Dia dan Musik (part 4)

1.7K 28 0
                                    

Orang tuaku akan pindah tugas keluar kota dan memaksaku pindah dari kota ini. Aku tidak mau! Aku tidak mau berpisah dengan Cesar! Lagipula aku sudah betah disini dengan sahabat-sahabatku. Tapi orang tuaku tidak mau mengerti. Mereka tetap memaksaku pindah mengikuti mereka. Oh, ini tidak adil bagiku. Pindah disaat aku sudah hampir naik ke kelas tiga, rasanya tanggung sekali.

Mengapa aku yang harus pergi? Apa ini yang dimaksud dengan Cesar dengan firasatnya pada waktu itu? Tapi kenapa sekarang saat cintaku sudah terlalu dalam pada Cesar. Saat aku sedang menikmati semua perhatiannya meskipun perhatian itu bukan perhatian pada seorang kekasih.

Mengapa kita bertemu...

Bila akhirnya dipisahkan...

Mengapa kita berjumpa...

Bila akhirnya dijauhkan...

Lagu milik grup band Yovie and Nuno mengalun dari tapeku. Aku tidak ingin mendengar lagu menyakitkan seperti itu. Maka dari itu aku segera mematikan radio dengan sadar.

Cesar...hanya dia yang ada di benakku. Aku putuskan untuk memberi tahu Cesar terlebih dahulu sebelum aku pindah. Jadi aku mengajaknya bertemu di padang rumput.

"Jadi kau benar-benar pindah?" kata Cesar.

"Kemungkinan besar begitu."

"Baiklah kalau begitu."

Tak terasa air mataku menetes. Aku segera kabur menjauhinya saat air mataku tak bisa terbendung lagi. Aku tak mau air mataku terlihat olehnya. Aku ingin dia hanya mengingat wajahku yang sedang bahagia saat aku bersama dengannya.

Ternyata aku terlalu mencintainya. Sedalam ini sampai-sampai aku tak ingin melepaskannya. Ternyata firasat Cesar benar. Aku yang akan pergi meninggalkannya.

Aku pulang ke rumah dan langsung mengurung diri di kamar sambil menangis. Mungkin karena aku terlalu lelah sehingga aku tertidur. Saat aku bangun, hari sudah sore dan ada bungkusan indah di meja samping kasurku.

"Bi, barang ini punya siapa ya?" Tanyaku pada Bi Surti, pembantu di rumah ini sambil menunjukkan bungkusan indah itu.

"Oh itu, itu milikmu. Tadi Cesar mengantarkannya kesini bahkan dia sendiri yang meletakkannya di kamar Percy."

Cesar? Aku kaget mendengarnya. Untuk apa Cesar mengantarkan bungkusan ini. Karena penasaran aku langsung membuka bungkusan itu. Isinya kaset rekaman yang berisi suaranya sendiri. Jadi aku mengganti kaset Yovie and Nuno yang masih ada di dalam tape ku dan menggantinya dengan kaset pemberian Cesar sehingga aku bisa mendengarkan suara Cesar yang seakan-akan sedang berdiri dihadapanku menyanyikan lagu yang khusus dinyanyikannya untukku.

Quando sono solo sogno all arizonte

E mancan le parole

Si lo so che non c? Luce ln una stanza

Quando manca il sole

Se non ci sei tu con me, con me

Su le finestre

Mostra a tutti ilmio cuore

Che ha accesso

Chiudi dentro me. La luce che

Hai in contrato perstrada

Time to say goodbye

Paesi che non ho mai Veduto e vissuto con te

Adesso si li vivroCon te partiro

Su navi per mari che io lo so

Nono non esis to no piu

It's time to say goodbye

Quando sei lontana

Sogno all arizzonte

E mancan le paroleE io siloso

Che sei con me con me

Tu mia luna tu sei qui con me

Mio sole tu sei qui con me con me con me con me

*** ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dia dan MusikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang