Chapter 5

17 5 2
                                    


***

Siang ini matahari bersinar sangat terik seakan ingin menunjukkan bahwa dialah ciptaan tuhan yang paling kuat. Tetes keringat sudah membanjiri pelipis seorang pemuda yang kini tengah mendribel bola dan mengambil ancang-ancang ingin memasukkan bola tersebut ke keranjang. Dan

"yes masuk" soraknya.

"kalah lagi nih gue."

"hehe lemes banget lo. Pernah makan gak sih?"

"wah belagu banget lo Bim. Baru sepuluh kali masukin bola aja udah belagu."

"daripada lo kagak pernah."

"tadinya gue mau berleha-leha, santai di rumah gue. Eh itu si Gajah nantangin kite tanding basket lagi."

"biarin, kite lihat aja nanti masih punya malu gak kalau udah kalah."

"wah good good. Mereka kok belum datang juga sih? Ini gue udah banjir keringat masih aja belum datang."

"kite udah datang nih. Sekalian bawain lo minum." teriak seseorang yang membuat keduanya memutar kepala mereka. Dan benar saja empat temannya sudah berjalan menuju kemari sambil membawa air minum dan beberapa handuk kecil guna mengelap keringat mereka nanti.

"wuish TOP banget dah bawain air minum sama handuk. Karena sedari daku sudah menahan dahaga dan bau ketek yang nauzubillah baunya kayak ketek Bima."

Pletak

"sembarangan kalau ngomong." kata Bima setelah menjitak kepala Reno.

"itu si Gajah ngapain nantangin kite tanding basket sih?" tanya Alfin yang membuat Bima hanya mengendikkan bahunya acuh.

"lo kagak tau aja si Bambang orangnya kek gimana. Dendamnya sudah membara api setelah dikalahin Bima waktu tanding Basket di tingkat provinsi. Lo ingat kan?" jawab Reno.

"biarlah itung-itun nambah fans gue." kata Bima sekenanya dan langsung dihadiai toyoran dari teman-temannya.

"udah ah. Latihan yuk, buat si Bambang malu lagi haha." kata Bima.
.
.
.

"Kiran kantin yuk. Hayati udah lapar nih." kata Salsa sambil menarik-narik rok selutut Kiran yang membuat empunya marah.

"woe rok gue bisa lepas nih. Turunin gak tangan lo."

"kalau kelepas jadi bahan tontonan gratis dong lo haha." sontak tawa Salsa dan Sophie menggema yang membuat Kiran tambah kesal dam langsung saja

Pletak

Pletak

"oww ampun dah." aduh mereka karena mendapat jitakan dari Kiran.

Di tengah perjalanan menuju ke kantin, tiba-tiba mata Kiran tertuju ke lapangan basket dan melihat Bima dan teman-temannya tengah latihan main basket.

Pasti karena tantangan SMA Gading jadi kak Bima relain panas-panasan demi mengharumkan nama sekolah. Aduh makin cinta nih gue.

"lihat apa Ran?" tanya Sophie

"ohh itu lihat anak-anak basket latihan seru deh kayaknya."

"mau nonton gak? Kita makannya di bangku penonton aja sambil nonton mereka latihan basket." usul Salsa.

"ide bagus. Tumben kinclong."

"gini-gini gue kecil tapi kepala gue besar tau."

"ya emang badan lo kecil pala besar."

"bukan itu maksud gue Kiran." geramnya

"lah apa dong?"

"sumpah lo lalod banget. Cepetan gih ke kantin pesen makanan terus kesana." kata Salsa kemudian mereka menuju ke kantin.
.
.
.
"wah sumpah kak Alfin jago basket" seru Salsa.

Difficult ChoiceΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα