Author POV
Rissa dan Vino sudah selesai membersihkan diri dan Vino memutuskan untuk menginap di kamar asrama Rissa--bisa dibilang rumah sih karena semuanya komplit--atas sedikit paksaan tentunya.
Di dalam kamar asrama Rissa itu komplit, mulai dari ruang tamu, ruang untuk santai, dapur, perpus kecil, kamar Rissa, kamar tamu, dll.
Mereka--Rissa dan Vino--memutuskan untuk menonton TV karena merasa suntuk.
Vino POV
Aku memutuskan untuk mengecek handphone karena daritadi aku atur mode silent. Di dalamnya ada banyak chat terutama dari Fiki, karena dia teman sekamarku.
Pas dibuka, dia spam nanyain aku ada dimana,-
"Kenapa Co? Ada masalah?" tanya Rissa yang ada disampingku.
"Itu... Si Fiki nanya aku ada dimana," ucapku tanpa menatap kearahnya.
"Bilang aja ada dikamarku. suruh pada kesini juga," ucapnya yang tetap fokus ke arah TV.
"Lah kok malah bilang aku ada di kamarmu sih, nanti kalo nanya-nanya gimana?" tanyaku heran.
"Serahin ke aku aja itu mah, gampang kok!" ucapnya sombong.
"Iya dah, terserah.." balasku acuh.
Fiki kamvret
Eh lu dimana?
Woy kecebong?
Mati lu? Kemana sih lu
Woy!
Woy!
Eh beneran, gue sama yang lain panik ogeb.
Lu ama Rissa kagak ada.
Vino.A
L smua k kmr Rissa aj. Gue dst
Fiki kamvret
Yaelah, gue ama yang lain khawatirin lu berdua. Eh lu malah asik-asik pacaran. Eh gue kan gak tau kamarnya dimana dodol.
Vino.A
Rey sm Nessy tau elah.
Fiki kamvret
Yaudah gue otw.
Aku langsung fokus ke acara yang ada di televisi setelah menjawab pesan dari Fiki. "Eh iya Ris, jubah kita dimana? Ntar ketauan mereka pada lagi," ucapku sambil menatapnya dengan satu alis terangkat.
"Eh iya aku lupa, hehehe.." ucapnya lalu langsung berjalan ke kamar.
Aku langsung fokus lagi ke TV sambil memakan camilan. "Udah beres!" ucap Rissa yang secara tiba-tiba sudah berada disampingku.
"Hmmm..." dehemku acuh.
Beberapa lama kemudian...
Tok! Tok! Tok!
"Itu Mereka kali," ucapku sambil meliriknya.
"Yaudah aku buka dulu," ucapnya lalu beranjak pergi untuk membukakan pintu.
Ceklek!
"Masuk," ucap Rissa datar.
"Ck! Ck! Ck! Datar banget kembaranku ini," batinku.
Lalu aku melihat ia menatapku dengan pandangan sinisnya itu.
"Gue denger Vino kampret, gak ngaca dasar! " ucapnya melalui telepati.
YOU ARE READING
Mage Academy
FantasyClarissa menjalani hidupnya dengan bahagia bersama keluarga angkatnya, tapi dibalik kebahagiaan yang ia tampilkan, Sebenarnya memiliki kesedihan yang mendalam. Clarissa hidup berpisah dari keluarga kandungnya karena sebuah kekuatan, kekuatan yang h...
