Chap [2/...] : Whisper

2K 89 27
                                    

"Aku duluan, hyung." Kyuhyun menaiki sepeda motornya, mengendarainya meninggalkan pekarangan rumah dan juga Yesung. Diliriknya kakaknya itu dari kaca spion, jalan Yesung terlihat aneh, kedua kakinya agak berjauhan ketika berjalan. Dan Kyuhyun hanya bisa tertawa dalam hati.

Sekitar beberapa meter menjauhi rumah, Kyuhyun menghentikan sepada motornya, menunggu Yesung. "Hyung." Panggil Kyuhyun membuat jalan Yesung terhenti. "Naiklah." Yesung menatap Kyuhyun sebentar, tanpa mengucapkan apa-apa ia mendudukkan diri di belakang Kyuhyun.

"Ahh..." Ringis Yesung, tak sangaja tangannya meremas bahu Kyuhyun. "Sakit, hyung?" Ada kepuasan di suara itu, dan Yesung tidak berniat menjawab.

Kyuhyun kembali menjalankan sepeda motornya, ini pertama kalinya ia berangkat sekolah dengan membonceng Yesung, biasanya ia pergi dan pulang sendiri sementara Yesung jalan kaki. Sekolah mereka memang tak jauh, hanya saja jika Yesung harus berjalan kaki dengan kodisi anus yang sakit pastilah sangat melelahkan dan Kyuhyun yakin Yesung akan terlambat. Oleh karena itu Kyuhyun berbaik hati mau pergi bersama Yesung kali ini.

Tidak ada pembicaraan yang tercipta bahkan sampai Kyuhyun memarkirkan sepeda motornya di parkiran sekolah yang sepi. Tanpa membuang waktu Yesung turun kemudian berdiri di samping Kyuhyun. "Gomawo." Ekspresi Yesung memang datar, hanya saja entah kenapa Kyuhyun yakin Yesung sangat berterima kasih dan merasa senang. "Tentu, hyung."

Yesung menoleh ke sekitar, tidak menemukan siapapun di parkiran itu kecuali mereka berdua. Ia semakin mendekat pada Kyuhyun dan mencium bibir Kyuhyun, hanya sebentar kemudian menjauhkan diri kembali. "Hyung." Ada seringaian tipis di bibir tebal Kyuhyun. "Kau milikku." Seperti biasa, Yesung tidak menjawab melainkan langsung pergi. Kyuhyun menjilat bibirnya melihat pantat berisi Yesung naik-turun mengikuti langkah sang pemilik.

XXX

Saat jam istirahat Yesung menuju kantin untuk membeli apapun yang dirasa bisa mengenyangkan, di tengah jalannya ia dihentikan oleh panggilan Siwon. "Sudah kau pikirkan tawaranku?" Yesung tersenyum miring. "Tanpa ku pikirkanpun jawabannya pasti tidak." Banyak mata menatap ke arah mereka, jujur Yesung risih dan mempercepat langkahnya namun Siwon tidak ingin kehilangan Yesung, jalannyapun ikut ia percepat.

"Ku dengar Kang Seonsaeng memarahimu di depan kelas." Siwon berusaha menarik perhatian Yesung dengan membahas apa yang ia dengar di kantor guru tadi, Yesung dapat nilai 0 di ulangan Fisika sementara teman-temannya tidak satupun yang demikian. "Jika matematika saja aku tak bisa, apalagi fisika." Terang Yesung. Kini mereka memasuki kantin yang dipadati murid-murid lain, salah satu di antara banyaknya murid di sana bertemu pandang dengannya.

Kyuhyun menatap tepat ke mata Yesung. "Mau makan apa, hm? Akan kubelikan." Tawar Siwon yang tak mengerti raut Yesung, ekspresi anak didiknya itu berubah namun Siwon tidak tahu apa penyebabnya, atau memang ia tidak peduli. "Kau tunggu saja di luar." Siwon mengusap pundak Yesung. "Tidak usah repot, Seonsaengnim." Siwon tersenyum, sangat manis. "Sama sekali tidak merepotkanku, sayang." Siwon sedikit merendahkan tubuh agar bibirnya tepat berada di depan telinga Yesung. "Jangan membuatku memaksa, kau tidak lihat bagaimana mereka menatap kita, hm?" Yesung menyapu seluruh isi kantin dengan matanya, memang benar sekarang mereka jadi pusat perhatian.

Terlebih Yesung merasa semakin tidak enak ketika Kyuhyun yang duduk di salah satu bangku kantin bersama teman-teman tak henti menatap dirinya. "Baiklah." Putus Yesung akhirnya. Siwon tersenyum penuh kemenangan. "Tunggu saja di depan kantin, oke?" Yesung berjalan menjauhi Siwon sambil menghela napas.

"Kakak tirimu semakin manis saja, Kyu." Goda teman Kyuhyun seraya mencolek pinggang Kyuhyun. "Diam, bodoh!" Kyuhyun hanya bisa menatap keluarnya Yesung dari kantin sementara Siwon nampak berjalan menuju penjual jajangmyeon.

LacrimosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang