EPISODE - Sesuai Rencana..?

Start from the beginning
                                    

"Hooo~~" Azalea tersenyum.

"Kalau begitu.."

Slash! Crash..!?

Azalea kembali menebas tapi tebasannya menjadi es setelah bersentuhan dengan telapak kiri Luca.

"Esku dapat membekukan kabutmu, apiku dapat mengacaukan asapmu. Jika kau ingin mengalahkanku, kau harus melakukannya dengan cepat sebelum aku menghentikannya.." terang Luca.

"Hm~makasih atas sarannya, tapi pedang ini saja sudah cukup untuk melawanmu, Tuan Suhu.." Azalea menyelimuti pedangnya dengan kabut hitam.

Melodi Kegelapan : Pedang Tak Terlihat

< SKIP POV >

Kelompok yang menjebak Cry dan lainnya menyerbu mereka dengan hujan peluru, Ara menginjak lantai dan dinding hitam menangkis semua peluru.

"M-Maaf. Saya refleks tadi.." gelagapan Ara menunduk maaf ke lawannya.

"Tidak. Ini bagus Ara.." puji Taiki.

"Jika ada waktu lebih baik bantu aku.." sela Cry.

"M-Maaf.."

"Sialan kau, Cry. Ganggu terus.." batin Taiki.

Kedua telapak Cry menyentuh dinding hitam yang melindungi mereka, setengah anggota dari masing-masing kelompok maju sembari membawa senjata katana.

"Bersiaplah.." bisik Cry sangat pelan.

Druuuuu..!?!

Dinding hitam Ara tiba-tiba saja menjadi lentur dan menghisap peluru yang ditembakkan, di sisi lain ada Taiki yang sudah membuat empat lingkaran rune sihir.

Proyeksi Imajinasi

Rune Circle : Neutral Bullets

Peluru yang dihisap dinding hitam terpantul kembali pemiliknya. Dari lingkaran rune keluar empat tembakan yang menembus dinding hitam, dibalik dinding semua anggota kelompok itu berhamburan jatuh ke bawah.

"Kita turun.."

"Serahkan kepada saya.!" jawab Ara.

Ara memegangi pagar pembatas, perlahan pagar itu mengeluarkan benda hitam, sebuah bayangan hitam terjun ke bawah dan membentuk seluncuran.

< Ellica & Reiska POV >

Ellica masih membawa Reiska dari punggungnya, ada darah yang mengalir dibadan mereka. Beberapa saat lalu Reiska menggunakan kekuatannya untuk dapat lolos, akibatnya dia pingsan sekarang.

"Sebentar lagi.." beritahu Ellica. Ya, sedikit lagi mereka akan sampai ke rumah Reiska.

"Aku menemukan mereka. Itu disana!" teriak salah satu orang yang mengejar meraka.

"Jangan sampai lepas. Kita harus menangkap anak itu hidup-hidup, dan bunuh saja gadis yang membawanya.." seru pemimpin mereka.

(SPToP) - Supernatural Powers : Tales of PediaWhere stories live. Discover now