SEPULUH (Menyerah mungkin?)

117 9 6
                                    

***

Bella POV

Hari ini cukup menguras tenaga gue, bagaimana enggak? Tanpa ada pengumuman. Estrakulikuler yang harusnya lusa malah di jadwalkan hari ini.

Bukankah menjengkelkan? Disaat gue ingin leha-leha diatas kasur sambil baca cerita di aplikasi wattpad yang belum gue tamatkan, alhasil malah gue dihadapkan dengan kenyataan pahit. Dengan sangat terpaksa gue pun mengurungkan niat itu.

Kemudian gue mengirimi bunda sebuah pesan bahwa gue akan pulang sore di karena jadwal ekstrakulikuler yang mendadak ini

Bella Algaretha : Bun.. Bella
Hari ini pulang sore. Soalnya
Pak Slem baru ngumumin
Kalo hari ini ada eskul voli.

Bunda masa kini : Oalah gitu.
Untung bunda belum
njemput kamu. Iya udah
kalau gitu, hati-hati ya Bel.
Kalo gitu bunda mau main
kerumah temen bunda aja.
Kalo udah selesai, telpon.

Bella Algaretha : Siap bun!
Hati-hati dijalan bundaku😘

Setelah selesai, gue segera bergegas menuju toilet untuk berganti baju. Untungnya seorang Bella tidak pernah lupa membawa pakaian cadangan. Gue takut, kalau-kalau ada sesuatu yang mendadak dan mengharuskan gue berganti pakaian. Dan hal itu terjadi hari ini

Setelah sampai di toilet, gue segera mengganti seragam gue dengan baju santai serta trining yang selalu gue bawa kemana-mana. Biasanya guu nyanyi nyanyi terlebih dulu, tapi hari ini gue terpaksa mengurungkan rutinitas itu, karena tidak ada cukup waktu untuk gue bernyanyi. Gue sedikit sedih tahu kalau gue gabisa ngeluarin suara emas gue.

Setelah selesai dengan semua, gue segera keluar dari toilet dan melangkah menuju lapangan sekolah. Dimana eskul gue dilaksanakan. Gue melangkah dengan santai tanpa terburu-buru. Karena latihannya dimulai 5 menit lagi.

Disaat gue melangkah pun, gue menyempatkan diri untuk bernyanyi. Karena gue merasa akan menyesal jika  saat ini suara emas yang gue miliki gak gue tunjukin.

Gue pun memulai bernyanyi

Ku selalu mencoba
Untuk menguatkan hati
Dari kamu yang belum juga kembali

Ada satu keyakinan
Yang membuatku bertahan
Penantian ini kan terbayar pasti

Gue sedikit tercenung. Kenapa gue nyanyi lagu itu? Itu bukan lagu yang ingin gue nyanyikan saat ini. Untuk mendengarnya pun gue gak kepikiran, apalagi menyanyikannya.

Namun, sedetik kemudian gue mengendikkan bahu. Seakan tak ambil pusing. Gue pun melanjutkannya

Lihat aku sayang
Yang sudah berjuang
Menunggumu datang
Menjemputmu pulang

Ingat aku sayang
Hatiku kau genggam
Aku takkan pergi
Menunggu kamu disini

Tes.. Tes

Jatuhlah air mata gue saat itu.

Sakit. Batin gue

Tetesan demi tetesan kini berubah menjadi deras. Sesak didadanya semakin menjadi-jadi. Gue mencoba mengambil oksigen namun seakan disekitar gue tak terdapat oksigen

WHY NOT? Where stories live. Discover now