part 1

51 10 2
                                    

Kelabu malam telah menutupi sang fajar. Suara bising makhluk kasat mata tak lagi terdengar.
Angin malam tak mampu mengusik mimpi indah para Seniman. Ukiran imajinasi tergurat temaram dalam kelelapan .

Pada Malam ini....

...

PUTRY POV

Dorr Dorr Dorr

Suara itu berulang kali ku dengar.
Lagi lagi dan lagi.....

Suara yang sangat mengerikan,aku tak ingin mendengarnya. Tapi aku tak merasa takut sedikit pun.
Bahkan aku ingin melempar benda keras keras ke arahnya.

Aku sangat kesal, ia mengganggu mimpi indah ku. Arrggghh..
Itu hanya suara gedoran pintu dan teriakan dari makhluk yang sangat menyebalkan.

Aku malas dan ku tutup telingaku dengan bantal yang awalnya ku kenakan untuk menopang kepala ku.

"Mbaaa, banguun."

Tak ada sedikit pun dari kami yang menggubrisnya. Bahkan mereka pun sama seperti ku, yang lebih memilih menyumpal telinganya dengan bantal mereka masing-masing.

Namun, Suara itu terus-menerus berteriak dan memekikkan gendang telinga ku.

"Kalau sampai pada hitungan ketiga kalian tidak bangun juga, jangan salahkan aku jika hukuman yang akan membangunkan kalian."
Suara itu meninggi dan Apa? Hukuman? . Oh My God, Aku benci dengan kata itu.

Kami pun segera mungkin bangun dari pembaringan masing-masing dan menyingkirkan hangatnya selimut yang menutupi sebagian tubuh ku. Aku tak ingin terkena lagi ,dengan yang namanya HUKUMAN. Huft...

Ceklekkk

Perlahan yuni teman sekamar ku membuka pintu kokoh yang semulanya terkunci. Dan yang lain hanya mengikuti dari belakang,begitu juga dengan ku.

"Masyaalloh, kenapa kalian lama sekali. Cepat kalian ambil air wudhu lalu laksanakan solat tahajjud!!" Bentaknya kepada kami.

Mungkin ia kesal karena kami tak lekas bangun saat ia membangunkan kami, tapi aku hanya menunduk dan mengalihkan pandangan dari tatapan tajamnya yang membuatku muak.
Rasanya ingin sekali membalas tatapannya, tapi aku urungkan karena aku tahu diri dia lebih tua dariku, Aku lebih memilih menunduk dan berpura pura tunduk padanya.

Ck.. Sungguh menyebalkan.
Suasana inilah yang paling tak ku sukai. Aku harus bangun tepat waktu.

02.30 pagi.
Waktu inilah, kami harus bangun dan melaksanakan solat tahajjud.

Bagiku....,
yaaa , bagi diriku yang baru beberapa bulan di pesantren ini. Belum terbiasa dengan kegiatan yang harus selalu di ikuti tepat waktu.
Dulu, saat aku di rumah, aku tak pernah bangun sepagi ini,. Mungkin aku bangun bukan pagi lagi, tapi bisa di bilang sudah siang sih. Hehe (Astaghfirullah)

Hidup disini, bagaikan hidup di penjara. Yang setiap detik-nya,menit-nya,jam-nya,hari-nya ... Bahkan setiap saat, selama aku masih menginjakkan kaki di tempat ini. Hidupku tergantung pada peraturan yang harus selalu di patuhi.

Tepatnya Penjara Suci..
Ya ,Nama itulah yang sering di sebut oleh para Santri.

__________________

Beberapa menit kemudian => ...

Aku sudah berada di sebuah tempat. Dimana orang melaksanakan kewajibannya.

TuesDay In The Holy PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang