CSM:9 SAMPAI TITIK INI

18.5K 624 107
                                    

Ini lanjutan dari PART sebelumnya
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

"bahkan sampai saat ini saya masih mencintai tuan. Ya!saya tau tuan menikahi saya terpaksa karena perjanjian itu. Saya juga tau tuan bahkan sangat membenci saya. Maka dari itu saya ingin ke Indonesia, dan setelah itu tuan bebas mau melakukan apa pun kepada kekasih tuan yang bernama Cecil itu. Ataupun bahkan tuan akan menikah dengannya, saya ikhlas karena tuan mencintai nya bukan saya."

"CUKUP!!!maksud kamu apa mengatakan semua itu?"

"hufftt...dengan berat hati saya meminta....cerai."

PLAK...

"KURANG AJAR!!! Perempuan tak tau di untung kau. Memangnya dengan kita bercerai kau pikir aku tidak akan menagih hutang pamanmu itu lagi hah!?"

Anisa hanya menangis sambil memegangi pipinya yang di tampar tadi.

"saya ikhlas saya ditampar,dipukul,atau di bunuh pun saya ikhlas tapi jangan ganggu paman dan bibi, saya mohon tuan." ucap Anisa lirih yang bisa di katakan berbisik.

"jadi kau mau jika kau di bunuh?oke kalau itu mau mu."

Cevin mengeluarkan pistol nya dari balik jasnya dan langsung mengarahkan pada kepala Anisa. Dia yang mengetahui itu pun langsung mendelik kaget dan menggeleng dengan cepat.

"tu-tuan mau apa?"

"cabut.kata.katamu.tadi!!"ucap Cevin dengan nada ditekan setiap katanya.

Aku hanya menganggguk pelan. Menahan air mata.

"bagus. Jangan pernah meminta cerai lagi! MENGERTI!!??"

.
.
.
.
SKIP....

Setelah kejadian tadi pagi,aku memilih tidur dengan Ros,tanpa sepengetahuan Cevin. Aku sangat takut tadi saat Cevin menodongkan senjata di kepalaku. Apa dia tempramental? Ah,lebih baik aku sholat dzuhur saja.
....
Setelah selesai sholat aku mendengar suara orang tertawa dibawah. Siapa ya? Ah mungkin para bodyguard. Tapi masa iya? Lebih baik aku ke depan saja.

Saat aku sampai di ruang tamu aku sungguh terkejut melihat Cevin lagi lagi membawa Cecil kerumah dan dengan mesranya mereka bercumbu.

"CUKUP!!!!" teriaku dan berhasil menyudahi aktifitas mereka.

"apa yang kau lakukan disini budak!!"

"sayang, dia sangat kurang ajar!!! Pecat saja dia. Budak tidak tau malu. Kau harus bisa tegas dengannya sayang. Dia mengganggu kita. Sadar!kau hanya budak tak tau malu dan tak tau diuntung !!! Pecat saja dia sayang."

"tidak! Aku masih membutuhkannya untuk saat ini. AYO CEPAT IKUT AKU!!!" ucapnya sambil menarikku kekamar secara paksa.

"apa maksudmu mengganggu ku bersamanya?"

"saya sudah tidak bisa menerima semua ini tuan. Saya mohon....HUEK..HUEK..." aku langsung berlari menuju toilet di kamar Cevin. Setelah selesai aku kembali ke hadapan Cevin sambil menunduk dan mengucapkan

"maaf tuan."

"kau kenapa?"

"tidak tau tuan. Tapi saya sangat lemas dan pu....sing." aku pingsan dan aku masih bisa merasakan tangan Cevin menahan tubuhku dan setelah itu aku tak tau lagi.

*CAVIN 'POV*

Dia pingsan setelah muntah muntah tadi. Aku bingung harus apa dia memang sebelumnya pernah pingsan tapi tak tau kenapa aku sangat khawatir sekarang. Akhh!!!ada apa aku ini.....!!??

Aku membawanya ke rumah sakit SANTA HOSPITAL.

SKIP...

Seorang dokter keluar dari ruang pemeriksaan dan mencopot Stethoskopnya.

"Tuan ... Dia baik baik saja. Selamat ya..."

"untuk?"jawabku sadis dan dingin.

"itu istri tuan kan?"

"i-iya...ada apa memangnya?"

"dia sedang mengandung anak tuan. Usia kandungannya baru 1 minggu dan masih sangat rentan keguguran."

"maksudnya dia hamil?"

"iya tuan."

"ok terimakasih."

Tanpa bertanya 'boleh masuk atau tidak ,aku langsung saja masuk. Karena mereka tau aku ini siapa.

Saat aku masuk,dia masih pingsan. Wajahnya sangat cantik jika sedang tidur ternyata. Apa aku selama ini keterlaluan dengannya?. Sabar. Satu kata itu yang pas untuknya. Selama ini aku menyakitinya tapi dia sabar. Rasa cintanya terbukti sampai sampai dia sedang mengandung anakku. Kasihan kau Anisa. Wanita baik baik dan sholehah tapi aku menyianyiakan itu semua. Kau ku setubuhi pun, tidak tau. Sungguh aku benar benar bajingan untukmu. Mahkota Anisa ku ambil sewaktu ia tidak sadarkan diri..Aku harus meminta maaf kepadanya.

"Anisa....bangun Anisa...."ucapku sambil membelai lembut pipinya yang putih,sedikit cubhi,dan halus.

"Enghhh...."

"kau sudah sadar?"

"maafkan saya tuan, saya tidak bermaksud.... "

"sstt... Aku yang seharusnya minta maaf padamu Anisa... Aku selalu membuatmu sakit hati,sakit lahir dan batinmu selalu. Aku sungguh keterlaluan pada mu sayang.. Maafkan aku..."

"maaf, tadi.... Tuan memanggil saya apa?"

"sayang, memangnya ada apa?hm?kau tidak suka?"

"saya suka,tapi apa itu tidak berlebihan? Nanti jika nyonya Cecil tau, hubungan tuan akan terganggu. "

"sudah sudah. Ayo kita pulang!"
Yang hanya dibalas anggukan lemah olehnya.

SKIP....

Kami sudah berada di rumahku. Para bodyguard menyapa ku dengan ramah tapi tak ku tanggapi.

Aku membawa Anisa kekamarku. Namun dia sedikit bingung dengan dia menatapku.

"tuan kita mau kemana?"

"kekamar. Ke kamar kita."

"maaf,tapi kamar saya ada di belakang bersama Ros."

"kau tidur disini. Dan itu bersifat memaksa. Kau harus mau."

Aku membaringkan tubuh Anisa dengan sangat pelan dan hati hati. Karena di dalam tubuhnya juga ada kehidupan. Ya,Anisa memang belum tau semua ini, akan ku beritau nanti.

**************

Cinta Seorang Muslimah (Sebagian UnPub)   -=Story 1=-Where stories live. Discover now