Chapter 13 - Lullaby

1.1K 171 92
                                    

Professor Jeon bangun dari tidurnya disebabkan oleh sebuah panggilan suara, Pria paruh baya itu meraih handphonenya yang berada di atas nakas sambil memposisikan dirinya untuk duduk di tepi ranjang, jam dinding masih menunjukan pukul 03.45.

"Halo, disini Professor Jeon." ujarnya saat mengangkat panggilan tersebut.

"Professor, maaf mengganggumu sepagi ini. Ini tentang orang yang professor perintahkan untuk saya cari." balas seorang pria di sebrang panggilan itu.

Mendengar apa yang dikatakan pria suruhannya itu, Professor Jeon langsung menegakkan tubuhnya yang tadi masih terduduk lesu, Ia mengulum bibirnya karena merasa khawatir untuk mendengar kabar tersebut.

"Hmm... apa kau menemukannya?" suara Professor Jeon terdengar berat. Ia lalu menunggu, pria diujung sana seperti terdengar gusar mengerjakan sesuatu.

"Maaf Professor, Aku sudah mengumpulkan keseluruhan data namun tidak menemukan orang yang anda maksud."

Dug...

Tiba-tiba Ponsel yang berada di genggaman Professor Jeon terjatuh karena tangannya yang menjadi lemas, tatapan gentar pria paruh baya itu terpaku kelantai kamar kerjanya. Pikirannya melayang entah kemana, sampai ia pun lupa akan ponselnya yang masih terhubung dalam sebuah panggilan.

"Professor? Professor?"

"Maaf jika saya lancang, sepertinya orang yang anda maksud tidak terselamatkan... Saya turut berduka cita."

Panggilan tersebut berakhir tepat saat sebulir air menetes dari pelupuk mata Jeon Ki Jeong, pria itu menunduk untuk menyembunyikan tangisnya saat itu. Harinya sungguh terasa berat dengan berbagai tanggung jawab Negara, ditambah banyaknya masalah yang tidak terduga terjadi, kemudian...

'Maafkan ayah Jungkook...' lirihnya

-

Sehun masih bergeming di posisinya, pria itu membidikkan senapan shotgunnya kepada dua orang saudara di hadapannya. Chanyeol mengepalkan tangan, Ia bersiap untuk menyerang menggunakan abilitynya, sedangkan Chaeyoung berlindung di belakang sambil mencengkarm erat kaos yang digunakan kakaknya itu.

"Percuma, kami sudah menyebarkan gas penetral di dalam ruangan ini. Kalian berdua tidak bisa menggunakan ability kalian, sampai efek penetral itu hilang." Sehun kembali berucap yang semakin membuat Chanyeol dan Chaeyoung kebingungan.

Chanyeol mengumpat setelah berusaha mengeluarkan abilitynya, namun tidak ada yang terjadi. Ia menggeram sambil menatap tajam kearah pria berkulit putih susu dihadapannya tersebut.

Tiba-tiba Sehun menurunkan senjata yang tadi ia acungkan kepada Chanyeol dan Chaeyoung, pria itu bergegas mendekat kearah mereka berdua. Chanyeol tidak tinggal diam, walaupun ia tidak dapat menggunakan ability, tubuhnya memiliki kekuatan penuh untuk berkelahi. Ia mendorong tubuh Chaeyoung kesamping untuk menjauh, lalu pria itu secara mengejutkan mengayunkan tinjunya tepat ke wajah Sehun.

Bruakk!

Dengan satu pukulan, Sehun berhasil ambruk ke lantai. Chanyeol langsung mengambil kesempatan untuk mendudukinya dan membuang senapan tersebut dari genggaman Sehun. Chaeyoung menahan jeritannya saat melihat kakaknya itu kembali memukul wajah Sehun dengan keras hingga menimbulkan bunyi derakan mengeringkan dari tulang rahang yang retak.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!" bentak Chanyeol, Ia meremas kemeja Sehun dan menariknya keatas yang berhasil membuat kepala Sehun terkulai lemas.

"JAWAB AKU, OH SEHUN! APA YANG SEBENARNYA KALIAN INGINKAN?!" Chanyeol berteriak dengan suara baritonnya tepat di depan wajah Sehun. Pria di bawahnya itu menatap Chanyeol dengan kedua manik mata yang memerah, ekspresi wajahnya sedari tadi terlihat khawatir.

"ROSÉ" | jjk.pcyWhere stories live. Discover now