7-Meet

1K 138 13
                                    

Dan itu adalah keajaiban kecil.
Tolong ingatkan kalau semua itu adalah cinta
kapanpun hatimu merasa lelah dan sendiri,
Ingatlah bahwa kau tidak benar-benar sendiri lagi.

[Super Junior’s Kyuhyun – Till I Reach Your Star]

[Meet]

Irene POV

“Min Suga.”



Baru saja, hanya dalam 2 detik aku menyebutkan nama itu. Hanya dalam hitungan detik aku menyebutkan nama yang sudah 1 tahun aku rahasiakan. Aku menunduk, bahuku bergetar. Aku terisak. Tae Hyung kembali duduk di sampingku, kurasakan tangannya melingkar pada pundakku. Memelukku, mencoba menenangkanku.

Ini sulit, aku terus terisak. Ingatanku kembali pada kejadian itu. Pada saat aku melukainya—dan mendapatkan kutukan mengerikan.

“Tenanglah, aku di sini. Aku di sini, dia tidak akan menyakitimu lagi.” Aku bisa merasakan tubuhku  bersandar pada dadanya, dia mendekapku erat dan aku … tidak bisa berbuat apapun.

“Sekarang, kau bisa menceritakan segalanya padaku. Apa yang sudah kau lakukan padanya sampai dia mengutukmu. Ceritakan yang selama ini kau rahasiakan, ceritakan yang selama ini membuat hidupmu menderita. Bagi kesedihanmu padaku. Aku, … akan bersamamu.” Suara berat itu terdengar lembut di telingaku. Kurasakan jari-jari panjangnya membelai belakang kepalaku. Mengelus dengan lembut.

Aku menarik nafasku dalam. Sesungguhnya masih ada keraguan untukku menceritakan segalanya. Tetapi, aku juga ingin hidup normal. Aku ingin kembali jatuh cinta pada lawan jenisku, aku ingin –mencintai Suamiku, Kim Tae Hyung. Byul akan segera lahir, aku akan menjadi Ibu. Setidaknya aku ingin mencoba mempercayai pria ini, aku ingin bersandar pada pria ini. Menjatuhkan takdirku padanya.

“Suga … namanya Min Suga. Dia …” Aku menghela nafasku panjang, lalu bangun dari sandaran dada Tae Hyung. Menyeka air mataku sedikit kasar, masih terisak. “Aku bertemu dengannya tanpa sengaja. Ketika aku pergi jalan-jalan dan makan di café, tak sengaja aku meninggalkan kameraku di sana dan belum jauh aku pergi dari café itu seseorang memanggilku, dia menghampiriku dengan membawa kameraku. Aku berterimakasih padanya dan aku sadar dia penduduk Korea, begitupun dengannya. Sehingga kami bicara dengan baik.”

Tae Hyung masih menunggu ceritaku selanjutnya, dia tetap setia mengenggam jemariku. Perlahan aku menyentuh perut besarku, merasakan sebuah tendangan baru saja aku rasakan. Byul menendangku, apakah dia juga mendengarnya? Tanpa sadar aku meneteskan kembali cairan bening yang sebelumnya tersimpan di pelupuk mataku.

“Setelah kita bertukar nomor, dia menghubungiku. Awalnya semua baik-baik saja sebelum dia mengatakan hal yang menjijikan.” Aku mengerutkan dahiku, menutup kedua mataku kasar, ini masih menyakitkan.

“Tidak apa-apa,” Suara berat itu kembali masuk ke dalam rongga pendengaranku. Genggamannya semakin erat seolah memberikan kekuatan untukku.

“Dia menginginkan tubuhku. Dia mengatakannya dengan mudah. Tentu saja aku menolak dan menjauhinya. Tetapi, aku tidak percaya jika dia tetap ingin bertemu denganku dengan alasan minta maaf. Tapi, aku terlanjur takut padanya. Seringaiannya, mata tajamnya sungguh menakutkan. Aku takut, jadi aku tetap menghindar. Aku kira dengan aku meninggalkan rumah dia tidak akan tahu tapi itu adalah kesalahan terbesarku. Jika aku tidak pergi kejadiannya tidak akan seperti ini. Aku yang bodoh.” Aku menarik nafasku panjang, lagi. Dia tetap menjadi pendengar yang baik.

“Dia mengetahui tempat tinggalku dan berhasil masuk. Dia … malam itu, dia hampir memperkosaku, malam itu dia memaksaku untuk melayaninya. Dia …” aku kembali menangis, bahuku terus bergetar dan dekapan serta genggamannya pun kian erat.

F L O W E R ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن