🍂Babysitter, I Love You! : Part 17🍂

47.6K 5K 1K
                                    


⏮⏸⏭


"Aww... Jungkook, itu sakit!"

Mingyu meringis sembari berusaha menjauhkan wajahnya dari tangan Jungkook yang barusan memberikan kompres dingin pada lebam di rahang kirinya. Sedangkan Jungkook hanya bisa ikut meringis melihatnya.

"Maaf, Mingyu. Aku hanya ingin membantumu untuk mengobati lebammu itu."

"Sini, biar aku sendiri yang lakukan."

Tanpa meminta izin, Mingyu langsung mengambil kirbat es di tangan Jungkook dan meletakkannya pada lebam yang ada di pipi kirinya dengan hati-hati.

"Oh iya, bagaimana dengan aktingku tadi? Berhasilkan?!"

Dengan tanpa dosa Mingyu memberikan cengiran lebarnya pada Jungkook dan membuat pemuda manis itu hanya bisa menghela nafas lelah melihatnya.

"Yang tadi itu sangat membahayakan dirimu, Mingyu. Jika aku tidak berhasil menghalangi Tae-hyung, mungkin sekarang kau hanya tinggal nama saja. Berhenti melakukan hal seperti itu."

Mingyu mengedikkan bahunya acuh dan merebahkan tubuhnya dengan santai di atas tempat tidur. Dia sedikit mendongakkan wajahnya untuk menatap Jungkook yang masih setia duduk di ujung tempat tidurnya.

"Aku akan melakukan hal apapun untuk hyung-ku, Jungkook. Sudah aku katakan sebelumnya bukan, dia sangat berharga untukku. Nyawa pun aku rela berikan, asalkan hyung-ku kembali mendapatkan kebahagiaannya."

Seperti seorang adik kecil yang tidak ingin kakak yang selalu melindunginya terluka. Jungkook dapat merasakan ketulusan di dalam setiap kata yang diucapkan Mingyu barusan.

"Ha-ah~ ini sudah hampir tengah malam. Lebih baik kau segera kembali ke kamarmu. Jika Tae-hyung melihat kau ada di kamarku saat ini. Perkataanmu yang menyebutkan aku hanya akan tinggal nama tadi pasti akan terkabul."

Mingyu memberikan isyarat seperti mengusir namun main-main, Jungkook yang melihat itu hanya bisa tersenyum kecil dan setelahnya mulai beranjak dari ujung tempat tidur Mingyu.

"Baiklah, aku kembali ke kamarku dulu. Cepat sembuh, Mingyu."

Sebelum Jungkook benar-benar pergi meninggalkan kamar Mingyu. Dia sempat memberikan senyuman manis pada pemuda tampan itu dan membuat Mingyu terpaku untuk beberapa saat.

"Kau sangat manis, Jungkook. Sayangnya hyung-ku sudah lebih dulu memenangkan hatimu."

◼◽◽◼


Taehyung masuk ke dalam kamarnya dengan wajah yang terlihat sangat kusut. Dia rebahkan tubuhnya di atas tempat tidur tanpa repot melepas jas beserta dasinya terlebih dulu.

Kedua matanya terpejam lelah. Pikirannya berkecamuk. Dia masih teringat dengan kejadian barusan saat dia mendapati sang adik sepupu yang dengan kurang ajarnya mencium Jungkook.

Perasaan emosi itu masih membumbung tinggi di dadanya. Namun sebisa mungkin dia redam, karena Taehyung rasa bukan sepantasnya lagi pria seusia dirinya menyelesaikan masalah dengan beradu otot.

Tapi ini berbeda. Ini tentang Jungkook. Jeon Jungkook. Seseorang yang entah bagaimana bisa membuat perasaan dan pikirannya kacau balau akhir-akhir ini. Dan dia tidak bisa hanya diam saja saat melihat pemuda manis itu di perlakukan semena-mena seperti tadi. Terlebih oleh adik sepupunya sendiri. Walaupun Jungkook sempat menenangkan dirinya tadi, namun emosi itu tidak bisa hilang dalam sekejap saja.

Terdengar helaan nafas berat lolos dari bilah bibir tebal Taehyung. Kedua mata sewarna hazelnya terbuka. Menatap langit-langit kamarnya kosong.

Babysitter, I Love You! (VKook)Where stories live. Discover now