EPISODE - Menuju Pertemuan

132 14 13
                                    

< Author POV >

"Aku ucapkan terimakasih banyak karena mau membantu kami..." kata Delux yang memberi hormat kepada Audi dan Hako.

"Kak Delux..." panggil Florencia pelan.

Delux Refalicia, seorang lelaki berumur 20 tahun, kakak tertua dari Florencia. Delux memiliki warna rambut sebiru laut dan manik matanya secerah emas, mengenakan sweater abu-abu lengan panjang, blazer jaket hitam garis putih di kerahnya, celana jeans tebal hitam.

"Dia tampan sekali..." batin Audi berbinar.

"Haah..penyakit Kak Audi kambuh lagi." hela Hako. Hako mencubit pelan pinggang Audi membuat ia bangun dari lamunan.

"Argh?!" tanpa sadar Hako telah terkena pukulan cepat di perutnya.

"Hahaha... Sama-sama." kata Audi tersenyum kepada Delux.

"B-Begitu.?" keringat jatuh di kiri pelipis Delux.

"Tuan Delux..." panggil butler yang bertugas menjaga Delux. "Mobil sudah siap," lanjutnya melapor.

Delux mengangguk lalu memerintahkan butler itu untuk bersiap.

"Seperti yang kita dengar. Ayo..." ajak Delux.

Delux berjalan duluan, diikuti Florencia lalu Audi dan Hako yang paling belakang. Tidak jauh, di 10 meter di depan mereka telah menunggu sebuah mobil BMW hitam panjang yang memiliki empat pintu di masing-masing sisi, di dekat mobil juga telah menunggu dua kakak laki-laki Florencia lainnya.

Agusto Loriencia, seorang lelaki berumur 19 tahun dan merupakan kakak tertua kedua Florencia. Agusto memiliki warna rambut biru laut dengan sedikit warna biru malam di puncak rambutnya, mengenakan kemeja biru muda lengan panjang, jaket hitam tanpa lengan, syal biru tua yang terurai dikedua pundak dan celana hitam panjang.

"Kalian lama.." ucap Agusto yang tersenyum kecil.

Albert Jeremencia, seorang pemuda berumur 18 tahun, wajahnya sangat mirip dengan Agusto tapi mimiknya lebih menunjukkan ketenangan, memiliki warna rambut biru tua yang bercampur dengan warna biru laut, Albert mengenakan kemeja biru tua lengan panjang, jaket rompi hitam, dasi lidah yang berwarna biru hijau rumput laut dan celana hitam panjang.

"..........." Albert memilih diam.

"Ugh.." ringis Hako melihat penyakit Audi kembali kambuh. "Kak Audi..."

"Kyaa~~mereka bertiga sangat tampan!!" jerit batin Audi.

Hako melirik Florencia yang sedikit menunduk.

"Ini misi mudah'kan?"

< SKIP POV >

"Nyonya Zerocha..."

Hush!!

Seorang gadis bersurai salju yang mengenakan jaket mantel ungu tebal tiba-tiba muncul disebuah ruangan yang gelap dalam posisi berdiri. Di depan ada seorang wanita bersurai putih, mengenakan gaun putih yang elegan dengan sedikit aksesoris rantai di pakaiannya.

 Di depan ada seorang wanita bersurai putih, mengenakan gaun putih yang elegan dengan sedikit aksesoris rantai di pakaiannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa mereka sudah sampai?" tanya wanita itu.

"On the way, mam...." jawab gadis itu.

"Begitu..." gumamnya menaruh jari manis di depan mulut. "Teruskan tugasmu, Rgna..."

"Baik, mam!"

Hush!

Gadis itu menghilang di kumpulan angin putih, salju.

"Sebentar lagi ya..." bisik wanita itu.

Haila Zerocha, pemimpin keluarga Zerocha yang akan bertemu dengan pemimpin keluarga Cia sementara-- Delux.

"Low, sampaikan kepada Ligh untuk selalu mengawasi Mia. Kita tidak tahu apa yang akan dilakukan anak itu..." perintah Haila lewat radio kontrol.

"B-Baik, Nyonya!"

Disebuah aula yang luas, berdiri seorang perempuan berambut pirang jabrik dengan dua surai dibiarkan terurai di depan dada dan seorang gadis bersurai putih yang dibandul ke belakang. Mereka mengenakan sweater dan jaket, dan rok hitam.

"Apa kata Nyonya Haila, Low?" tanya gadis bersurai putih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa kata Nyonya Haila, Low?" tanya gadis bersurai putih.

"K-Kata Nyonya, kita harus terus mengawasi nona muda. Itu saja..." jawab si gadis rambut pirang.

"Masalahnya Nona Muda kita telah pergi..." sahut Ligh-- gadis bersurai putih. Ia melirik pintu ruangan yang terpotong dua.

Low-- gadis rambut pirang jabrik menghela nafas pasrah. Ia angkat kepalanya menghadap ke atas.

"Tugas pertamamu 'orang bayaran'. Cari nona muda dan minta dia untuk kembali, jangan sakiti dan lukai atau kau tidak akan dibayar..." perintah Low kepada seseorang.

Di atas atap, ada seorang gadis bersurai merah muda, ia berpakaian sangat rapi untuk seorang prajurit bayaran. Aneh, bukan?

"Serahkan kepadaku..."





































Preview Next EPISODE

A : Malam semuanya^^

R : Malam A~~

Audi : Terimakasih A telah memainkanku bersama para cowok - cowok tampan itu *penyakit kambuh*

A : S - Sama - sama ^_^,

Hako : Langsung ke inti saja, woi *di pukul Audi*

Delux : Malam semuanya. Disini aku akan memberitahukan sedikit cerita untuk EPISODE berikutnya

Albert : *menyumbat mulut Delux*

Agusto : Dilarang Spo iler. Ya'kan, A?

A : Terimakasih Albert, Agusto..

Hako : Sampai Jumpa di EPISODE berikutnya

A : Ane belum bicara woi -_-

Haila : Bye~~~

putriyuuki, KuroHako, IcicleSword033

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

putriyuuki, KuroHako, IcicleSword033

(SPToP) - Supernatural Powers : Tales of PediaWhere stories live. Discover now