Part 2🍁

62.1K 3.5K 51
                                    

"Hello!!!!" Dia melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku. Aku kembali menetralkan ekspresi bodohku lalu memasang wajah datar. Sementara itu, Rick tertawa terbahak-bahak di dalam pikiranku mendengarkan dia mengataiku orang gila.


"Apa kau bilang?" tanyaku tidak percaya karena mate ehh ralat mantan mate mengatakanku gila. Seorang alpha terkuat nomor 3 malah di katain gila. Untung aku masih berbaik hati dan tidak memenggal kepalanya itu.

"Anda kayaknya pasien RSJ deh!!" ucapnya lalu menyeret tanganku dengan kuat. Lagi-lagi aku hanya menatapnya cengo.

"Kau bodoh sekali hahaha." ejek Rick.

"Dasar gila haha." ejek Rick lagi.

"Diamlah!" bentakku.

Dia terus menyeretku. Setelah kesadaranku terkumpul sepenuhnya aku segera melepaskan genggaman tangannya dari tanganku secara kasar dan paksa. Perlu aku akui kalau jantungku berdegup kencang di dekatnya. Apalagi saat dia menyentuh tanganku. Rasanya sangat menyenangkan saat tangan halus dan lembutnya menyentuh tanganku. Apa yang kupikirkan tadi?!

"BERANI SEKALI KAU MENYERETKU!!!"

"Sabar dong!! Jangan main ngebentak gue," katanya dengan tangan yang terlipat di depan dada. Santai sekali dia. "Mending lo pergi sana atau gue laporin lo ke rumah sakit jiwa." usirnya di sertai dengan ancaman konyolnya.

"Ingat itu!! Aku sudah merejectmu." Kecamku sinis.

"Ya ya ya. Terserah deh. Mate? Reject? Apaan tuh? Dasar orang gila!" kekehnya sinis lalu pergi meninggalkanku yang masih diam mematung di tempat layaknya orang bodoh.

Rick marah padaku karena aku mereject mate kami. Untuk apa mempunyai mate kalau sejelek dia? Yang ada, aku akan menjadi bahan bullyan alpha lain dan orang-orang di luar sana.

Setelah kejadian itu, aku pulang ke pack dengan perasaan yang bercampur aduk. Perasaan asing tiba-tiba saja menyusup ke relung hatiku, semacam perasaan bersalah dan tidak rela. Hatiku rasanya juga sangat sakit. Aku berusaha mengabaikan semua itu dengan mengerjakan tumpukan berkas yang berada di atas meja kerjaku.

****

Nabila POV.

"Hello!!!!" sapaku padanya sambil melambaikan tanganku di depan wajahnya yang kuakui sedikit tampan. Tapi lebih tampan Nam Joo Hyuk deh daripada wajahnya. Dia kembali menetralkan ekspresi wajahnya yang terlihat bodoh tadi dan memasang wajah datar. Jujur, aku hampir saja menyemburkan tawaku melihat wajah bodohnya.

"Apa kau bilang?" tanyanya kemudian dengan nada tidak percayanya. Mungkin karena aku mengatainya orang gila.

"Anda kayaknya pasien RSJ deh!!" ucapku lalu menyeret tangannya dengan kuat. Lagi-lagi dia hanya menatapku cengo saat aku meliriknya sekilas.

Dasar! Aku sampai tak bisa berkata-kata karenanya. Siapa coba yang nggak kaget?? Dia tiba-tiba nongol bak jilangkung dan mendorongku ke dinding lalu mengatakanku matenya. Di susul dengan kata-kata anehnya tadi. Gila kan??

Aku terus menyeretnya hingga dia melepaskan genggaman tanganku darinya secara kasar dan paksa. Selow dong, boy!

"BERANI SEKALI KAU MENYERETKU!!!"

Fake Nerd And Possesive AlphaWhere stories live. Discover now