Part 4🍁

58.8K 3.4K 62
                                    

Nabila POV.

Aku memakan mie ayamku dengan susah payah karena merasa di perhatikan oleh seseorang. Membuatku risih. Sangat risih malahan. Bagaimana dengan kalian?

Pasti kalian juga risih kan di perhatikan oleh seseorang secara intens? Kadang makanan saja tidak bisa tertelan dengan baik jika ada yang memperhatikan kita secara intens sewaktu makan.

"Heh, nerd! Beliin gue makanan sana!" perintah Lina yang tiba-tiba saja datang tanpa di undang seperti jelangkung. Lina ini cewek yang sok berkuasa, sok cantik, dan sok kaya. Ih, pokoknya aku tuh kesal banget lihat dia. Jika bisa, aku ingin memusnahkannya saja dari muka bumi tercinta.

Aku diam. Lagipula percuma saja aku meladeni jelangkung versi manusia yang berada di depanku ini karena hanya akan membuatku lelah adu bacot dengannya. Lagipula jelangkung itu kan datang tanpa di undang dan pulang tanpa di antar, jadi hiraukan saja. Nanti dia juga akan pergi dengan sendirinya.

Sekedar informasi, setiap istirahat dia sering menghampiriku dan mencari gara-gara, bahkan terkadang kami sampai berkelahi. Tapi dianya saja yang yang gak kapok-kapok setelah masuk rumah sakit dan menginap selama beberapa hari.

Walaupun aku menjadi fake nerd, itu bukan berarti aku akan mengalah dan pura-pura lemah di hadapan mereka.

Tujuanku menyamar adalah bersembunyi dari orang-orang masa laluku. Selain itu mencari real friend. Dan selain itu? Gak ada lagi!

"Lo punya telinga gak sih?!" bentaknya lagi.

Sumpah, bikin telingaku berdengung aja nih cewek jelangkung.

"Kayaknya ada cabe yang tak di undang nih, Nab." sindir Risa pedas dengan wajah sinisnya.

"Apa lo bilang???" teriak Lina murka sambil menunjuk-nunjuk wajah Risa.

"Lo punya telinga gak sih?!" sahut Risa dengan membalikkan ucapan Lina tadi.

Aku menonton pertunjukan yang mereka buat sambil menikmati mie ayamku. Serasa nonton di bioskop deh dengan judul film 'RISA VS CABE JELANGKUNG' hehehe.

"Lo ngatain gue cabe, ya kan?" Lina mengebrak meja dengan penuh emosi.

"Bukan gue loh yang bilang." kekeh Risa yang membuat Lina terdiam dengan wajah yang terlihat memerah, menahan emosi.

"Lo, cewek nerd! Enak banget lo makan sambil nontonin gue. Emang lo pikir ini film apa?! Lakuin perintah gue sekarang!" tunjuknya tiba-tiba padaku.

Aku menepis tangannya dengan kasar. "Gak usah nunjuk-nunjuk gue!" ketusku.

"Dasar nerd gak sadar diri!"

"Terserah gue dong. Berkaca dulu, be. Lebih baik gue nerd daripada cabe kayak lo." sinisku sambil menunjuk-nunjuk wajahnya dengan garpu hingga dia mundur beberapa langkah. Halah, masa sama garpu doang takut. Dasar cemen!

"Ngapain lo masih disini?? Cepat pergi sana!!! Hush hush!!" usir Risa sembari mengibas-ibaskan tangannya seolah mengusir binatang. Eh, dia kan jelangkung. Harusnya dia di usir pakai mantra-mantra dong haha.

"Betul tuh daripada lo hanya menjadi hama disini." tambahku lalu menyeruput jus jerukku.

Lina menjambak rambutku secara tiba-tiba, mungkin dia sudah sangat emosi. Mudah sekali emosinya terpancing.

"Jangan belagu lo, nerd." sinisnya sembari menguatkan jambakannya.

"Berani banget lo menyentuh rambut gue dengan tangan kotor lo itu." Dinginku seraya menepis tangannya dengan kasar.

Fake Nerd And Possesive AlphaWhere stories live. Discover now