Siebzehn

3.3K 382 61
                                    


.

Pagi itu, Jun tengah mendata di ruangannya sambil berteleponan dengan Minghao. Terhitung sudah sejam lamanya Ia mengobrol dengan Minghao dimana katanya pria bermata bulat itu tengah senggang di sela-sela kerjanya.

Selama menulis, Jun sesekali tertawa saat mengobrol dengan Minghao. Jun akui, Ia selalu suka mendengar suara Minghao yang tak berubah dari dulu. Entah kenapa terdengar lucu, makanya Jun selalu tersenyum sendiri kalau Minghao mulai bercerita sesuatu. Tidak hanya suara sebenarnya, Jun juga suka gerak-gerik dan tatapan Minghao ketika sedang berbicara. Sangat lucu menurutnya.

"Jangan terlalu lelah bekerja Hao, kalau memang waktunya istirahat ya istirahat. Dan jangan memaksakan diri"

"Pasti, aku tahu bagaimana mem-forsir tubuhku. Terima kasih sudah perhatian Ge"

Aku bahkan belum pernah seperhatian ini dengan orang lain, batin Jun.

"Aku hanya ingin menjagamu saja, a-ah... maksudku memantau. Y-ya 'kan kau bekerja sampai tengah malam jadi kau harus menjaga kesehatanmu"

Di sebrang sana, Minghao terdiam beberapa detik lalu setelahnya terkekeh geli, "kau ada-ada saja Ge. Aku bisa kok menjaga diriku, aku sudah biasa"

"I-iya sih, tapi tetap saja. Oh ya, kau jadi menjenguk Wonwoo hari ini?"

"Jadi, nanti sekitar jam 1. Aku juga sudah memberitahu Mingyu"

"Kau serius?"

"Iya. Dan soal pertanyaan yang itu, Mingyu memang menagihnya lagi tapi aku bilang kalau aku butuh waktu dan Ia memperbolehkan aku bertemu dengan Wonwoo. Dan jujur, sampai kapanpun sepertinya aku takkan bisa menjawabnya"

Baik Jun dan Minghao sama-sama terdiam sebentar. Jun membatin, bukan hanya tak bisa tapi memang tak seharusnya Minghao menjawab pertanyaan itu.

"Kau juga memberitahu alasan kenapa kau ingin menjenguk Wonwoo?"

"Tentu tidak Ge. Tapi... aku agak gugup untuk bertemu Wonwoo"

"Kenapa gugup? Kau tak enak dengannya atau bagaimana?"

"I-iya, bisa dibilang begitu. Lagipula, pasti Wonwoo juga tidak percaya dengan diriku yang sekarang walaupun Mingyu pasti pernah menceritakan diriku padanya"

Jun tersenyum lembut, "jangan begitu Hao-ya. Tanpa kau, Mingyu takkan bisa bersama dengan Wonwoo sampai saat ini. Ingat, hanya ini kesempatan-mu untuk meluruskan semuanya"

"Iya aku paham. Ah, pelanggan sepertinya mulai ramai, aku tutup ya Ge?"

"Ya, selamat bekerja Hao-ya"

Telpon pun berakhir dengan Minghao yang menutup duluan sambungannya. Dan kebetulan, Jun juga sudah selesai dari kegiatan mendatanya. Sambil mengobrol dan tangannya bekerja tanpa sadar pekerjaannya sudah selesai saja. Ia melirik ponselnya yang tergeletak di meja dan masih menunjukkan menit terakhir Ia melakukan panggilan.

"Hampir 2 jam mengobrol denganmu kenapa terasa singkat Hao-ya?"

Jun beranjak membereskan beberapa map yang berserakan, dikumpulkan, lalu beranjak untuk menyimpan semua map itu di laci khusus data pasien.

Dilihatnya jam di tangan, sudah saatnya Jun mengontrol pasien-pasiennya. Diambilnya papan jalan juga stetoskop di meja, lalu keluar dari ruangannya. Tujuan utamanya adalah kamar rawat Wonwoo.

.

Cklek!

"Selamat pagi, Gyu?"

schwierig |meanie ✔Where stories live. Discover now