DUA ( Tak terduga)

412 30 19
                                    

***

"Ya ampun Bella!! Bangun Bel bangun! Bunda kirain kamu udah siap siap. Nyatanya masih ngebo." ucap Reina, sang Bunda

"Aahh bunda ganggu Bella tidur ish. 5 menit lagi ya bun" Bella segera menarik selimutnya dan membenamkan kepalanya kedalam selimut guna melindungi dari cahaya sang Surya yang telah nampak

"Bangun Bel, kalau gamau bangun Bunda panggilin Papa nih ya" ucap Reina

"Jangan Bun! Iya ini Bella udah bangun nih, jangan panggilin papa ih. Duh Bunda, ini kan masih pagi. Belum juga jam 6" ucap Bella segera bangun dari tidurnya dengan suara khas bangun tidur

"Apa apaan belum jam 6. Tuh liat udah jam berapa? Kamu niat sekolah gak sih. Kalau enggak bilang sama Bunda. Biar Bunda langsung nikahin kamu aja" ucap Reina jengkel

Akhirnya Bella pun dengan mata masih terasa sangat lengket melirik ke arah jam di atas mejanya yang bertepatan disamping ranjangnya.

Tiba tiba..

"HUAAA!!!! KOK UDAH JAM 6.10 BUNDAA KENAPA GAK BANGUNIN AKU MULAI TADI. BELLA KAN JADINYA TELAT BANGUN. BUNDAA IHHH" pekik Bella yang lantas dengan tergesa gesa mengambil seragam serta handuknya lalu masuk ke dalam kamar mandi

"Kamu itu Bel, Udah gede harus bisa ngatur waktu. Jangan bergantung sama Bunda terus kamu. Cepetan kalau mandi, Bunda tunggu di ruang makan." Ucap Reina. Kemudian setelah selesai berkata, Reina meninggalkan kamar Bella.
.
.
15 menit kemudian
.

.

"Ahh apa aja ya materi pelajaran hari ini. Mana gue gak belajar tadi malem gara-gara ke asikan baca novel. Ya tuhan, please help me!"

"Oke Bel pelan-pelan, tarik napas.. buang.. Lo harus tenang dan ngeliat jadwal pelajaran hari ini yaitu Biologi, Kimia, Olahraga. Buku Biologi gue mana ya? Ohh ini ini. Terus Kimia, ah njir gue lupa ngerjain tugas Kimia, yaudahlah nanti aja di kelas. Terus terakhir Lks Olahraga gue. Lohh nihh buku LKS gue mana? Tabel Periodik gue buat kimia nanti juga mana? Duh!! " ucap Bella dengan panik. Akhirnya Bella pun mengobrak abrik meja belajar nya untuk mencari Buku LKS Olahraga serta tabel periodiknya.

"Ah! Akhirnya ketemu juga.. Ngapain pakek nyelempit Di Laci sih Lo ? Gue hampir aja jantungan kalo gak nemuin lo lo pada." Ucap Bella lega. Lantas memasukkan semua buku buku nya kedalam tas. Tidak lupa Bella membawa parfumnya.
Setelah siap, Bella keluar dari kamarnya menuju ruang makan dengan tergesa gesa dan sedikit berlari kecil. Dia pun tidak sempat membereskan meja belajarnya yang sudah seperti kapal pecah.

Setelah sampai diruang makan, Bella segera meminum susu vanila hangatnya dan memakan sepotong omlet yang berada di piring makannya. Dia rasa dia harus pergi sekarang sebelum dia terlambat.

"Bun.. Bella berangkat dulu ya. Bella ga ikut makan bareng dulu sekali kali. Bella udah telat nih. Papa, Bella berangkat dulu yah.." ucap Bella tergesa gesa namun dia tidak lupa untuk menyalimi kedua orang tuanya

"Kamu bawa mobil sendiri kan Bel? Ati ati loh. Walaupun kamu tergesa gesa, tapi keselamatan tetep nomor satu. Jangan ngebut!" nasehat papanya

"Iya iya pa. Bella ga akan ngebut. Paling paling cuma kenceng doang. Hehehehe" ucap Bella yang kemudia berlari kearah mobilnya

"Eh eh Bel!" panggil seseorang

Bella segera menoleh kebelakang. Ternyata Leo yang memanggilnya

"Apaan sih bang? Gue telat nih" ucap Bella sesekali melirik jam tangan

"Lo pikun atau gimana sih? Katanya mau berangkat bareng gue? Jadi gak?" tanya Bang Leo

Setelah mendengar penuturan abangnya, dia lalu menepuk jidatnya

"astaga bang, gue lupa. Yaudah ayok berangkat sekarang" ucap Bella lalu berjalan kearah mobil sport warna hitam yang mencolok. Mobil milik abangnya, Leonardio Bagaskara.

"Bentar, gue pamit ke Bunda sama Papa" Bang Leo segera pamit kepada kedua orang tuanya, tak lupa dia mencium tangan kedua orang tuanya sebagai lambang meminta restu.

Setah selesai, Leo langsung berlari kecil kearah mobil sport warna hitamnya yang telah diduduki seorang gadis kecilnya.

Leo kemudian masuk kedalam mobilnya dan menyalakan mesinnya. Mobil melaju dengan peahan meninggalkan pekarangan rumahnya menuju sekolahnya, SMA Bakti Jaya. Yap, benar dia satu sekolahan dengan sang adik. Dia saat ini menempati bangku kelas 12. Dimana senioritas dijunjung tinggi. Banyak adik kelas, bahkan sepantaran Leo takut dengan sosok Leonardio Bagaskara yang tampak lembut diluar tapi kejam didalam.

20 menit kemudian mobil Leo sudah memasuki wilayah sekolahnya. Dia bersumpah serapah mengetahui parkiran mobil sudah penuh dan hanya tersisa dibagian belakang belakang saja.

Bella yang berada dikursi penumpang merutuki kecerobohannya yang telat bangun hari ini. Biasanya Bella ga akan markirin mobil di bagian paling belakang. Pasti dia dapet parkiran di tengah kalo gak depan tapi ya ga depan depan amat. Lah ini malah dia kebagian parkiran paling pojok. Apalagi jauh dari pintu utama, tapi untungnya saat ini abangnya lah yang mengantarkannya. Karena jujur walaupun dia di fasilitasi sebuah mobil, dia jarang menggunakannya. Katanya biar irit bensin.

Gedung sekolahnya yang lumayan luas. Ya lah luas, namanya juga SMA Bakti Jaya, sekolah tempatnya orang yang kalangannya bisa dikatakan kalangan atas, serta dijuluki sekolah favorite karena rata rata nilai nya pada besar besar.

Bella kemudian keluar dari mobil Leo tanpa mengucapkan kata terimakasih, berlari dengan cepat sehingga mengeluarkan banyak keringat.

Kemudian disaat dia berhenti, dia mendengar dari pengumuman bahwa semua guru akan mengadakan rapat. Dia bernafas lega mengetahui ternyata guru mengadakan rapat. Tau kalo gini, mending Bella ga lari sambil ngos ngosan gini. Rasanya sia sia banget.

"Setan! Kalo tau gini mending gue telat telatin aja masuk sekolahnya. Tau gini ga akan lari dari parkiran paling belakang sampek sini. Sumpahh ini gue gerah banget. Mana gue haus lagi.." gerutu Bella. Bella akhirnya memutuskan untuk duduk di bangku sampingnya sebentar.

Tiba tiba..

"Nih minum.. btw, kenapa lo kok kayak orang habis di kejer anjing gitu sih. Ngos ngosan gitu, sampek keringetan juga. Bikin khawatir aja" ucap seseorang sambil menempelkan sebotol air mineral dihadapan Bella

"Lah? Lo kok ada disini? Tau aja kalo gue butuh minum. Hehe" Tanya Bella sambil mengambil botol mineral yang dikasih dia.

"Gue tuh tadi mau ke kantin. Waktu diperjalanan gue liat lo lari lari gitu. Yaudah gue ke kantin sambil beliin lo minum. Karena gue yakin lo gabawa minuman. Awalnya gue mau nganterin tuh minuman ke kelas lo, eh waktu gue jalan gue liat lo duduk disini. Yaudah gue samperin lo." Ucap seseorang tersebut dengan panjang lebar

"Ahh.. makasihhh... Lo emang yang terbaik deh. Makasih ya! Pengertian banget sih. Hehehe" ucap Bella.

"Iya iyaa.. udahlah ngapain bilang makasih. Gausah lah." Ucap seseorang tersebut sambil tersenyum manis kepada Bella

Disisi lain hatinya sangat senang, namun disisi lain dia menepis perasaan tersebut. Yang membuat hati Bella bergejolak adalah melihat sebuah senyuman seseorang yang saat ini berada di hadapannya.

A/N

Hayo... siapaaaa seseorang itu hayo??? Ayok tebak :v
______________________
Thank You

Revisi
Kamis, 28 Juni 2018

WHY NOT? Where stories live. Discover now