• Part 15 •

220 22 1
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote terlebih dahulu. Caranya gampang kok tinggal klik tanda ☆ di pojok kiri bawah. Jika sudah, Terimakasih😊😉
________________________________________

Author POV
________________

Ana masih tidak menyangka. Dalam sehari ini namanya menjadi heboh di satu sekolah bahkan sampai terdengar oleh para guru dan menantikan pertandingan tersebut.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Beberapa siswa sudah banyak yang keluar dari kelas dan pulang kerumah masing-masing.

"Ana, kok lo bisa jadi taruhan kak Eza sama Kak Kafka? Beruntung bgt deh lo. Kasih tau ke gue dong apa rahasianya?"Tanya Angel, teman sekelas Ana.

"Iya bener, kok lo bisa deket sama mereka sih. Kan gue mau juga"Kata Gio

"Eh, udah-udah pulang sana. Jangan ganggu Ana"Kata Kayla membela Ana. Ana hanya melamun masih kepikiran tentang hal tadi.

"Yaudh kita pulang. Galak bgt sih"Kata Gio dan pulang bersama Angel.

"Yuk,Na. Kita pulang. Udah mulai sepi nih"Kata Kayla.

Yura, Echa, Dava dan Azka sudah pulang terlebih dahulu dan hanya tersisa Kayla dan Ana di kelas.

"Ana?"Kata Kayla sambil melambaikan tangannya di depan Ana. ia daritadi hanya melamun dan melamun.

"Eh? Iya, kenapa?"

"Lo gapapa?"

"Gue baik-baik aja"Kata Ana tersenyum. Kayla menatap Ana, ia tahu sahabatnya tidak baik-baik saja tetapi berlagak kuat.

"Yuk pulang. Udah sepi"

"Oh. Yuk"

Saat Ana dan Kayla berjalan ke parkiran, Mereka berdua di cegat oleh Rachel dan Alena.

"Heh! Lo! Bangga ya baru dijadiin taruhan sama Eza. Seneng kan lo? Ngaku aja! Tahun lalu itu gue kandidatnya tapi sekarang kenapa harus lo!"Kata Rachel sinis. Ana menatap Rachel dengan tajam. Belakangan ini Rachel sering menganggunya.

"Siapa bilang gue seneng! Gue malah benci di jadiin taruhan"

"Dasar munafik. Siapa sih yang bakal nolak taruhan itu karena di perebutkan 2 cowok. Terutama Eza, anak pemilik sekolah ini"

"Gue bukan munafik! Gue gak peduli kalo dia anak pemilik sekolah. Gue gak peduli!"Kata Ana. Emosinya mulai memuncak

"Sabar,Na. Jangan kebawa emosi. Kak Rachel bukan tandingan lo. Lo jauh lebih hebat dari dia"Bisik Kayla.

"Terus kenapa lo masih mau di deketin dia! Paling nanti lo juga kecantol sama dia. Gak usah Fake gitu deh"

"Kak, Stop. Kata-kata kakak barusan udah kelewatan. Jangan ganggu Ana,kak"Kata Kayla

"Lo gak usah ikutan! Ini urusan rachel sama Ana!"Kata Alena menatap sinis Kayla.

"Denger ya, lo batalin pertaruhan itu dan jangan berani deketin Eza lagi!"

"Bukan gue deketin tapi dia. Kalo mau rebut, silahkan! Itu bukan urusan gue"Kata Ana tajam. Rachel yang tidak tahan lagi hendak melayangkan tamparan pada Ana tapi seseorang berdiri dihadapan Ana melindunginya dan satu orang lagi mencekal tangan Rachel.

"K-Kak Kafka?" Ana tidak percaya bahwa yang berdiri di depannya ini adalah Kafka. Lalu Ana menoleh dan ternyata Eza mencekal tangan Rachel yang hendak menampar Ana.

"Tampar gue! Bukan Ana! Jangan lo berani sekali-sekali main fisik sama Ana! Atau lo harus keluar dari sekolah ini"Kata Eza ketus. Lalu menatap Alena yang sudah tegang dari tadi saat Eza datang.

Love At First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang