42

4.4K 394 25
                                    

Nicholas menyerahkan sebuah pedang Rapier pada Ryn

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Nicholas menyerahkan sebuah pedang Rapier pada Ryn. Ryn menerima pedang itu dengan takjub dan mulai bergaya dengan pedang itu. Beratnya lebih ringan dari pada pedang yang sering ia gunakan, membuatnya lebih mudah untuk bergerak.

"Sudah siap?"

"Kau belum memberitahuku peraturan duelnya."

Nicholas tertawa keras. "Lawanmu tidak akan pernah memberitahumu peraturan duel Ryn. Seharusnya aku juga tidak menanyakan kesiapanmu tadi, karena lawan akan menyerang dari mana saja tanpa berkata apa-apa."

Ryn menggeram kesal sambil mengawasi pergerakan Nicholas. Ia tahu kalau dirinya bodoh jika sudah berhubungan dengan duel bersama lawan. Rasanya ia pernah melakukan hal semacam ini, berduel dengan orang yang terkesan sombong dan malah menertawakannya saat berduel. Ya tidak salah lagi, Nicholas mirip sekali dengan Mr. Rolfy.

Nicholas melesat ke arah Ryn yang masih memegang pedangnya. Dengan spontan Ryn berusaha menangkisnya dan menetralisir detak jantungnya yang tiba-tiba saja berdetak kebih cepat.

"Kecepatannya itu ... apa-apaan itu?!" batinnya sambil menggertakkan gigi.

Ryn mengambil langkah mundur untuk menjaga jarak, akan lebih sulit berduel dengan kecepatan seperti itu dari jarak dekat. Nicholas kembali melakukan penyerangan secara beruntun, membuat Ryn terpaksa untuk terus menerus menghindari serangan Nicholas yang terlalu cepat itu.

"Sial, tidak ada celah," umpatnya kesal.

Nicholas tersenyum, senyum yang terkesan meremehkan. Ryn semakin kesal, hingga pada akhirnya ia mencoba untuk menyerang Nicholas dengan beberapa tebasan ke tubuh Nicholas.

"Seranganmu masih lamban Ryn."

Nicholas menangkis serangan demi serangan Ryn dengan mudah. Ia menendang dan berhasil mendapatkan celah di bagian lengan atas. Spontan Ryn mengaktifkan tameng transparannya untuk melindungi diri. Suara dentingan antara tameng tersebut dengan pedang milik Nicholas tercipta membuat konsentrasi Ryn sedikit buyar.

Lagi-lagi Nicholas tersenyum penuh kelicikan. "Kau curang Catherine."

"Bukankah dalam duel kita bebas melakukan apapun?" balas Ryn sambil tersenyum miring.

Mereka kembali melesat dan melakukan tebasan demi tebasan dengan cepat. Sekali konsentrasinya buyar, bisa jadi, ia mendapatkan segores luka dari serangan itu. Ryn berusaha menangkis serangan dan ikut menyerang saat ada celah. Begitu pula dengan Nicholas, meski ia mendapat waktu untuk menyerang lebih banyak, ia tetap harus waspada karena Ryn mulai menemukan celah untuk menyerangnya balik.

Ryn melompat ke belakang untuk menjaga jarak. Kalau terus-terusan seperti tadi, sudah bisa dipastikan lengannya patah karena tidak terbiasa. Sambil mengatur napas, Ryn terus mengawasi setiap pergerakan Nicholas. Elf yang satu itu benar-benar tidak bisa diremehkan kekuatannya.

POM #1 The Return of the Witch [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora