PROLOG

812 98 3
                                    

"Oke, pertanyaan selanjutnya," Pembawa acara mengganti kertasnya. "Apa yang akan kalian lakukan sambil menunggu anggota lainnya selesai wamil?"

"Aku mungkin akan bermain drama," jawab Kai mengingat dia baru menyelesaikan drama terbarunya akhir-akhir ini. "Aku ingin mencoba peran antagonis sekali-sekali."

"Ne, aku juga," jawab Kyungsoo dan Sehun bersamaan.

"Ah, Chanyeol-ssi, bagaimana denganmu?"

"Aku mungkin lebih ingin menggunakan kesempatan ini untuk beristirahat di rumah atau berlibur," jawab Chanyeol seraya tersenyum menatap para penggemar yang ada di barisan penonton. "Sudah lama aku tidak menghabiskan waktuku bersama keluarga."

"Kau akan berlibur sampai dua tahun?" tanya Baekhyun dengan matanya yang membulat.

"Saat aku wamil nanti, aku tidak bisa berlibur dengan bebas," jelas Chanyeol kemudian.

"Aeri-ya?" panggil Baekhyun. Dia meletakkan tangannya di samping mulut, seperti toa.

"Neee," jawab para penggemar serentak. Tidak hanya yang ada di studio, tetapi juga yang berada di rumah.

"Kalian akan menunggu kami hingga Sehun selesai wamil, bukan?"

"NEEEEE!" jawab EXO-L lebih keras dari sebelumnya.

Senyum tak bisa turun begitu saja dari wajah gadis yang sedang menatap layar ponselnya di dalam bus itu. Dia tidak bisa menonton acara tersebut di asramanya, jadi dia memilih melakukan streaming walaupun mungkin gadis berkacamata itu dianggap gila oleh orang-orang di sekitarnya.

Ini sudah enam bulan sejak Rahel menginjakkan kakinya pertama kali di Korea Selatan. Rasanya semuanya masih seperti mimpi, dia tidak pernah menyangka bisa berada di tempat ini, di negara ini.

"Hya, berhentilah tersenyum. Orang-orang mulai menatap ke arah kita karena suaramu," peringat gadis berambut wavy berwarna cokelat tua itu sambil menyenggol lengan Rahel yang duduk di sebelahnya.

Rahel kemudian mengatupkan bibirnya, tapi senyum masih mengembang di wajahnya. "Eunwol-ah, bukankah aku termasuk dalam tipe ideal Chanyeol?" Rahel memperlihatkan sebuah postingan instagram yang berisi tipe ideal member EXO.

Gadis yang duduk di sebelah Rahel itu, teman kuliah sekaligus sekamar Rahel di asrama, Eunwol, hanya bisa melirik Rahel lalu menggeleng pelan. "Berhentilah berkhayal. Mereka tidak akan mengencani orang biasa. Kalau pun mereka mengencani orang biasa, itu tidak akan bertahan lama."

Rahel mendengus pelan. "Kenapa kau berkata begitu? Kau menghancurkan khayalanku."

"Itu lebih baik, kau akhirnya kembali ke dunia nyata," sahut Eunwol lalu memasang headsetnya.

"Hya Seo Eunwol, kenapa sepertinya kau sangat tidak suka dengan dunia idol?" Rahel melepaskan headsetnya. Siaran tentang EXO itu sudah berakhir dan kini rasa penasarannya pada Eunwol kembali muncul.

"Karena dunia mereka sangat kejam," jawab gadis itu. Dia memejamkan matanya sejenak lalu membuang napas pelan.

"Ne, aku sudah banyak mendengar tentang itu."

"Rahel-ah, aku akan berkata padamu sebelum terlambat. Kau boleh menyukai mereka, tapi jangan mencari tahu lebih dalam. Kau akan menyesal sendiri nantinya," ujar Eunwol, matanya menatap Rahel sendu. Sorot mata yang dalam hingga Rahel sulit mengartikannya. "Aku berkata seperti ini karena aku pernah mengalaminya."

"Benarkah?" Mata Rahel melebar, dia tidak menyangka Eunwol pernah menjadi fangirl sebelumnya. Gadis itu selalu bersikap tak acuh setiap kali Rahel berbicara dengan dunia idol. "kau pernah menyukai sebuah grup?"

Eunwol mengangguk.

"Grup apa itu?"

"Aku sedang tidak ingin membicarakannya."

-o0o-

21 Januari 2019

FANGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang