PART 8

6.3K 346 24
                                    

Dengan kata-kata dan pemikiran seadanya karena saya sibuk hari-hari ini. Ditambah lagi ngaji hehehe.. Jdi tolong menghargai ya. Hidupku gk cuman buat wattpad aja. Harap sabar. Aku sayang kalian. Luv u❤

Hari itu, tepatnya Kamis siang itu adalah hari yang membosankan. Hanya ngantuk dan keheningan menyelimuti kamar Bintang. Bintang terus menatap ponselnya entah membuka apa.

Naluri masih membawanya pada kedua pria yang membuatnya frustasi. Wajah mereka seperti benar-benar nyata didepan matanya. Sekilas Bintang menghapus halusinasinya, tetapi terulang lagi dan lagi.

"Apa sebaiknya aku menerima perjodohan itu? Aku tidak ingin membuat abi kecewa kepadaku," gerutu Bintang dengan keheningan di kamarnya.

"Mimpiku di mobil tadi jauh dari realitanya!" gerutunya lagi.

Bintang mengacak rambutnya kasar. Ia sudah bosan berpikir antara kedua pilihan. Bintang memikirkan sesuatu, instagram Hannan.

Bintang mengetik namanya, dan ketemu! Bintang menarikan jari lentiknya di layar ponselnya itu. Sama sekali tidak ada tanda-tanda siapa perempuan yang mengisi hati Hannan. Bintang menghembus nafas kesal lalu berganti mengetik nama Ikhsan, dan ketemu!

Bintang membulatkan matanya saat melihat terdapat postingan dirinya waktu kecil dulu bersama Ikhsan yang sedang bermain bersama. Di foto, Bintang terlihat imut dengan gigi ompongnya. Sedangkan Ikhsan di foto terlihat kurus kerempeng dan dekil sambil memamerkan gigi susunya yang jauh lebih rapi dari Bintang. Mereka tampak bahagia, Bintang sekilas merindukan masa dimana mereka bisa bermain bersama seperti dulu. Namun pastinya sekarang mereka sudah mengerti agama dan tidak baik berkhalwat alias berdua-duaan apalagi bukan dengan mahromnya.

Mata Bintang tertuju pada caption yang pendek tapi mewakili segala rasa Ikhsan kepadanya.

She's my everything❤

Bintang menangis terharu, ternyata selama ini Ikhsan selalu mengingatnya. Bahkan dia tidak pernah menghapus foto itu sejak 5 tahun yang lalu. Seberapapun rasa sayang Bintang kepada Ikhsan, tidak melebihi cinta nya kepada Hannan. Tapi Bintang sudah mantap dengan jawabannya. Dia tidak ingin egois, dia tidak ingin merugikan banyak orang yang berharap padanya.

Bintang memakai jilbabnya, keluar kamar lalu menuju ke ruang keluarga, sekilas Bintang melirik ke ruang tamu tetapi sudah tidak ada orang disana jadi Bintang langsung menuju ruang keluarga. Dan benar, Syaiful, Ratna, dan Hanif sedang berbincang-bincang disana.

"Assalamu'alaikum!" salam Bintang lirih.

"Waalaikumsalam, sini sayang!" Ajak Ratna bergabung. Bintang mengangguk lalu duduk disebelah Ratna.

"Jadi kamu akan menolak perjodohan ini karena Hannan?" tanya Hanif sinis. Hanif sangat ingin Hannan menjadi suami adiknya itu, tapi kehadiran Ikhsan kembali di hidupnya membuat Hanif berubah pikiran. (Huu labil) wkwk..

"Tidak! Aku tidak mau merugikan orang lain," jawab Bintang.

"Maksudnya? udah to the point saja lah!" Sahut Hanif

"Aku akan menerima perjodohan itu," Bintang tersenyum lebar.

"Kamu yakin?" tanya Syaiful meyakinkan.

Bintang mengangguk mantap, "Walaupun aku tidak cinta dengan Ikhsan, aku yakin InsyaAllah jika nikah nanti rasa cinta itu akan muncul dengan sendirinya."

Bintang merasakan sesak didadanya, ia berasa sudah membunuh hatinya dengan pisau tajam. Kali ini hatinya sudah terluka, sangat terluka. Bau anyir dapat ia cium dari dalam sana. Bintang telah membohongi hatinya sendiri untuk orang lain bahagia. Betapa baiknya Bintang yang rela menahan sakit hati.

HALAL? (COMPLETE)Where stories live. Discover now