2. Double Date

Beginne am Anfang
                                    

"Sok Romantis! ALAY BANGET!" Suara gadis itu meninggi, menggunakan bahasa gaul. Yang lagi-lagi membuat Min Yoongi menepuk stir tertawa.

Suga pun merogoh saku celananya mengeluarkan sebungkus cokelat kesukaan kekasihnya. Ah, bolehkah Suga memanggil gadis di sampingnya itu adalah kekasih?

Sungguh lucu bukan kalau HyeonJin saja menganggap dirinya seorang kakak laki-laki baginya?

"Mau menolak hm?"

HyeonJin yang menatap binar cokelat yang diacungkan Suga menganggukkan kepala. Mengadahkan tangan untuk meminta cokelat pada lelaki itu.

  Suga  menunjukkan pipi sebelah kanannya "Kiss me?"

Plak

Tanparan keras melayang begitu saja menuju pipinya.

•••

Cafe yang dikatakan Jungkook berada di pinggir jalan, dekat pusat Kota Seoul.

Gadis itu terus saja bergandengan dengan lengan Suga, katanya dia takut kalau hilang di tengah jalan. Tentu saja Suga mendapat nilai plus melihat HyeonJin yang ketakutan. Suga selalu membayangkan kalau berkencan dengan gadis itu lalu saling bergandengan tangan, ugh! Dan ada anak kecil diantara mereka.

Membicarakan mengenai anak kecil, HyeonJin begitu menyayangi Jaehwan dan HyeKyo. Ketika dapat ajakan  jalan-jalan dari HyeonJin, Jaehwan dan HyeKyo begitu antusias. Terkadang saat HyeonJin membonceng Jaehwan lalu Suga membonceng HyeKyo para tetangga mengira kalau dua anak kecil tersebut adalah anak dari kedua orang dewasa tersebut. Yang tidak lain adalah HyeonJin dan Suga.

Jika Suga akan tertawa lain lagi dengan HyeonJin yang akan blushing.

Eomma Suga ingin segera memiliki cucu dari Suga, dan jujur Suga juga ingin cepat menikah lalu memiliki anak. Rasanya kebahagiaan keluarga lengkap sudah jika hadir seorang makaikat kecil yang menggemaskan.

"YAK! Oppa ada apa dengan ekspresimu?" HyeonJin menoleh ketika Suga melambatkan jalannya, ternyata Suga tengah melamun entah memikirkan apa. Dilihat dari ekspresinya saja kelihatan berpikiran tidak benar.

"What?" Ucap lelaki itu reflek.

"Aku tahu Oppa pasti di otakmu terdapat banyak pikiran negatif, Astaga kenapa--"

Suga cepat membungkam mulut gadis itu dengan tangannya.

"You will know my mind?" Suga tersenyum.

Merasakan anggukan kilat dari gadis itu Suga menjauhkan tangannya. HyeonJin juga sangat penasaran apa isi otak Suga pagi ini yang membuatnya bertingkah aneh.

"Kamu tahu aku sangat senang membayangkan anak kecil diantara kita. Rasanya aku bahagia sekali." Kata Suga tersenyum sumringah sambil berlalu berjalan. HyeonJin menyusul sambil berlari kecil memperhatikan dengan saksama lalu berkedip-kedip melihat senyuman Suga.

"Kupikir anak kecil sangat lucu,"

"Aku juga senang," jawab HyeonJin mantap mengangguk setuju.

"Ap--apa kamu senang apa?" tanyanya ambigu.

"Oppa, katanya kamu tadi bercerita anak kecil jadi aku senang ketika mengajak kedua keponakanmu itu, lalu senang apa lagi huh? Besok entah kapan kalau Oppa sudah menikah juga punya anak juga kok nanti aku yang gendong hahahaha..." Suga melongo.

Pupus sudah harapan Suga untuk berharap HyeonJin mengerti maksud ucapannya, yang telah menjadi butiran debu.

"Kamu tidak mau menikah Hyeon?"

Will You Marry Me? [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt