Chapter 3

29 6 7
                                    

Sebegitukah jika menyukai seseorang?
Aneh namun manis
.
.
.

Author pov

Kiran kini berada di sebuah cafe sederhana yang terletak tidak jauh dari sekolahnya. Selepas pulang sekolah, Kiran langsung menuju ke cafe ini. Selain tempatnya yang tidak jauh harganya pun terjangkau, sesuai dengan uang jajannya.  Kiran tidak sendiri, pastinya ia ditemani oleh sahabatnya. Cafe ini bisa dikatakan tempat berkumpul mereka disaat pulang sekolah. Sekedar menenangkan diri ataupun mengisi perut mereka dengan menu cafe ini.

"kalian pesan apa?" tanyanya kepada teman-temannya sambil membolak-balikkan lembar menu.

"hadeh kayak lo baru kesini aja. Yang biasa lah" kata salsa tanpa menatap kiran. Malahan sibuk dengan gadget yang ia pegang itu. Bisa dipastikan Salsa sekarang instagram-an di situ.

"lo gak bosan itu-itu aja. Gak mau coba yang lain"

"kagak yang itu udah buat gue nyaman"

"hadeh baper lagi lo" kata Kiran sambil memutar bola matanya jengah. Terus Sophie mana? Jangan tanya pasti sekarang ia sibuk selfie di sana. Dimanapun ia berada, ia pasti tidak luput dengan aktivitas satu itu. Kiran sempat heran dengan tingkah temannya itu setiap momen bisa dibilang 20 sampai 30 foto yang ia ambil. Tapi memori ponselnya itu gak penuh-penuh juga. Mungkin pakai memori 100 gb kali yaa.

"lo selfie mulu dari tadi. Pesen apa?" tanya Kiran

"hadeh Kiran sayang, ini itu salah satu ritual gue kalau jalan. Dimana-mana harus selfie oke. Lo kayak hidup di era 90-an aja" katanya masih menatap kamera sambil mengambil pose yang menarik lalu menekan tombol kamera ponselnya.

Ckrek

Ckrek

Ckrek

Melihat tingkah temannya itu membuatnya harus memegang dada sambil terus merapalkan kata sabar.

Setelah pesanan mereka sudah datang, langsung saja mereka menyantap dengan lahap seakan tidak pernah makan seharian. Itu merupakan bisa dibilang kelebihan mereka hihi. Jangan heran ketiga gadis ini apabila bertemu dengan makanan, tidak akan berfikir panjang dan langsung saja memakannya sampai tandas. Tapi yang mengherankan, berat badan mereka masih terus itu-itu saja tidak berubah. Mungkin mereka cacingan kali ya atau Jangan-jangan mereka dikutuk. Hidih

Suasana cafe bisa dibilang cukup tenang dengan alunan lagu thinking out loud-Ed Sheeran yang mengalun sangat indah. Ketiganya diam sambil melakukan aktivitas masing-masing. Salsa sibuk dengan gadgetnya, Sophie yang sibuk mengotak-atik album ponselnya, memilih foto mana yang cocok di apload dan Kiran sibuk dengan buku-buku dihadapannya.

Ujian semester ganjil sebentar lagi dimulai dan kedua temannya masih santai tanpa niat mau belajar.

Gini-gini gue juga nanti yang dibebani

Batinnya melihat temannya. Yaa kiran kan anak pintar nih. Dia juga masih sayang dengan nilai-nilainya. Terus itu masuk kelas unggulan lagi. Mau gak mau mengharuskannya belajar dengan keras.

Disisi lain, seorang pemuda dengan perawakan sedang, tidak tinggi ataupun pendek, model rambut yang keren,seragam abu-abu yang acak-acakan dan kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya memasuki sebuah cafe. Lonceng pintu cafe terdengar tanda seseorang masuk. Tanpa babibu segera ia mendudukkan dirinya di salah satu bangku yang tidak jauh dari bangku tempat seorang gadis yang sekarang sedang sibuk dengan buku-bukunya dan dua gadis yang sibuk dengan ponselnya masing-masing.

Difficult ChoiceWhere stories live. Discover now