44

4.3K 378 22
                                    

"Leonore! Akademi mendapat penyerangan mendadak!" lapor Miss Phina pada Leonore yang masih meneliti catatan perkembangan sihir milik Moris yang tersimpan di ruangan rahasia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Leonore! Akademi mendapat penyerangan mendadak!" lapor Miss Phina pada Leonore yang masih meneliti catatan perkembangan sihir milik Moris yang tersimpan di ruangan rahasia.

"Mereka selalu saja begini," dengus Leonore sambil membereskan buku-buku tua yang sedang ia baca.

Miss Phina mengangguk lalu menyampaikan, "Aku sudah menyiapkan anak-anak dan Guardians di garis depan."

Leonore mengangguk lalu mengambil tongkat sihirnya. Ia menoleh dan menatap Phina. Miss Phina ikut mengangguk, tanda setuju dengan apa yang ingin dilakukan oleh Leonore.

"Kalau kita gugur hari ini, kita harus mati demi kelangsungan hidup makhluk di seluruh dunia. Hari ini, kita hentikan tindakan bodoh anak itu."

Mereka berdua melesat ke bagian depan Akademi menggunakan sapu terbang mereka. Kali ini, mereka akan menyambut penyerangan ini dengan segenap hati mereka. Leonore sudah memperkirakan hal ini akan terjadi setelah Rara melaporkan ramalan yang ia terima dari Jessica beberapa waktu silam.

Jack dan yang lainnya telah siap di baris depan. Seperti biasa, dengan tatapan datarnya ia menatap seorang gadis berambut ungu yang beberapa waktu lalu telah membawa Ryn pergi dari dimensi sihir. Mengingat hal itu, Jack menggeram dan mengepalkan tangannya dengan kuat. Ia akan membalaskan dendamnya pada gadis bersurai ungu itu.

Tiffany mengawasi seluruh pergerakan pasukan Dark Knight. Seorang gadis dengan jubah hitam yang begitu memuakkan untuk dilihat itu maju di barisan paling depan. Semua penyihir tahu, ia adalah Luna, pemimpin Dark Knight yang menyamar sebagai salah satu White witch terkuat di akademi.

"Kami kembali dengan satu tujuan."
Kalimat itu menggema setelah diucapkan oleh si empunya suara, Luna.

Leonore yang baru saja mencapai garis depan pun tersenyum miring. "Selamat datang kembali muridku. Kau semakin pintar saja untuk memajukan tujuan busukmu."

Luna balas tersenyum dan menatap Leonore dengan tatapan meremehkan.

"Terimakasih atas penghormatanmu Leonore. Kami ke sini memang untuk satu tujuan saja. Kami akan menghancurkan kalian yang masih memberontak dan menolak untuk bergabung dengan kami."

"Kau bilang itu tujuan? Bagiku, tujuanmu akan berakhir dengan kegagalan, sama seperti usaha ayahmu menghancurkan kami." Kali ini, suara Leonore yang menggema di antara mereka.

Pasukan Dark Knight dan White Witch saling bersiap, hanya menunggu aba-aba saja sebelum memulai serangan mereka masing-masing.

"Sombong sekali. Baiklah, aku akan membuatmu menjadi pemimpin terburuk di muka bumi ini," seru Luna dengan muka memerah.

"Maju dan lawan terlebih dahulu sebelum berkata hal yang tidak pasti berakhir sesuai dengan kehendakmu," balas Leonore sambil mempersiapkan tongkat sihirnya.

POM #1 The Return of the Witch [END]Where stories live. Discover now