⏺Babysitter, I Love You! : Part 31⏺

Começar do início
                                    

"Dia, Taehyung. Dia... sudah tau kalau Hee Rin adalah eomma kandungnya dan kau yang dulunya adalah seorang namja."

Dan tepat disaat Namjoon selesai berbicara. Seokjin seperti merasakan telinganya yang berdenging nyaring. Kedua matanya yang juga seakan tak mampu lagi untuk mengerjap, serta waktu yang terasa berhenti di tempat. Dan Seokjin berharap apa yang dia dengan barusan tidak nyata.

◼◽◽◼

"Tae, ayo makan siang. Kau sudah janji padaku di telpon beberapa jam yang lalu."

Taehyung yang sedari tadi sibuk dengan berkas-berkas di meja kerjanya tampak sempat melirik sebentar ke pintu ruangannya yang dibuka dari luar dan memunculkan seorang pria dewasa yang menatap dirinya dengan kedua tangan bersidekap di dada.

"Sebentar lagi, Seo Joon hyung. Beri aku waktu 5 menit. Kau bisa tunggu aku di lobby."

Tanpa menatap sang lawan bicara, Taehyung kembali menyibukkan dirinya dengan pulpen serta kertas-kertas yang membutuhkan tanda tangannya saat ini.

"Baiklah, 5 menit. Jika sampai waktu yang kita sepakati itu kau masih tidak menampakkan dirimu di lobby, aku bersumpah akan menyeretmu dari ruang kerjamu ini sampai ke luar perusahaanmu Kim Taehyung!"

Taehyung tampak tak terusik sedikit pun saat Seo Joon yang menutup pintu ruangannya cukup keras. Dia masih terlihat serius dengan pekerjaannya, hingga 2 menit berlalu dan semua berkas di mejanya pun selesai dia tanda tangani.

Pria tampan itu mendorong kursi kerjanya ke belajang. Kedua tangannya pun dia regangkan. Akhirnya dia bisa beristirahat sejenak untuk makan siang dan mengobrol dengan teman lama --Seo Joon.

Saat Taehyung berniat beranjak dari kursi kerjanya dia teringat akan sang ayah. Sampai sekarang dia masih belum meminta maaf atau pun membuat janji untuk bertemu dengan ayahnya tersebut. Mungkin di jam makan siang seperti ini dia bisa menghubungi ayahnya itu.

Taehyung pun lekas mengambil handphonenya dan mulai mencari nomor sang ayah, namun ketika dia ingin menekan tombol calling pergerakannya terhenti. Pria tampan itu masih bisa mengingat dengan jelas kejadian kemarin ketika dirinya dengan sang ayah yang sempat bersitegang dan hal itu membuat dia masih sedikit merasa ragu untuk menghubungi ayahnya itu secara langsung. Hingga akhirnya Taehyung pun lebih memilih menelpon ke sekretaris sang ayah.

"Halo, Tuan Taehyung. Ada yang bisa saya bantu?"

"Appa ada?"

"Maaf, Tuan. Tapi Tuan besar hari ini tidak bekerja. Beliau mengatakan tidak bisa masuk hari ini."

Taehyung tampak mengernyit ketika mendengar jawaban di seberang sana. Sangat jarang sekali bisa mengetahui sang ayah lebih memilih libur daripada bekerja. Namun Taehyung yakin keabsenan sang ayah dari kerjanya pasti berkaitan erat dengan pertengkaran mereka kemarin.

"Baiklah, kalau begitu terima kasih."

Pria tampan itu pun mematikan telponnya dan mulai melangkah keluar dari ruangannya. Sepertinya sepulang kerja nanti dia harus ke rumah orang tuanya dan menyelesaikan masalah yang terjadi antara mereka.

Saat Taehyung memasuki lift, tiba-tiba saja handphonenya berdering. Dia pun langsung mengambil benda persegi panjang itu dari saku jasnya dan mendapati nama Nami yang tertera di sana.

Babysitter, I Love You! (VKook)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora