30. Wings of angel

11.8K 702 50
                                    

Author POV

Acara Battle War diundur menjadi besok karena ada sebagian guru dan senior yang terluka.

Jadi para murid dari Academy lain menginap di tenda-tenda yang sudah disiapkan.

Kecuali untuk para bangsawan, mereka tidur di kamar yang ada di asrama khusus bangsawan karena masih banyak kamar-kamar kosong disana.

Tapi mereka tidak tahu tentang sesuatu yang akan menimpa mereka kedepannya.

"Tunggu saja tanggal mainnya..." ucap seseorang yang melihat aktifitas mereka sedari tadi.

Ia menyeringai. "Sebentar lagi..."

🌙🌙🌙

"Zi? Udah selesai belum?" tanya Vino, sekarang mereka berdua sedang berada di kamar Rissa yang ada di Mage Academy.

Ceklek!

"Udah!" seru Rissa.

Rissa segera memegang tangan Vino lalu mereka teleport pergi.

"Feyz! Vino! Kemana aja kalian?!" tanya Rey yang melihat Rissa dan Vino berjalan kearah mereka.

"Keliling."

Rey menghampiri Rissa lalu memeluknya. "Jangan bikin kakak khawatir Feyz!" bisiknya ditelinga Rissa.

Rissa mengangguk lalu membalas pelukan Rey, Rey sudah menganggap Rissa sebagai adiknya sendiri. Sedangkan Rissa, ia menganggap Rey sebagai kakaknya.

Mereka melepaskan pelukannya lalu ikut duduk bersama yang lain. "Kalian ada yang terluka?" tanya Rissa, sedangkan Vino hanya mengangguk.

Disana juga ada Sarah dkk.

Nessy menggelengkan kepalanya. "Seharusnya gue yang tanya kayak gitu. Kita disuruh ke aula, dan kalian daritadi kita cari gak ada!" ucapnya gemas campur khawatir.

Rissa tertawa, ia terlihat menawan seperti seorang putri. Walaupun ia memang seorang putri. Tapi tidak banyak orang yang tahu.

Mr. Bryan, kepala sekolah academy mendekat ke arah Rissa. "Yang mulia!" serunya.

Rissa mengalihkan pandangannya kearah Mr. Bryan, ia tersenyum. "Ada apa Mr?" tanyanya.

Mr. Bryan tersenyum, tapi terlihat dari matanya bahwa ia khawatir. Ia membungkuk. "Apa anda terluka tuan putri? Anda baik-baik saja kan?" tanyanya khawatir.

Rissa tersenyum. "Aku baik-baik saja Mr, aku tidak terluka sama sekali," ucapnya.

Mr. Bryan menghembuskan napas lega. "Syukurlah tuan putri tidak apa-apa, kalau begitu saya pamit," ucapnya seraya membungkuk, lalu ia pergi.

Sarah, Farah, Dara, Nathan, Vian, Dan Raldi yang mendengarkan percakapan antara Rissa dan Mr. Bryan terkejut. Mereka tidak tahu bahwa Rissa adalah seorang putri.

Terutama Sarah dan Farah, mereka tidak pernah melihat Rissa jika ada rapat antar kerajaan.

"Rissa lu seorang putri?" tanya Sarah tak percaya.

Rissa menghela napas pelan. "Iya," ucapnya sambil tersenyum tipis yang kelewat tipis sampe gak ada yang liat.

"Tapi kalau ada rapat antar kerajaan, gue gak pernah liat lu?" tanya Farah.

"Itu karena gue gak pernah ikut."

Sarah dan Farah mengangguk. "Lu putri dari kerajaan apa? Atau dari bangsawan mana?" tanya Sarah.

Rissa tersenyum. "Gue putri dari kerajaan Fleghteeir," ucapnya.

Sarah dkk terkejut, bukan hanya mereka. Tapi Fiki, Rian, Janneta dan Nao juga terkejut. Mereka hanya tahu Rissa dari bangsawan yang ada di kerajaan Fleghteeir, bukan kerajaannya langsung.

Rissa dan lainnya terkekeh melihat reaksi mereka.

🌙🌙🌙

"Zizi! Aku bosan, kita latihan aja yuk!" Ajak Vino, ia berada di kamar Rissa. Kamar yang ada di Magician Academy tentunya.

Rissa seperti sedang berpikir. "Baiklah, ayo!!" serunya lalu memegang tangan Vino, ia meneleportkan dirinya dan Vino ke istana tersembunyi miliknya.

Mereka berjalan ke ruang latihan, sesampainya disana Rissa dan Vino langsung duduk, memikirkan kekuatan apa yang akan mereka kembangkan.

"Zizi! Kita mau latihan pake kekuatan apa?" tanya Vino.

Rissa tersenyum. "Aku mau Bantu kamu buat keluarin Kŕatoß," ucapnya.

Vino tersenyum. "Makasih Zi! " ucapnya.

Rissa dan Vino berdiri, Rissa berjalan menjauh dari Vino. "Vin! Tutup matamu," ucap Rissa.

Vino segera menurut, ia menutup kedua matanya.

"Kosongkan fikiranmu, aku mau kamu merasakan kekuatanmu. Jadilah satu dengan kekuatanmu, terima kehadirannya," ucap Rissa.

Vino mengikuti instruksi Rissa, ia mencoba merasakan kekuatannya. Setelah beberapa lama mencoba. Ia seperti merasakan kekuatan besar yang mencoba keluar dari dalam dirinya.

Vino tidak menolak, melainkan mengizinkannya. Ia mencoba menjadi satu dengan kekuatannya.

"Katakan, I call you Kŕatoß!"

Kata-kata itu tiba-tiba mengiang dalam otak Vino, reflek ia mengangkat tangannya ke depan, lalu berkata secara lantang.

"I Call you Kŕatoß!" serunya.

Lalu muncul sebuah katana panjang ditangannya, ia tersenyum lalu mengalihkan pandangannya ke arah Rissa.

Rissa tersenyum lalu mengangguk, Vino menghilangkan Soul Weaponnya lalu ia berlari memeluk Rissa.

Rissa tertawa. "Makasih udah bantuin ya," ucap Vino.

Rissa mengelus kepala Vino. "Iya my twins!" ucapnya sambil tersenyum "Aku mau latihan, kamu mau liat?" tanyanya.

Vin mengangguk, ia duduk di tempat Rissa memperhatikannya tadi. Sedangkan Rissa, ia berjalan ke tengah-tengah ruangan.

Rissa menutup matanya, ia memfokuskan dirinya. Tiba-tiba cahaya menyelimuti dirinya, lalu keluar sayap dari punggungnya.

Sayapnya lebar seperti sayap malaikat, diujungnya berwarna emas. simbol didahinya juga menyala.

Bajunya berubah, ia memakai dress putih bersih panjang dengan sedikit corak emas. Dress itu berlengan panjang mengembang diujungnya.

Dikepalanya muncul berbagai hiasan yang indah, tidak lupa mahkota berwarna perak yang bertengger manis dikepalanya.

Rissa membuka matanya, ia mengalihkan pandangannya ke arah Vino lalu tersenyum, Vino menganga lebar.

"Ini adalah–"

Mage Academy Where stories live. Discover now