Dia dan Musik (part 3)

2K 28 1
                                    

"Tuhan, aku ingin mencurahkan isi hatiku kepadamu...

Dia, tlah kuanggap, tlah kupandang...

Sama sekali kutak cinta...

Tapi sesuatu tlah terjadi menjadi terbalik...

Kini kurasa, yang dia rasa, padaku....

Jika cinta biarkanlah, aku jadi cinta...

Jika sayang biarkanlah, aku jadi saying...

Hatiku kini miliknya, Tuhan tolong, jangan jodohkan dia dengan yang lain"

Suara Delon mengalir lembut dari TV di kamarku. Lama sekali Delon tidak mengeluarkan album hingga akhirnya keluar juga album terbarunya dan hits terbaiknya berjudul Terbalik. Segera aku meng-sms untuk mengabarkan hal tersebut karena aku ingat bahwa Cesar sangat mengagumi Delon. Tak lama kemudian Cesar meneleponku.

"Vhy, coba kamu hubungi nomor aku setelah aku menutup telepon ini. Oke?" Tuuut...tuuut...ternyata Cesar langsung memutus hubungan teleponnya tanpa memberiku kesempatan bicara. Jadi aku segera melaksanakan perintahnya untuk mencoba menghubunginya kembali.

"Jika cinta biarkanlah, aku jadi cinta...

Jika sayang biarkanlah, aku jadi saying...

Hatiku kini miliknyaTuhan tolong, jangan jodohkan dia dengan yang lain"

Ternyata itu yang ingin Cesar tunjukkan padaku. Begitu kuberitahu tentang lagu Delon tersebut, dia langsung memakai lagu tersebut sebagai nada sambung pribadi di HP-nya. Dia tidak mengangkat teleponnya dan membiarkan aku terus mendengarkan lagu itu.

Sebenarnya kalau dipikir-pikir lagu ini merupakan lagu yang cocok untukku sekarang. Tak pernah sekalipun aku terpikir untuk mencintainya. Akupun tak menyangka akan mencintai karena aku sendiri sadar kalau yang aku rasakan ini memang cinta. Perasaan nyaman yang dia ciptakan bukan hanya karena kami seorang sahabat, tapi karena aku mencintai. Dia memang orang aneh, menyebalkan, dan pengganggu bagiku. Tapi sekarang semua berubah menjadi terbalik. Tanpa sadar aku terhanyut dalam perasaanku yang mencintainya. Dan bahkan aku baru sadar kalau aku benar-benar mencintainya dan berterima kasih atas semua perhatiannya selama ini meskipun dalam bentuk yang aneh.

Sekarang Cesar menyuruhku untuk selalu me-miss call HP-nya. Alasannya sederhana, dia ingin aku selalu mendengarkan nada sambung pribadinya. Alasan yang aneh.

"Mmm...Sebenarnya Cesar, kamu tak perlu repot-repot menyuruhku seperti itu. Aku bisa mendownload lagunya dari internet."

"Tidak, pokoknya harus!" Cesar menentang argumenku. "Karena hanya dengan begitu aku bisa memastikan kalau kamu baik-baik saja."

"Memangnya kamu itu bodyguardku apa?" Tapi meskipun begitu aku tetap mematuhi perintahnya. Dalam sekali minimal 3 kali aku menghubungi nomornya meskipun dia tak pernah mengangkatnya. Aku tak bisa lepas dari tugas itu karena Cesar selalu memarahiku tiap aku absen me-miss callnya.

Tak hanya itu saja keanehannya. Bahkan kemarin-kemarin dia menyuruhku menandatangani tasnya dengan spidol. Supaya tidak hilang meskipun dicuci, katanya. Dia juga memaksa untuk menandatangani tasku meskipun dia hanya menandatangani tasku dengan pena dan langsung aku cuci keesokan harinya. Dia marah saat tahu kalau aku mencucinya. Lagi-lagi tingkahnya itu membuatku heran.

"Cesar, mengapa kamu selalu bertindak berlebihan akhir-akhir ini? Tingkahmu itu terlihat aneh untukku. Lagipula aku ini kan bukan siapa-siapanya kamu."

"Aku hanya ingin kamu mengingatku, Vhy. Itu saja. Mengapa kamu tidak bisa mengerti?"

"Mengingat? Tanpa kau ingatkanpun aku sudah pasti akan mengingatmu setiap hari sebagai orang yang selalu menjahili aku."

Dia dan MusikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang