Part 13

113 7 0
                                    

"136... 137... 138... 139... Terus aja sampe tangan lo pegel gue mah bodo amat."

Kath memandangi ponselnya yg berada di atas meja kantin. Sejak tadi malam daniel terus mengiriminya pesan tapi tidak ada satu pun yg di baca oleh kath. Bahkan sudah lebih dari 50x daniel menelfonnya sampai siang ini, tapi kath tetap kekeh tidak mau meresponnya.

"Kath bisa nggak sih hp lo di silent aja, berisik tau gak dari tadi." Protes prilly yg memang duduk tepat di samping kath.

"Emang siapa sih kath, kalo lo gak mau baca sini gue bacain." Sahut jessica yg melihat layar ponsel kath.

"Nggak gak penting. Mau gue blok aja dia, gue kesel bgt sumpah."

Kath mengambil ponselnya dan mematikannya agar nama daniel tidak muncul lagi di depan matanya.

"Emang lo yakin kalo daniel yg ngerjain lo kemaren? Bisa aja kan itu cuma akal akalannya dylan doang." Jelas jessica.

Kath diam beberapa saat seakan berfikir sesuatu. Benar juga yg di katakan oleh jessica. Bisa saja dylan yg membohonginya. Tapi kemarin sore jelas jelas daniel yg mengirim pesan untuknya.

"Ah gak. Ini semua emang niatnya daniel. Dia dari dulu emang gak pernah berubah. Gak pernah bisa lihat gue bahagia. Tapi kali ini dia bener bener keterlaluan jes pril. Gue benci banget sama dia. Benci benci benci gue benci sama lo daniel."

Kath meremas remas ponselnya dgn penuh kemarahan. Jika saja ponsel itu bisa berbicara, pasti dia sudah memohon pada kath agar berhenti melakukan hal itu.

"Kath tapi gimana pun lo juga harus dengerin penjelasannya daniel dulu. Gue tau lo marah bgt sama dia, tapi coba deh bersikap dewasa sedikit. Jangan dikit dikit marah, dikit dikit dendam sama orang. Lo harus bisa ngatasin masalah lo sendiri." Tutur jessica berhasil memecahkan air mata kath.

"Kali ini gue setuju sama jessica kath." Ucap prilly yg kemudian merangkul bahu kath.

Kath hanya menunduk menutup wajahnya dgn kedua tangannya. Dia menangis dalam diamnya. Entah kenapa hatinya benar benar sakit saat tau daniel hanya mempermainkannya.

"Lo harus percaya sama prilly sama jessica kath."

Kath menoleh pada seseorang yg tiba tiba bergabung dgn mereka di kantin. Rizky sengaja menghampiri kath untuk membantu daniel menjelaskan kesalah pahaman mereka.

"Lo kan temennya daniel, yah pasti lah lo belain temen lo. Mau dia salah, salah bgt, tetep aja lo belain." Jawab kath sinis dan menghapus sisa sisa air matanya.

"Kath kali ini aja percaya sama omongan gue. Daniel gak salah apa apa, ini semua gara gara dylan."

"Alah udah lah gak usah nutup nutupin kesalahan. Kalo udah ketahuan yaudah ngaku aja apa susahnya sih."

"Lo kenapa sih gak percaya bgt sama gue. Gue ngomong apa adanya kath."

"Gue gak perc..."

Perkataan kath terhenti ketika tanpa sengaja matanya menemukan sosok daniel yg sedang berjalan ke arahnya. Kath bangkit dari duduknya dan meraih botol minumnya kemudian berjalan meninggalkan kantin.

"Kath kath dengerin gue dulu"
Daniel menghalang halangi kath yg berusaha melewatinya agar bisa pergi dari kantin.

"Lepasin gue"
Dengan segala kekuatannya kath mendorong daniel sangat keras agar menyingkir dari hadapannya.

"Kathryn gue sayang sama lo"

Daniel berteriak sangat keras sampai membuat seisi kantin memperhatikannya. Begitu juga dgn kathryn yg langsung menghentikan langkahnya saat mendengar teriakan daniel. Tapi tidak lama kemudian kath kembali melanjutkan langkahnya.

Mr. Perfect & Drama QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang