Papa: kak
PING!!!
PING!!!

Akbar: yaa
Papa: ini cara pindahin lagu gmna y ke iphone ?

Penting abis ini bapak-bapak satu. Gue membalas dengan sabar ke dia dan membuka recent updates untuk menghilangkan icon merah itu.

Raihan changed display picture.

Keliatannya berdua cewek.Iseng-iseng gue buka dan...

"Suu!"
"Itu panggilan sayang lo ke gue,Bar?" Rio nengok ke gue mumpung lagi lampu merah.
"Engga! Nih liat," Gue menyodorkan hp ke dia.
"Ini...Kanya?"
"IYA. Kemarin dia bilang ke gua acara keluarga. Itu menurut lo keluarga? Hah??" Tanya gue kebawa emosi dan melihat foto itu lagi. Raihan merangkul tangannya di pinggang Kanya (dengan cara yang salah btw karena gue diajarin sama bokap) yang mengenakan dress pink selutut dan rambutnya terlihat mengkilap dan rapi .

Dan..dia terlihat cantik. Apa apaan nih?

"Bar," Panggil Rio sambil belok, memasuki security cek Mall.
"Apa?" Gue memasukkan hp lagi ke kantong. Gue harus jaga emosi dan gak langsung nembak pertanyaan demi pertanyaan ke Kanya.
"Lo kayak orang pacaran beneran anjir," Rio ngakak beneran hingga petugas yang memeriksa mobil pasang muka kesal.
"Gue tuh berperan sebagai teman yang baik sob."
"Hahaha iya," dia membuat tanda kutip dengan tangannya, "teman" lanjut Rio lalu menyetir lagi, cari parkir.
"Iya iya, gua peduli sama dia," Gue akhirnya ngaku karena Rio pasti gabakal diem.

Setelah gue bilang itu, Rio jadi senyum-senyum sendiri.Creepy tapi yasudahlah, biarkan dia senang. Kita memasuki mall nya setelah mutar-mutar, berusaha mencari tempat parkir.

"Mau makan dimana, bar?"
"Terserah lo. Entar kalo gue pilih, lo lagi bokek gimana? Kan rencananya lo yang traktir."
"Kalo gue bokek, nggak akan gue ajak makan, bego." Rio menoyor gue dan gue ngangguk-ngangguk aja. Kita ke restaurant row dan akhirnya masuk ke restoran steak karena ternyata kita berdua lagi sama-sama pengen. Setelah memesan dan diliatin sama pelayan-curiga lagi ngedate- kita mengeluarkan hp masing-masing.

"Gue bbm Kanya gak ya?" Tanya gue ke Rio.
"Ngapain? Ngomongin Raihan?"
"Iya."
"Mending ngomong langsung aja deh," Saran dia dan gue turutin. Gue membuka app dan ada bbm dari Kanya beneran.

Kanya: baar
Akbar: ya?

Jutekin dikit boleh lah.

Kanya: boseen:(

Ok bar jangan bawa-bawa nama Raihan

Akbar: main sm Alara gih
Kanya: jutek amat bos.kenapa? Cerita boleh lahh

Harusnya lo yang cerita.

"Bar?"
"Hm?" Gue liat ke Rio.
"Muka nya biasa aja dong," Kata Rio diselingi tawa.
"Nahan emosi nih gua."
"Sama Kanya?" Rio menggeleng kepalanya dan dari ekspresi gue, dia udah mengerti kalau jawabannya iya.

Akbar: nanti aja yaa.lagi date sama rio hahaha :*

Ya emot kiss pun jadi.

Kanya: oalahh maaf gangguu

Read aja Bar.Tahan jempolnya. Setelah berapa lama menunggu, akhirnya yang ditunggu dateng.

"Anjir enak banget," Ucap Rio sambil melahap dagingnya.
"Kalo gue bisa masak ini,cewek-cewek langsung merapat kali ya,"Ucap gue sambil menikmati potongan pertama.
"Sayangnya gua cuma bisa masak mie dan nasi goreng." Kata Rio dan kita lanjut makan tanpa berbicara karena steaknya terlalu enak.

Setelah menghabiskan steak dan kentangnya, gue minum sambil melihat sekitar. Isinya tante dan om-om arisan, keluarga bahagia,dan orang pacaran seperti gue dan Rio. Diantara mereka, gue melihat sosok rambut hitam panjang yang familiar..Ah ngga mungkin.

DilemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang