Jangan menyerah~21

7.9K 263 11
                                    

Budayakan vote dulu sebelum membaca❤❤
Happy reading guyss:):)

Inilah pilihan ku. Aku akan tinggal bersama keluarga ku. Apa reaksi nya nanti aku tak tahu. Aku hanya ingin bersama mereka. Kenapa mencari kebahagiaan di keluarga ku sendiri sangat sulit sekali? Ingin sekali aku seperti mereka semua. Hidup dengan limpahan kasih sayang yang tidak haus akan kasih sayang.

Anya pov
Biarlah semuanya ini berjalan dengan apa adanya. Berlalu dengan semestinya. Dan berakhir dengan seharus nya. Apakah aku akan berakhir dengan bahagia? Itu sebuah tanda tanya besar bagiku.

Aku masih ingat kata-kata Jayden yang bilang kepadaku. "Bertahanlah selama kamu masih bernapas, jangan punya niatan untuk menyerah, dan tolong kamu jangan putus asa akan perjalanan hidup ini. Kamu tidak sendirian, ada aku dan tante Maya yang selalu ada disamping mu." Kata Jayden membuat ku kembali bangun agar tidak menyerah akan hidup yang kejam ini.

Hidup itu menyedihkan, jika aku selalu fokus pada kesedihan itu. Aku tidak boleh terlalu menghayati akan kesedihan ku. Aku berhak bahagia, dan kebahagaiaan ku diciptakan oleh Jayden dan Tante Maya. Padahal aku ingin lebih. Aku ingin kebahagiaan ku diciptakan oleh Papa dan Mama. 

Hari ini aku telah meninnggalkan Rumah Sakit setelah berbulan-bulan aku tinggal di Rumah Sakit. Aku merasa bahagia karena aku bisa bebas dari ruangan berbau obat-obat an itu. Kali ini Jayden dan tante Maya sedang bersiap-siap untuk mengantarkan aku ke rumah papa dan mama. Aku tidak yau bagaimana reaksi nya mereka nanti, apakah mereka akan memeluk dan mencium ku? Ku rasa aku terlalu bersemangat mempertanyakan hal itu.

 Aku tidak yau bagaimana reaksi nya mereka nanti, apakah mereka akan memeluk dan mencium ku? Ku rasa aku terlalu bersemangat mempertanyakan hal itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sayang, apa kamu serius mau pulang ke rumah orang tua kamu?" Tanya nya dengan menggerutkan keningnya. Aku tau dia khawatir sama aku tapi insyaallah aku bisa jaga diriku sendiri. Aku menatap Jayden penuh lekat. "Jay, aku serius. Aku sangat merindukan mereka." Jawab ku.

"Tapi Anya, aku tidak mau terjadi-" sebelum dia melanjutkan bicara nya aku langsung menyumpal mulut nya dengan telunjuk jari ku yang berada di bibir nya. Aku tau yang dikhawatirkan Jay, tapi inilah keinginan ku sendiri.

Dia mengerti akan maksud ku. Jadi dia pasrah atas keinginan ku. Jayden membantu ku untuk duduk di kursi roda sedangkan tante Maya berjalan lebih dulu kebagian Administrasi.

"Sayang, kalau kamu tidak betah di rumah papa dan mama mu. Kamu boleh hubungi aku, aku dengan senang hati menjemput kamu." Ucap Jayden diselah mendorong kursi roda ku. "Iya Jay, makasih." Balas ku tersenyum.

"Aku akan menjenguk mu setiap hari sayang," Jay mencium puncak kepala ku. "Karena kamu tau kan aku tidak bisa jauh-jauh dari kamu sayang, aku selalu merindukan kamu." Aku tidak membalasnya, aku hanya tersenyum simpul.

Don't Hate Me (SUDAH DI TERBITKAN✔️)Where stories live. Discover now