Tak lama kemudian, latihan berhenti untuk istirahat. Gakushuu tidak langsung ke pinggir lapangan untuk minum, tapi dia masih asik menendang – nendang bola. Lalu Ann menghampirinya sambil membawa sebotol air mineral dan handuk.

"Sial! Kenapa aku benci melihatnya?" Naas sekali [name], berniat untuk membuat panas malah dia yang jadi panas. [name] pun beranjak berdiri dan segera pulang saja.




Cemburu.





Ya, [name] cemburu pada Ann. Apalagi setelah mendengar pembicaraan dua senpai tadi. Mereka menyebutkan kalau Ann itu dekat dengan Karma dan Gakushuu. Sekarang [name] memiliki saingan. Wajar kan [name] tidak suka dengan keadaan ini?

Gakushuu mengejar [name] yang pergi. "Mau kemana?"

"Pulang." Jawab [name] dingin.

"Kenapa?" Tanya Gakushuu.

"Ya aku ingin pulang saja."

"Apa jangan – jangan kamu iri pada Mizuhara? Kamu tidak suka ya ada perempuan lain yang mendekatiku?"



SKAKMAT




Sudah – sudah, kejeniusanmu tidak diragukan lagi Tuan Gakushuu. [name] diam tak bisa menjawab. Gakushuu tidak marah, kesal atau yang lainnya. Gakushuu justru senang. "Baguslah, berarti kamu memang menyukaiku [name]."

"Dasar! Terlalu percaya diri kau Gakushuu!" Tukas [name] kemudian berlari pergi.

"Kenapa kau tidak ikut dan mencalonkan juga jadi manajer klub sepakbola?" Usul Gakushuu sedikit mengeraskan suaranya.

[name] menghentikan langkahnya, "Tidak."

'Demi guru anehnya Karma-kun! Tidak sudi aku kalau harus jadi manajer klub sepakbola dan si Ann Ann itu jadi rekanku nanti. Hidihh daripada harus menjadi rekannya aku mending pindah sekolah dan kembali ke eropa.' Batin [name] sambil bergidik.

Begitulah [name], jika dia sudah membenci dan kurang menyenangi sesuatu dia akan terus menghindarinya. Terus ber-ogah – ogah dan sulit untuk membuat [name] berhenti membencinya. Ia lebih memilih pergi dan menghindar daripada terus berada di dekat hal yang tidak disukainya.

~

Tidak biasanya Aunty Rachel datang lebih awal dan telah menyiapkan makan malam. [name] pulang terlambat karena menonton klub sepakbola dulu. Aunty Rachel tak mempermasalahkannya, justru ia malah langsung menyuruh [name] makan malam.

"Tumben pulang lebih awal." [name] membuka pembicaraan.

"Ya begitulah karena urusan sudah mulai menipis jadi sekarang aunty bisa sedikit santai." Jawab Aunty Rachel.

"Emmm oh iya aunty, aku bukan bermaksud kurang puas dengan kebijakanmu atau bagaimana, tapi.."

"Ya?" Respon Aunty Rachel yang asik meyantap makanannya.

"Sebenarnya masih ada segelintir siswa yang tidak peduli sama kebijakan baru yang aunty buat. Hanya mengurangi poin catatan perilaku tidak terlalu mengancamnya." Ucap [name].

○ RIVAL (Karma x Reader x Asano)Where stories live. Discover now