31. Pertemuan pertama

11.5K 647 45
                                    

"Ini adalah–"

Rissa menggangtungkan kalimatnya lalu terbang secara perlahan menuju Vino.

Sayapnya melebar. "Indah..." gumam Vino pelan saat Rissa mendarat dihadapan Vino.

Rissa tersenyum hangat ke arah Vino. "Ini wujud asli kita Vino," ucap Rissa.

Vino menyerngit bingung. "Wujud asli?" tanyanya.

Rissa ikut duduk disamping Vino. "Ini wujud malaikat kita," ucap Rissa tersenyum.

Vino membelalakkan matanya. "Malaikat?!" ucapnya tak percaya.

Rissa terkekeh melihat reaksi kembarannya itu. "Iya... Sebenarnya kenapa keturunan kerajaan Fleghteeir itu memiliki simbol bulan sabit karena..." ucapnya dijeda, ia menghela napas pelan.

"Nenek moyang kita, merupakan keturunan setengah malaikat dan ras abadi."

Vino serius mendengarkan. "Jadi... Setiap keturunan yang sudah bisa mengendalikan kekuatannya secara maksimal, ia akan bisa merubah wujud ras abadinya menjadi wujud malaikat," ucap Rissa sambil tersenyum.

Vino yang mendengarnya diam. "Aku sudah bisa mengendalikan kekuatanku secara maksimal, jadi... Aku bisa merubah wujudku," ucap Rissa santai.

Vino mengangguk mengiyakan, ia bertekad untuk bisa mengendalikan kekuatannya secara maksimal dan merubah wujudnya.

Rissa berdiri, ia menutup matanya lalu sayapnya hilang. Bajunya kembali seperti semula, begitupun matanya.

Ia tersenyum lalu mengulurkan tangnnya ke arah Vino, Vino menerima juluran tangan Rissa... Mereka menghilang.

🌙🌙🌙

"Pengumuman, semuanya diharapkan tidur karena lomba akan dilaksanakan besok pagi!" ucap sebuah suara melalui sihir.

Semua murid yang mendengar itu langsung menuju tendanya masing-masing untuk tidur.

Tetapi Rissa hanya termenung di balkon kamarnya, ia merindukan kedua orangtuanya.

Tapi ia tidak menangis, untuk apa menangis? Ia merupakan gadis yang kuat, pikirnya.

Rissa diam, ia tidak memikirkan apa-apa. Pandangannya kosong melihat hamparan bunga dari atas balkon kamarnya.

Drap! Drap! Drap!

Rissa tersadar dari lamunannya. ia melihat seseorang sedang berlari, seperti sedang dikejar sesuatu.

Ia berusaha melihat dengan jelas, orang itu lari ke dalam hutan. 5 orang berjubah hitam berusaha mengejarnya, wajahnya pusat pasi.

Rissa segera meneleportkan dirinya ke arah orang itu, Rissa memegang tangannya lalu teleport pergi.

Napas orang itu tersenggal-senggal, ia duduk berusaha menetralkan napasnya.

Rissa memerhatikan orang itu dalam diam. Dan sebelum ia berteleport pergi, ia sudah memakai jubah hitamnya serta menutup wajahnya menggunakan tudung jubah itu.

"Hosh.. Te-terima ka-kasih... Hosh.. Hosh.. " ucapnya tersenggal-senggal.

Rissa masih memerhatikannya diam. "Kamu siapa?" tanya orang itu.

Rissa hanya diam, ia duduk di depan orang itu.

Orang itu menatap Rissa lekat-lekat, Rissa menatapnya datar. "Aku tanya siapa kamu?" ucapnya lagi.

Rissa masih setia diam, ia tidak tertarik menjawab perkataan orang yang diselamatkannya barusan.

Orang itu menghela napas pelan. "Perkenalkan nama saya Antonio Grey Lingerx, Antonio. Saya pangeran mahkota dari kerajaan Linberg," ucapnya sopan.

Rissa tetap diam, menatapnya tajam. Ia menghela napas. "Nanzel."

Antonio menyerngit bingung. "Nama lengkapmu?" tanyanya.

"Bukan urusanmu," ucap Rissa datar dan dingin. "Kenapa kamu dikejar mereka?" ucapnya masih datar dan dingin.

Antonio enggan untuk menjawab, tapi setelah merasakan aura mematikan dari Rissa ia menjawab, "Aku–"

Krekkk!

Mage Academy Where stories live. Discover now