Untung saja aku bisa menahan diri untuk tidak menerjang wanita penghibur disana. Yang hanya menggunakan tanktop dan hotspant ketat yang selalu tebar pesona di depanku. Aku ingatkan jika seorang Min Suga bukan lelaki brengsek. Bermain dengan banyak wanita. Dan aku menyetujui itu kalau aku bukan lelaki brengsek, aku menikahi HyeonJin sesuai hukum juga HyeonJin hamil setelah kami menikah. Tidak salah bukan?

Pikiran dan hatiku sudah aku tanamkan baik-baik bahwa istriku Min HyeonJin adalah wanitaku. Dia adalah milikku, dan aku akan menjaga perasaanku dengannya.

Kini aku duduk santai di sebuah sofa bersama Andriano Anderson. Anak dari lelaki botak menyebalkan tersebut Felix Anderson.

"Kenapa kita harus disini lagi bodoh!!" Kataku frustasi.

Napasku terus menderu bahkan emosiku memuncak setiap detik berlalu. Aku terus mengumpat sambil mengacak rambutku membuat orang di depanku terkekeh.

Andriano hanya tertawa remeh padaku. Tatapan matanya menajam padaku membuatku mau tak mau berdecih.

"Tanda tangani ini. Dan ingat kamu harus datang kesini seminggu dua kali."

"APA JANGAN GILA!"

"Ya, atau tidak?"

Apa aku boleh mengumpat? Bagaimana bisa dia memerasku dan memanfataatkan uangku Shit! Sekali saja aku ingin mengumpat.

"Dan kamu boleh memilih semua wanita ini."  kata Andriano dengan senyuman miringnya.

Lelaki lebih tinggi dariku tersebut memang seorang player sejati. Memiliki manik cokelat terang dengan rambut hitam legam. Ditambah pakaiannya yang berjas setiap mengunjungi club. Bahkan pulang pun selalu membawa wanita berbeda setiap aku datang ke club ini.

Aku saja bahkan sampai tercengang. Tidak Bapak tidak anak sama saja. Masih saja memanfaatkan diriku. Jika aku punya tenaga lebih saja aku bisa memberikan sebuah boomerang padanya.

Sayang sekali, aku hanya bisa menyusun dengan hati-hati mencoba mengikuti permainan yang sedang berlangsung.

Suara geseran kursinya membuatku benci jika lelaki itu bergeser pergi. Aku ingin menghabisi wajahnya.

Sial kau Andiano keparat!

Aku mengacuhkan kelima wanita yang berusaha mendekatiku. Aku masih mengangkat kaki kananku di atas meja. "Aku memilih istriku." Kataku dingin. Kedua tanganku bersedekap.

Tatapan mataku menajam membuat para jalang langsung pergi begitu saja, pasti mereka dapat merasakan aura mengerikan dari dalalm tubuhku. Sudah aku bilang bukan aku tidak suka main-main. Apalagi basa-basi seperti ini.

"Oke terserah." Katanya tersenyum miring.

"Kamu boleh bermain dengan mereka berlima. Dan meminum semua jenis minuman disini" katanya sambil berlalu setelah menjabat tanganku.

"KEPARAT GILA!" Umpatku.

Jujur mulutku sudah begitu gatal untuk mengucapkan kata kritikanku.

Aku pun bergegas keluar dari tempat gila yang telah menjeratku setelah menghabiskan minuman berwarna kuning dalam gelas kecil.  Menendang kursi untuk menyalurkan rasa kesalku. Mengudang penuh kebencian pada wanita penggoda yang terus menatapiku.

Aku tidak tahu kalau risiko menikahi HyeonJin sebesar ini, aku harus melindungi istriku dari tangan nakal seperti Andriano yang ternyata menyukai istriku saat berada di pesawat. "Sial!" 

Demi apapun aku masih menyayangi anak dan istriku, sampai maut menjemputku pun aku masih menyayangi mereka. Aku tidak mau istriku terkena masalah karenaku dan calon anakku berada dalam bahaya seperti ini!

Will You Marry Me? [END]Where stories live. Discover now