15

6.4K 555 49
                                    

"Kalian sudah siap?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalian sudah siap?"

"Siap," jawab Ryn malas, berbanding terbalik dengan jawaban anak lainnya yang terdengar semangat.

"Siapa yang ingin berkelompok dengan triplek, ditambah si surai emas pengawal Luna, ditambah lagi seorang lelaki yang belum kukenal?" batinnya sambil merutuki nasibnya yang sedang sial.

"Baik. Saya rasa kalian semua sudah tahu peraturannya. Kalian akan saling berkompetisi tanpa ada kecurangan. Tidak boleh membawa hewan kalian, tidak boleh membawa makanan, dan hanya diperbolehkan membawa obat-obatan," jelas Mr. Rolfy tegas.

Lagi-lagi semua anak mengangguk tanda mengerti.

"Silakan masuk ke dalam ruangan yang sudah disediakan. Semoga permainan ini berjalan lancar," tutupnya.

Ryn mencoba bersabar dan menenangkan hatinya saat menunggu gilirannya masuk ke dalam sebuah ruangan bernuansa putih itu. Beberapa saat kemudian, seorang perawat menyuruhnya duduk di salah satu tempat yang diatasnya tertera nama lengkapnya.

Ryn hanya mengangguk dan mengikuti prosedurnya itu sambil menatap anak lainnya yang juga melakukan hal yang sama dengannya.

"Baiklah Catherine. Sebaiknya kau kosongkan pikiranmu, karena sebentar lagi kami akan membuat sistem ini bekerja sesuai dengan kelompokmu. Dalam waktu tiga hari, mau tidak mau kau pasti akan terbangun karena waktu telah habis, tidak peduli apakah kamu sudah mendapatkan bunga tersebut atau belum. Saat kau terlempar keluar dari sistem, otomatis kau akan terbangun di sini. Itu artinya kau sudah kalah atau tereliminasi. Kau paham 'kan?"

Ryn hanya mengangguk tanpa harus menjawabnya. Ia mengalihkan pandangannya pada komputer sistem yang sedang diotak-atik oleh perawat yang ternyata bernama Claresta itu.

"Dalam waktu lima belas menit, sistem ini akan siap. Tolong pakai pelindung kepala itu dan fokuskan pikiranmu dengan satu hal saja, jika bisa kau kosongkan, lebih baik kau mengkosongkan pikiranmu dan cobalah untuk tidak berpikir yang macam-macam."

"Satu lagi. Di sana kau akan mengenakan sebuah jam tangan darurat. Apabila kau tidak terlempar keluar atau berniat untuk menyerah, kau bisa tekan tombol merah di jam tanganmu itu. Tombol itu hanya bisa ditekan oleh pemiliknya sesuai sidik jari pemiliknya. Jam tangan tersebut juga dapat digunakan sebagai lampu penerangan."

"Baik ... aku mengerti. Sistem kalian cukup rumit juga," responnya sambil mengenakan helm bersistem sesuai perintah dari Claresta.

"Memang. Tapi kami sendiri yang menciptakan teknologi seperti ini dan kami cukup bangga dengan hasilnya. Apa teknologi seperti ini sudah ada di dunia manusia?"

"Tidak. Jadi kalian semua yang mengerjakan sistem-sistem di akademi?"

"Bisa dibilang iya. Kau tahu sistem pintu di perpustakaan dan sistem peminjaman buku perpustakaan? Kami juga yang membuatnya. Tahu dengan makanan yang setiap hari kalian makan? Kami tidak memerlukan koki sama sekali. Kami telah menciptakan mesin pembuat makanan sesuai dengan takaran yang sudah kami tentukan. Jadi tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk membuat ratusan makanan."

POM #1 The Return of the Witch [END]Where stories live. Discover now