Don't Hate Me (SUDAH DI TERBITKAN✔️)

menangis lagi ~4

Seberat apapun hari ku, aku harus tetap bisa menyemangati diri ku sendiri.

Malam ini pukul 6 sore masih dengan hari yang sama anya memutuskan untuk keluar rumah dengan tujuan untuk mencari pekerjaan.

Anya bersemangat sekali untuk mencari pekerjaan malam ini. Kebetulan malam ini semua orang rumah pergi ke bandung dan Anya tidak diajak. Kasihan sekali nasip Anya, selalu tak dianggap ada.

Style Anya'

Anya memilih baju lebih santai dengan dipadukan atasan hodie berwarna grey.
Anya berjalan melangkah rumah dengan hembusan angin malam ini.

Anya mendengarkan suara lantunan musik di cafe tersebut. Dan ia menoleh memasuki cafe tersebut, Anya duduk di depan panggung tempat orang menyanyi. Saat anya duduk dan memandangi mereka, Anya di kagetkan dengan pramusaji wanita itu.

"Mbak mau pesan apa?" Tanya pramusaji tersebut. "Aku sebenarnya disini ingin sekali mencari pekerjaan, apa kalian disini membutuhkan seorang pekerja. Aku mau kol dipekerja kan apa saja yang penting itu halal."

pramusaji itu ternyum sedikit. "Kami sepertinya tidak membutuhkan lowongan pekerjaan mbak, silahkan cari ditempat lain aja." Anya kecewa mendengar kalimat itu. Tapi apa boleh buat anya hanya bisa menghela napas. Dan tiba-tiba ada orang berkemeja putih menghampiri Anya. "Apa kamu bisa nyanyi." orang itu bertanya kepada Anya. "Sedikit bisa sih, kebetulan nyanyi itu hobi saya, kenapa pak?." Tanya Anya.

"Apa kamu mau mencoba menyanyi diatas panggung tersebut, jika suara mu cukup bagus. Kamu boleh bekerja disini menjadi penyanyi cafe." Anya bersyukur bisa mendapatkan tawaran itu. Dia akan mepergunakan tawaran itu dengan sebaiknya. "Baik pak saya siap".

Anya mulai membawakan sebuah lagu diatas panggung tersebut.

"Gisel - indah pada waktunya"

Hidup ini adalah misteri
Yang tak kan bisa dimengerti
Kadang hujan badai datang menakutkan
Namun adakala pelangi hadir memberi harapan

Anya terus melantukan nada yang seiring dengan lagu nya tersebut tentu dengan suara yang sangat merdu sekali. Semua pengunjung cafe menghentikan sejenak aktivitas makannya dan memperhatikan perempuan yang sedang bernyanyi dengan nada lembut dihadapan sana.

Hanya dia yang bisa menentukan
Jalan hidup kau dan aku
Percaya dan tetap berjuang

Butiran air mata anya lolos keluar dari mata indahnya tersebut. Semua penonton terpesona melihat suara merdu anya. Tepukan demi tepukan membuat anya semakin pede dan tetap berjuang maju, meskipun semua tidak tau betapa terlukanya seorang anya

Belajarlah mengikhlaskan sebuah ujian yang pernah terjadi dalam hidupmu
Dan yakinlah ada rencana yang indah
Tersembunyi dibalik setiap doa dan air mata
Semua indah pada waktunya

Sesungguhnya Anya hanya bisa merutuki dirinya sendiri karena lagu tersebut ditujukan kepada dirinya sendiri. Lagu tersebut mewakili dirinya sendiri.

Setelah musik berhenti semua orang berdiri dan bertepuk tangan dengan meriah seluruh pengunjung cafe

"Makasih semua." senyum anya kepada semua orang yang ada di depan nya.

aku terisak dalam dingin nya malam yang menembus punggung ku. Seolah-olah aku merasa ada kak andrew disamping ku "dek, kamu gak boleh menyerah begitu saja. Kamu adek kakak yang kuat kok, kakak sangat menyayangimu dek. Kamu jangan pernah beranggapan bahwa kamu sendirian, kakak masih di sini bersama adek. Jadi kamu gak perlu takut sendirian, ketika diluar sana banyak orang yang membenci mu biarkan saja seperti itu.

Kenyataan nya bahwa mereka belum tau sepenuhnya, jadi biarkan seperti itu. Ingat dek kita masih punya Allah yang selalu ada untuk kita. Meskipun mereka semua jahat dan tidak menyanyangi mu biarkan saja, kamu tidak perlu mengemis kasih sayang kepada mereka. Kamu gadis kecil kakak yang tangguh, kakak selalu ada buat kamu. Jika suatu saat kamu lelah, kakak janji akan membawa mu pergi dari mereka semua. Mereka tidak mempercayai mu sama sekali tetapi ingat Allah mengetahui itu semua kebenarannya. Aku sayang kamu gadis kecilku, love you" .

 

"Aku bukan pembunuhh paaa.. plisss ampun pa...paa. dinn...gginnn hiks hiks."
Aku terus meminta ampun kepada papa tapi papa tidak pernah menggubrisku. Aku lelah, aku kedinginan ditempat ini, aku sendirian dengan luka yang begitu dalama tertanam di diriku.