Chap [13/...] Adrenaline

201 15 2
                                    

Kyuhyun tiba di markas dan hanya menemukan Karina dan Jaehyun sedang beres-beres ruangan, merasa heran sebab tidak biasanya Jaemin datang di atas jam 8 pagi. "Jaemin ada menghubungi kalian?" Keduanya menggeleng. "Mungkin dia kelelahan Kyu." Jaehyun mendudukan dirinya selesai menaruh tumpukan berkas ke dalam lemari di sudut ruangan.

Karina izin keluar untuk membeli kopi sementara Kyuhyun membuka ponselnya untuk memeriksa titik Jaemin. "Kau ingat kemarin Jaemin menelponku dan dia bilang di rumah?" Jaehyun mengangguk, akhirnya Kyuhyun duduk menghadap Jaehyun. "Iya, kau mengaktifkan speaker saat itu hingga kami bisa mendengar Jaemin juga." Kyuhyun mengigit bibirnya saat melihat titik Jaemin masih berada di Gangnam.

Ragu-ragu ia meletakkan ponsel ke atas meja. "Aku tidak tahu pelacak ini akurat atau tidak, tapi bisa kita lihat di sini kalau Jaemin sedang di Gangnam." Jaehyun memperhatikan layar ponsel yang menampilkan peta wilayah Gangnam dan sebuah titik merah berada di kafe sebelah sebuah hotel bintang 4. "Titiknya tidak berubah sejak beberapa hari terakhir." Jaehyun menerawang, memutar kembali memori saat mereka memutuskan ke Gangnam untuk menemui Jaemin tepat di titik itu berada. Titiknya persis berada di wilayah yang sama di tempat yang sama.

Karina masuk melihat Kyuhyun menjambak rambut, gadis itu meletakkan cup kopi ke depan Jaehyun dan Kyuhyun. "Apa sebaiknya kita cari saja dia Kyu?" Saran Jaehyun, Karina duduk di sebelah Jaehyun dan menatap layar ponsel Kyuhyun di atas meja. "Titiknya tidak berubah." Gumam Karina.

"Coba telpon orang tua Jaemin." Karina langsung mendial nomor tujuannya, hampir beberapa kali Karina menelpon sampai akhirnya diangkat. "Apa Jaemin ada di rumah?" Tanya Karina langsung, ia menekan gambar speaker dan meletakkan ponsel ke tengah-tengah mereka.

"Sejak 4 hari lalu dia tidak pulang, terakhir dia bilang sedang menjalankan misi dan jangan menghubunginya." Karina menatap Kyuhyun yang membeku. "Kenapa? Apa terjadi sesuatu pada Jaemin?"

"Tidak, kami hanya memastikan. Terimakasih." Karina segara menutup panggilan.

Saat itu juga Kyuhyun merasa benar-benar harus ke markas Genestreet, ia meraih ponselnya dan pergi keluar ruangan tanpa berpamitan.

Kyuhyun memacu motornya membabi buta, tangannya gemetar untuk alasan tidak jelas dan matanya memerah. Jantungnya berdegub kencang karena rasa khawatir serta marah pada diri sendiri. Jika terjadi sesuatu pada anak buahnya maka itu adalah tanggung jawabnya. Kyuhyun bahkan tidak ingin memikirkan kejadian buruk menimpa Jaemin.

Sesampai ke markas Genestreet Kyuhyun langsung masuk, hanya ada beberapa anak yang sedang sarapan. "Dimana ketua?" Jeno menarik kursi untuk Kyuhyun duduk. "Ada apa mencari ketua pagi-pagi?" Kemudian menepuk-nepuk permukaan kursi menyuruh Kyuhyun duduk. "Seingatku hari ini kita tidak ada agenda." Sahut Sung Joon. Kyuhyun menjambak rambutnya. "Aku butuh bicara dengannya, dimana dia?" Intonasi suara Kyuhyun meninggi membuat semua yang ada di sana kebingungan.

"Kami tidak tahu, ketua cuma datang saat ada anggota baru atau ada agenda." Kyuhyun tidak bisa berpikir jernih, ia segera keluar markas untuk menuju markas tingkat 3.

Entah kenapa pagi itu jalanan macet membuat perjalanan yang harusnya 30 menit menjadi 1 jam lebih untuk mencapai perumahan Castle. Kondisi markas tingkat 3 lebih ramai daripada tingkat 4, beberapa lelaki merokok di teras depan sambil memanaskan mesin motor dan yang lain terlihat bermain bulu tangkis di halaman.

"Siapa kau?" Saat akan masuk Kyuhyun dihadang anggota yang tidak kenal akan dirinya. Kyuhyun menaikkan lengan baju memperlihatkan tattoo Genestreet. "Kau tingkat berapa? Kenapa kami tidak pernah melihatmu?" Haechan masih berusaha menghalangi Kyuhyun masuk. "Aku ingin bertemu ketua." Gelak tawa terdengar dari belakang, Kyuhyun menengok untuk melihat seorang pria berambut navy di belakangnya. "Untuk apa tingkat rendahan menemui ketua?" Mark tersenyum mengejek.

LacrimosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang