28

9.1K 344 93
                                    

Budayakan vote dulu sebelum membaca❤❤❤ Happy Reading!!

Sakit karena menagis, lelah karena mencoba. Namun aku tetap tersenyum, walau hatiku mati dan membeku. Mungkin aku masih menyanyanginya, tapi apakah aku masih bisa mengharapkannya? Aku hanya bisa mengikuti drama yang sedang bermain denganku. Kekasihku tidak mempercayaiku, apakah aku bisa menuntutnya? Tidak. Meskipun kamu menjauh dari ku dan tak bisa ku gapai lagi, disini aku masih mencintai mu dengan perasaan yang sama dan tak kan pernah berubah..

Anya Aleshia gilgan

Anya menyanyikan nya begitu menghayati makna demi makna yang disampaikan dalam isi lagu tersebut. Semua pengunjung memberi tepukan sangat meriah kepada Anya.

Pada saat itu juga, Anya merasa ada sesuatu yang mangalir dari hidungnya. Dan ternyata itu benar, Anya mimisan dan ia berusaha sebisa mungkin untuk menutupinya dari semua orang.

Anya turun dari panggung dan meninggalkan area sekitar, seketika Anya mencoba keluar dari cafe tersebut. Badan Anya begitu lunglai, wajah pucat pasih, pendengarannya mulai hilang, pengelihatan begitu kabur. Anya hanya bisa menjerit dalam hati "Tuhan please jangan disini aaa..aahh. pliss tuhan hikss.."
Anya melewati kerumunan orang di cafe begitu tertatih.

Tak lama kemudian Anya lunglai san roboh diantara kerumunan tersebut, semua orang begitu kaget melihat orang yang tiba-tiba jatuh dan mengeluarkan banyak darah dari hidung. Orang-orang disekitar membantu Anya dan kemudian toni datang, ia begitu shock melihat Anya seperti itu. "Aa..nyaa.." teriak Toni, kemudian Toni beralih membopong Anya untuk dibawah ke mobil nya.

Toni begitu cekatan, ia langsung menaruh Anya di kursi penumpang lalu menancapkan pedal gas nya menuju ke Rumah sakit. "Pleasee Anya bertahann... aku ga mau kamu kenapa napa, pleasee"

Toni mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Dengan kondisi Ibu kota yang tidak terlalu begitu ramai, sehingga Toni banyak mengucapkan puji syukur.

Setelah sampai di depan Rumah sakit, Anya langsung ditangani oleh tim medis. Dari ujung lorong Dr.Hans datang dengan tergopoh-gopoh menuju ruangan yang didalamnya ada Anya. "Kenapa semua ini bisa terjadi huh! Dia memiliki kesehatan yang begitu parah, kenapa anda mengajak dia keluar??" Dr.Hans begitu marah kepada Toni, Toni begitu bingung dan disisi lain ia merasa bersalah mengizinkan Anya keluar dari rumah. "M..mmaaksud dokter apa?" Hans menjawab dengan cepat dan jelas. "Anya berada diantara hidup dan mati, sel kanker sudah menggerogoti tubuhnya." Setelah itu Hans masuk ke ruangan tersebut untuk menangani Anya.

Toni yang mendengarnya begitu kaget dan tidak menyangka, ia begitu gemetar dan bersemder di temboh rumah sakit yang begitu dingin. "Kenapa kamu selama ini gak jujur Anya.. kenapa??" Toni mengepalkan tangan nya dan mengarahkannya ke tembok, matanya begitu merah dan tak kuasa melihat orang yang di sayanginya sedang berjuang didalam sana. "Pleasee, bertahan Anya.. aku sangat menyanyangi kamu."

》○○○○○《

Saat ini Maya berada dikantor dengan menemani collega nya dan tiba-tiba hp nya berbunyi. Dilayar sana tertulis nama 'Hansel' . Maya menggerutkan kening, mungkin ada yang penting menurutnya. Ia izin ke collega nya lalu mengangkat telephon nya.

"I..iya hans ada apa?"

"...."

"Aaa..apppaaa? Pleasee selamatkan dia Hans, aku ga mau kehilangan dia!!!"

Don't Hate Me (SUDAH DI TERBITKAN✔️)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu