02

118 61 6
                                    

Peduli, namun tidak terlihat.
-Saka-

《SCHOOL LIFE》

"Besok, kita akan mengadakan kuis."

Hampir seisi kelas mendesah, merasa tidak bersemangat mendengar isi pengumuman.

Pak Bagas menggelengkan kepala pelan.

"Bapak rasa kalian sudah sangat pintar, itu alasan Bapak untuk mengadakan kuis ini." Sambung Pak Bagas.

Lucas mengangkat tangan.

"Kalo Bapak tau kita udah pinter, kenapa kuis ini masih saja diadakan?" Tanya Lucas.

Pak Bagas bertepuk tangan singkat.

"Pertanyaan kamu bagus sekali Lucas."

Lucas membusungkan dada bangga.

"Dan jawabannya silahkan kamu fikirkan. Selamat siang. Silahkan beristirahat."

Lucas mendesah kecewa.

"Terima kasih." Ujar seisi kelas.

Pak Bagas keluar dari kelas.

Keadaan kelas menjadi ribut kembali.

Semua orang melakukan aktivitas masing-masing. Ada yang kembali belajar, berias, tidur dan pergi keluar dari kelas menuju kantin untuk mengisi perut yang meronta. Berbeda dengan Vania dan Kevin, mereka keluar dari kelas dengan tergesa.

Vania dan Kevin mendadak berhenti saat Saka dan Fatih tiba-tiba memblokir jalan.

Vania berdecak.

"Minggir! Kita mau lewat, urgent nih!"

Saka memandang Vania malas.

"Nggak nanya tuh." Sahutnya cuek.

Vania naik pitam. Kedua matanya menatap Saka tajam, seolah akan melahapnya.

"Terus ngapain lo halangi jalan gue?!"

Saka memejamkan mata kesal.

"Nanti pulang sekolah belajar bareng."

Rahang Vania dan Kevin seketika jatuh.

Saka kembali membuka mata, menatap Vania dan Kevin secara bergantian dengan raut wajah yang teramat sangat serius.

"Lo pasti lagi bercanda. Minggir!"

"Lihat muka gue. Kelihatan bercanda?"

Vania memandang malas Saka.

"Nggak minat. Awas!"

Vania menarik tangan Kevin, menerobos pertahanan yang dibuat Saka dan Fatih. Usahanya berhasil, satu kali percobaan.

Saka memperhatikan punggung Vania.

"Apaan tuh pake pegang-pegang segala?"

ANTI-HERO [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang