14

621 107 22
                                    

Kalau dah lupa bisa baca chapter sebelumnya ^^
Awas typo berterbaran :v

Soundtrack: exo - baby don't cry

Ditempat lain dua insan melaju dari acara minum coffe menikmati malam sunyi,lalu menuju rumah si perempuan dengan mobil pria tadi

"Nah kita sudah sampai sweetheart" kata pria itu memberhentikan mobilnya di depan gedung apartement jihyun
"Em trimakasih oppa telah mengantarku pulang" kata jihyun keluar dari mobil
"Itu sudah menjadi tugas ku sayang, kalo begitu oppa langsung pulang ya"
"Eh oppa gak mampir dulu?" tawar jihyun
"Tumben nawarin oppa buat mampir, masih kangen ya hm"
"Ihhh gak lah wle, dah dah sana pulang"  sahut jihyun dengan raut muka mengusir
"Hah dasar sekarang malah di usir"
"Hehehe udah sana"
"Iya iya, pangeran pulang dulu cantik"
"Hm hati hati di jalan" ucap jihyun sambil melambaikan tangan ketika mobil itu melaju menjauhi apartementnya

.
.
.

'TIDAK, JANGAN PERGI KYUNGSOO, KUMOHON KEMBALI LAH, KEMBALI, TIDAK TIDAK AKH KYUNGSOO!!!!!!!'
"TIDAK HAH HAH HAH"
Jongin terbangun dengan nafas terengah engah dan kringat yang mengalir di bagian pelipis nya

Kemudian ia menghela nafas
"Hahh mimpi itu lagi, kalau seperti ini terus bisa beneran gila aku ah aish" jongin mengacak rambutnya dan mengambil ponselnya di nangkas

"Baru jam 6 pagi, eh sampai lupa pagi kyungie sayang" ia tersenyum pada layar ponselnya
"Jogging bentar aja deh dah lama kgk jalan jalan keluar"

Kemudian jongin mencuci muka dan berganti pakaian olahraga lalu keluar dari apartement nya sambil bersenandung ria mengingat masa masa saat bersama kyungsoo di korea

Ia jogging me ngelilingi kompleks apartemennya sambil bernyanyi lagu kesukaan kyungsoo
"Baby don’t cry tonight
Eodumi geochigo namyeon
Baby don’t cry tonight
Eopseotteon iri dwel kkeoya
Mulgeopumi dweneun geoseun niga aniya
Kkeunnae mollaya haetteon
So baby don’t cry cry
Nae sarangi neol jikil teni"

"Uooo sajangnim sangat keren" seorang wanita bertepuk tangan di samping jongin yang tengah berlari santai

"Aish kamjagya kau mengagetkan ku kyungie" kaget jongin sambil terjingkat dengan memegang dada kirinya lalu berhenti menghadap jihyun

"Heum kyungie?" bingung jihyun dengan menautkan alis menatap atasan nya

"Eh eum ma ma-aaf maksud ku jihyun" panik jongin di iringi tawa jihyun. Kemudian jongin menatap tajam jihyun yang mulai merasa tidak enak

"Maaf sajangnim saya bertindak tidak sopan" jihyun meminta maaf sambil membungkukan badannya pada jongin

"Hahahaha" tawa jongin menggelegar
"Tidak apa apa jihyun santai saja, jika sedang tidak ada di kantor aku ini bukan atasan mu" jongin tersenyum lebar sambil mengusap rambut jihyun

Deg

Jihyun yang dalam mode kaget, tiba tiba pipinya memanas menahan malu karna perlakuan atasan nya dan hanya bisa membolakan kedua matanya menatap tangan jongin yang mengusap kepalanya lembut

Jongin yang juga baru sadar perlakuan nya pada jihyun kemudian menarik tangannya dari rambut jihyun
"Ekhem jihyun?"
"Ne sajangnim?" sahut jihyun
"Hahhh" hela jongin menatap jihyun

"Kan sudah kubilang jangan terlalu formal saat tidak dalam jam kerja"
"Ne sajangnim" jihyun menunduk mengulum bibirnya dengan jari tangan yang memilin ujung bawah bagian bajunya

'Ya tuhan demi apa yeoja ini membuat ku gemas ingin memakan nya' batin jongin menatap jihyun sambil mengulum senyum nya

"Kyu- eh jihyun"
"Eum" jihyun tiba tiba mendongak menatap jongin dengan mata bulatnya bertanya tanya

'Aish shit dia membuatku menegang' batin jongin

"Begini biar ku jelaskan, saat kita tidak dalam jam kerja kau boleh memanggil ku jongin" -nie- lanjut jongin dalam hati

