RESAH, AKU SUSAH (Bagian Dua)

113 47 261
                                    

RESAH, AKU SUSAH (Bagian Dua)
"Pertemuan Singkat"

PLEASE READ, DONT FORGET CLICK VOTE AND COMMENT FOR MY STORY.
BE A NICE READER YES? ^^
DON'T BE SILENT READER!

PERHATIAN!!
Ada beberapa bahasa yang kasar dan menggunakan bahasa daerah. Ada juga beberapa peristiwa 18+. Mohon bagi para pembaca agar lebih bijak untuk merespon kata-kata dan peristiwa tersebut. Terimakasih.

               Di rumah bercat dinding merah muda dan ungu tua ini menjadi saksi pertemuan singkatku dengan Arfan, laki-laki yang kucintai. Di rumah ini sepertinya memang menjadi awal dari semuanya, tempat dimana aku dan Arfan dipertemukan sekaligus tempat dimana aku dipisahkan kembali dengannya.

Sungguh jam-jam yang sangat berharga, rangkaian waktu dan peristiwa yang mungkin akan selalu kuingat sampai kapanpun. Pertemuanku dengan Arfan, pertemuan yang sangat singkat dibanding biasanya. Aku tidak tahu harus sedih atau harus bahagia atas pertemuan ini.

***

               31 Desember 2017.

Malam tahun baru, langit malam ini dipenuhi dengan suara ledakan dari kembang api dimana-mana. Langit yang seharusnya gelap seakan berubah warna menjadi abu-abu karena asap yang memenuhi bagiannya.

Aku dan Lita sudah sampai di rumah Reza, malam ini sangat dingin. Letak rumah Reza memang berada di salah satu kawasan paling dingin di Kota Batu karena berdekatan dengan tempat wisata songgoriti. Aku bergegas masuk ke dalam rumah Reza sesaat setelah sampai, aku menitipkan hadiah yang kubawa untuk Arfan padanya.

"Zaa, nitip hadiah ini dong. Taruh aja di tempat yang sekiranya Arfan gatau" kataku sambil menyodorkan kotak hadiah yang kubawa pada Reza.

"Woohh, abot eee kah (berat banget sih) isinya apa, bom? Haha" jawab Reza sambil menerima hadiah yang kubawa.

"Hahaha abot lah Zaa, kan iki isine full banget a. Telung macem hadiah e kan aku wes ngomong nang awakmu liwat chat wingi se? (Hahaha berat lah Zaa. Kan ini isinya penuh banget. Tiga macam hadiahnya kan aku sudah bilang ke kamu lewat chat kemarin kan?)" jawabku sambil menjelaskan kembali isi hadiah di dalamnya.

Reza meletakan hadiah yang kubawa di atas salah satu kursi ruang tamunya, aku melihatnya saat akan pergi ke kamar mandi. Sepertinya tidak akan menjadi kejutan jika Arfan mengetahui hadiah yang kubawa sebelum waktunya.

"Zaa, kok kamu taruh di atas kursi sini sii?. Kan ketahuan pastinyaa" omelku tiba-tiba setelah melihat hadiahku yang diletakkan di atas kursi ruang tamu.

"Jee, Arfan itu gak bakalan ngeh kok kalau itu hadiah dari kamu. Kan aku juga bawa pacarku, mungkin Arfan bakalan ngira kalau itu hadiah dari pacarku atau dari siapapun. Dia ga bakalan ngeh kok" jawab Reza panjang lebar.

"Iya sih, benar juga" sahutku.

Reza kemudian membawa satu gulungan tikar kain tebal ke halaman rumahnya, meminta bantuanku dan Lita untuk menggelarnya untuk tempat duduk teman-teman nantinya, Kiki adik Reza juga ikut membantu dan berkumpul bersama kami lagi. Aku, Lita, Reza dan Kiki duduk diatas tikar yang sudah kami gelar bersama-sama, kami menunggu teman-teman lainnya datang.

Selang sekitar 20 menit lamanya aku duduk, bosan rasanya. Aku berjalan mondar-mandir sambil memetik buah strawberry yang ditanam dalam pot dan diletakkan diatas pagar tembok rumah Reza.

Ponselku tidak berhenti menampilkan notifikasi pesan whatsapp, itu pesan dari Wawan yang menanyakan dimana posisiku berada saat ini. Aku membalas pesan Wawan seadanya, berterus terang jika aku sedang berada di rumah Reza karena jelas dia tidak mengetahui dimana letak rumah Reza. Aku sedang tidak ingin diganggu bahkan tidak dengan pesan dari Wawan, aku sedang sibuk menunggu bahagiaku datang.

THE JOURNEY OF LIFE AND LOVE "Story behind Je's Feeling and Thoughts"Where stories live. Discover now