12

1.8K 161 18
                                    

Setelah berbincang cukup lama, mereka pun memutuskan untuk ke kantin.

Sesampainya dikantin, mereka tidak melihat bangku kosong disana, karena mereka sudah datang terlambat.

"Ara, duduk sama mereka gak papa kan?" tanya Mark sambil menunjuk Jackson dan Nana.

"Soalnya, bangku nya udah penuh semua," lanjut Mark.

"Iya, nggak papa kok Mark," jawab Ara.

Setelah itu mereka bergabung duduk dengan Jackson dan Nana.

"Ekhem, bolehkah aku ikut gabung?" ucap Mark.

"Tentu, duduk lah," jawab Nana.

"Oh ya Ara, ada yang ingin ku katakan," lanjut Nana.

"Katakan saja," jawab Ara.

"Bukan nya aku merebut jackson dari mu, tapi sekarang aku dekat dengan nya," ucap Nana kemudian menatap Jackson dan Jackson pun mengangguk.

"Tidak apa-apa Nana, lagian dari dulu aku dan Jackson tidak ada hubungan apa-apa," jawab Ara.

"Dan kamu kan teman ku, jadi jika kamu bahagia, pasti aku juga akan ikut bahagia," lanjut Ara.

"Apa kamu percaya dengan kata-kata pembohong itu," sahut Jackson.

"Jelas aku percaya dengan nya," jawab Nana.

"iya Nana, kamu harus percaya dengan ku, karna kamu yang mengetahui siapa aku sebenar nya," ucap Ara.

"Apa maksudmu?" tanya Nana.

"Kamu tidak perlu tau sekarang, itu terlalu cepat," jawab Ara.

"Sial, pintar bicara juga, lihat saja," batin Nana.

"Aku rasa benar, kalau kamu yang telah mencelakai kakak mu," ucap Nana.

"Apa karna gelang itu? lalu menuduh ku?" tanya Ara.

"Bagaimana jika ada yang sengaja menaruh gelangku di sana?" ucap Ara.

"Kami tidak menuduh mu! tapi ini fakta, sudahlah ngaku saja, dasar pembohong!" jawab Nana.

"Coba pikirkan baik-baik, mana ada adik yang tega mencelakai kakak kandungnya sendiri," ucap Ara.

"Itu omongan mu saja, tapi sebenarnya kita juga tidak tahu kamu seperti apa! tapi memang sudah terbuktikan kalau kamu yang mencelakai kakak mu," jawab Nana.

"Nana, kenapa kamu terlalu mengurusi masalah orang lain," sahut Mark yang merasa geram dengan Nana.

"Sudahlah Mark, kenapa kamu terlalu membela nya, sudah jelas dia yang mencelakai Jaebum," ucap Jackson.

"Bukan Ara yang mencelakai Jaebum, benar kata Ara, tidak ada seorang adik yang tega mencelakai kakaknya sendiri," jawab Mark.

"Dan dengarkan aku, kebenaran akan berbicara nanti, dan aku yakin kebenaran akan berpihak kepada Ara," lanjut Mark.

"Ayo Ara, kita pergi saja," ucap Mark dan langsung menggandeng tangan Ara untuk kembali ke kelas.

Mereka pun berjalan menyusuri koridor menuju ke kelasnya, tidak terasa air mata Ara menetes.

7 PRINCE~GOT7 [COMPLETED]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz