Part 2

5.1K 337 8
                                    

"Tidak, aku Elf hutan, kenalkan namaku Genavin Ortora."

Ortora mengulurkan tangannya dan disambut baik oleh Dearly dan Pansy. Setelah melihat mata biru berkilaunya, Dearly percaya jika Elf hutan ini tidak sejahat yang dia kira.

"Aku Dearly dan ini sahabatku, Pansy"

Ortora sekali lagi tersenyum manis. Masih sambil memegangi kakinya dia meringis kesakitan. Sepertinya kakinya terluka parah. Melihat itu Pansy jadi iba dan berniat untuk menolong Ortora.

"Kakimu masih sakit Ortora? Mau ikut kami? Mungkin kami bisa menolongmu"

Ajakan Pansy tersebut langsung disambut baik oleh Ortora. Kebetulan sekali, kakinya memang terasa sakit sekali akibat ledakan yang dia buat untuk membuka pintu gua ini.

Kemudian, Dearly dan Pansy membopong Ortora menuju rumah Dearly. Dan kucing besar Ortora mengikuti mereka ke rumah Dearly tetapi lewat jalan pintas langsung ke rumah Dearly agar tidak ketahuan oleh warga sekitar. Dearly juga meminjamkan jubah bertudungnya untuk menutupi Ortora. Fungsinya agar Ortora tidak dikenali sebagai Elf ketika melewati kawasan toko roti nanti. Apalagi kawasan itu adalah salah satu kawasan paling ramai di kota.

Beberapa saat kemudian, mereka sampai di rumah Dearly. Terlihat sepi karena Dearly memang hanya tinggal bersama bibi Ghe dan anaknya--Cicila. Dia masih berumur satu tahun, itu sebabnya bibi Ghe mengajak Cicila pergi karena tak mau merepotkan Dearly menjaga putri kecilnya itu.

Dearly mengambil kotak obat yang berada di dapur. Kemudian kembali ke kamarnya beberapa saat kemudian untuk menghampiri Ortora yang kesakitan karena lukanya semakin parah. Dengan obat seadanya, Dearly berusaha mengobati Ortora dengan ramuan-ramuan sederhana yang dibuat oleh bibi Ghe. Beruntung sekali karena bibi Ghe pintar dalam membuat obat, jadi kaki Ortora dapat disembuhkan ramuan sederhana milik bibi Ghe.

"Ah, rasanya lumayan. Terima kasih ya, Dearly, Pansy"

Dearly dan Pansy menjawabnya dengan anggukan dan senyuman manis.

Ortora berusaha menggerakkan kakinya dan berdiri tegak. Berhasil. Ternyata ramuan milik bibi Ghe sangat manjur untuk mengobati luka kaki Ortora. Dearly dan Pansy yang melihat Ortora bisa berdiri pun ikut senang karenanya.

"Aku harus kembali kalau tidak Lilian akan mencariku nanti." Ortora berusaha berjalan menuju pintu belakang namun kemudian di tahan oleh Dearly.

"Lilian siapa? Kakimu masih butuh dipulihkan, Or" ucap Dearly sembari memegangi bahu Ortora. Gadis itu lagi-lagi memegangi kakinya yang sedikit sakit.

"Dia kakakku, Elf bintang. Aku harus kembali sekarang juga. Soal kakiku kalian tidak perlu khawatir, akan pulih dengan sendirinya. Elf punya regenerasi yang cepat jika mereka berada di Forks Forest dan menghirup udara di sana."

Dearly mengangguk-angguk paham. Sedangkan Pansy yang tidak mengerti apa yang Ortora katakan hanya mengerutkan dahinya. Sungguh dia tak tahu seluk-beluk tentang dunia yang di bicarakan oleh gadis Elf hutan tersebut.

"Sepertinya sahabatmu itu tidak tahu apa yang ku ucapkan, Dear. Kalian mau ikut ke Fork Forest dan melihat para Elf di sana?"

Benarkah? Dearly tak menyangka Ortora akan mengajaknya ke sana. Selama ini Dearly hanya mendengar dan tahu tentang Elf dari cerita pengantar tidur yang di ceritakan oleh bibi Ghe. Dan sekarang dia akan melihat Fork Forest, tempat para Elf tinggal.

"Tentu saja kami mau. Kau ikut denganku, Pansy?" tanya Dearly pada Pansy. Pansy tampak berpikir sejenak. Kalau dia pergi, ibu dan ayah akan mencarinya. Tapi kalau dia tidak pergi, dia tidak akan tahu hal-hal menakjubkan yang terjadi di sana. Jangan memikirkan bahayanya, karena bagi Pansy bahaya itu adalah tantangan dari sebuah keindahan.

World of Elves ✔Where stories live. Discover now