"Tapi kelihatan nya itu sedikit lancang sajangnim" tolak jihyun
"Terima atau kau kupecat" jawab jongin mutlak
"Ne jonginie eh ups maksudku jongin" ucap jihyun lirih jihyun

Jongin mendengar lirihan itu langsung bertanya pada jihyun
"Tadi kau memanggilku apa?"
"Jongin"
"Tidak sebelum itu"
"Aku tidak bilang apapun"
"Tidak tadi kau bilang sesuatu"
"Tadi aku hanya bilang jongin" sahut jihyun sambil mencebikan bibirnya
"Ahh sudah lupakan" jongin mengalah

Mereka berdua akhirnya berjalan berdua saling beriringan namun masih dalam suasana yang canggung
"Ngomong ngomong kenapa kau bisa sampai kesini dan bagaimana kau bisa mengenali ku?" tanya jongin

"Oh tadi aku sedang keluar dari apartemen ku untuk jogging dan tak sengaja aku melihatmu lewat sambil bersenandung lalu mengikutimu hingga saat ini" jelas jihyun sambil tersenyum

"Kau tinggal di daerah sini?" tanya jongin lagi kemudian di balas anggukan oleh jihyun

"Sudah berapa lama?"
"Eum sekitar satu bulanan mungkin"
"Tapi kok aku tak pernah melihatmu berkeliaran di sekitar sini?"
"Ah mungkin jongin jarang keluar apartemen"

"Kalau di pikir pikir memang benar sih, seingatku sudah sangat lama aku tidak berpergian selain kekantor"

Mereka saling berbincang hingga suara jihyun melirih
"Eum jongin?"
"Ya jihyun"
"Aku masuk dulu ya"

"Eh ini apartemenmu?" jihyun mengangguk malu
"Kau tinggal sendirian?" tanya jongin lagi
"Iya jongin kedua orang tua ku berada di seoul" jongin mengangguk
"Hm pantas saja sepi"

"Jongin" ucap jihyun
"Iya sayang" jawab jongin spontan

"Eh?" bingung jihyun dengan semburat merah di pipinya, jongin yang asal menjawab mulai kelabakan

"Maksud ku jihyun" jelas jongin dengan wajah tegang
"Ah ya, jongin aku masuk dulu ya satu jam lagi kita harus kekantor"

"Oh ya aku juga hampir lupa, em hyun bolehkah aku meminta nomer ponselmu?" tanya jongin
"Tentu jongin, ini ada di kartu nama ku" jihyun menyerahkan kartu namanya

Jongin meatap sebentar kartu nama jihyun
"Terimakasih, baiklah aku pulang dulu sampai jumpa di kantor jihyun"
"Ne jongin"

Tak lama kemudian jongin sampai di apartemennya dengan senyum merekah dan memasuki kamar untuk mengambil ponsel. Dengan bersemangat jongin menekan tombol ponselnya lalu hendak menghubungi jihyun

Namun tatapan nya berubah sendu kala teringat seseorang. Jongin temenung sambil menurunkun ponsel di tangannya yang terpampang nomer jihyun, jongin menatap bingkai foto di nakas yang berisi foto kekasihnya

Air mata jongin kembali mengalir dengan deras dengan isakan kecil yang ia buat, jongin meletakan ponselnya dan mengambil bingkai foto itu sambil mengusapnya seolah olah itu pipi kekasihnya

"Hiks kyungie maafkan aku sayang"
"Maafkan jonginmu yang brengsek ini hiks maaf, aku tidak bermaksud ingin meninggal kan mu demi wanita lain hiks hiks"
"Maaf sayang maaf hiks"
"Hiks kyungie hatiku rasanya bimbang, terkadang aku berfikir bahwa dia adalah dirimu. Aku merasa nyaman berada di dekatnya dan lagi lagi aku merasa bahwa kau berada di dekatku saat aku bersama dengan dia"

Jongin memeluk bingkai itu dengan penuh rasa bersalah
"Kyungie apa boleh aku melupakanmu?"

.
.
.

Tbc

Akhirnya setelah sekian lama baru hari ini ke up nih ff. Mian para readers sekalian yang masih nungguin nih cerita, ya kalo ada yg masih nyimpen ni ff di perpustakaan :)

Okay ini bakalan di up kalo 50 vote 20 koment. Mian bukan bermaksud buat nyari keuntungan tapi biar author semangat lanjutin nih ff :)

Coming Back [KAISOO] GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang