Drei

4.3K 542 32
                                    


.

Mingyu baru saja sampai rumah jam 11 tadi, dari kantornya. Wajahnya kusut, dan Wonwoo membuatkan teh herbal untuknya saat Mingyu mandi.

Saat Wonwoo masuk ke kamar, Ia heran karna Mingyu tak ada disana. Sambil membawa cangkir, Wonwoo berjalan ke sebuah ruangan disamping kamar mereka. Ruang kerja.

Dan Wonwoo kaget saat Mingyu masih berkutat dengan laptopnya.

"Gyu-ya? Belum ngantuk?"

Dihampirinya Mingyu yang begitu fokus mengetik di laptopnya, lalu meletakkan cangkir berisi teh-nya di meja. Wonwoo ikut menatap layar laptop, tapi Ia tak paham apa-apa. Ada banyak tabel dan grafik saham disana, dan Ia juga tak tahu apa yang membuat Mingyu begitu serius dengan hal itu.

"Gyu?"

Mingyu hanya berdehem.

Wonwoo mendekat lalu menangkup wajah Mingyu dengan kedua tangannya, menghadap ke arah wajahnya. Mingyu agak terkejut, lalu menaikkan alisnya dan menatap Wonwoo jengah.

"Apa?" Tanya Mingyu

"Kenapa serius sekali? Kau tidak mengantuk? Sudah malam ayo tidur"

"Aku akan tidur kalau sudah waktunya nanti, masih banyak yang harus aku selesaikan"

Wonwoo tak menjawab, dan tangannya malah terangkat menelusuri wajah Mingyu. Menyeka poninya dan meraba bagian bawah mata Mingyu yang menghitam. Wonwoo menyimpulkan Mingyu sudah lelah, tapi tugas memaksanya untuk tetap terjaga.

"Lalu kapan kalau sudah waktunya?"

Mingyu pusing, pekerjaannya masih banyak dan Wonwoo malah merengek memintanya untuk tidur. Dilepasnya tangan Wonwoo dari wajahnya lalu menatap mata sipit itu meminta pengertian.

"Jangan mulai okay? Justru kau yang seharusnya segera tidur, bukan aku. Aku tahu batas lelah tubuhku, dan tanpa kau merengek aku tahu kapan aku harus istirahat. Jadi tolong kau tinggalkan aku dan pergi tidur. Aku akan menyusul"

Bahu Wonwoo merosot, kepalanya tertunduk dalam dan tangannya mulai memilin ujung mantelnya. Mingyu begitu dingin, mungkin penyebabnya karna pekerjaannya terlalu menumpuk. Ia tahu posisi Mingyu sebagai CEO di perusahaannya, jabatannya itu tentu tak main-main dan Mingyu sangat bertanggung jawab pada jabatannya. Dan Wonwoo belum mau berpikiran buruk, tapi Ia sangat khawatir Mingyu akan begadang nantinya dan jatuh sakit beberapa hari kemudian.

"Apa harus diselesaikan sekarang juga Gyu?"

"Deadline-nya lusa, dan aku tak bisa menundanya untuk dilanjut besok lagi. Sudahlah, sekarang kenapa kau tak pergi tidur?"

"A-aku ingin--

"Menungguku?! Astaga Wonwoo, kau tak lihat sendiri bagaimana wajahmu? Berkacalah! Kau jauh lebih lelah daripada aku!"

"Tapi Gyu--

"Apa kau tak dengar?! Aku minta kau tidur Kim Wonwoo! Sekarang!"

Tanpa sadar mungkin, Mingyu menoleh dengan wajah sinis ke Wonwoo dan memerintah dengan nada tinggi ke pria manis itu. Entahlah, Mingyu sendiri rasanya sudah sangat pening dan permintaan Wonwoo seolah memperumit pekerjaannya.

"Ya, aku akan tidur. M-maaf Gyu-ya"

Wonwoo berujar lirih dengan mata yang memburam, lalu berbalik dan meninggalkan Mingyu sesuai perintahnya tadi.

Sampai di kamar, Wonwoo duduk bersandar pada kepala ranjang lalu menekuk lututnya hingga menyentuh dada. Dipeluk lututnya, lalu melihat jam yang tergantung di dinding. Wonwoo mendesah cemas dengan nada bergetar.

schwierig |meanie ✔Where stories live. Discover now