17. Berterima Kasih

779 103 10
                                    

Serial BEST FRIENDS – 17. Berterima Kasih

Penulis : Uniessy  

Dipublikasikan : 2018, 11 April

-::-

Sudah beberapa kali aku mengecek sosial media milik sepupuku, tapi benar-benar tidak ada apa-apa. Menyebalkan sekali sih! Kenapa dia tidak posting apa pun? Apa dia tidak suka tas yang kuberi untuknya? Itu bagus sih menurutku. Lucu dan menggemaskan. Dia juga suka gambar kelinci, makanya ketika kulihat tas  itu, aku belikan untuknya.

Huft...

"Brownies enak, untuk santapan Ahad pagi..."

Suara Nora membuatku mendongak. Kulihat Nora bergerak pelan menjauhi pintu dan mendekat padaku. Senyuman lebarnya terlihat selagi dia meletakkan piring saji berisi potongan-potongan brownis di atas karpet tebal yang kududuki.

"Ayo dimakan, Queen," ucapnya seraya mengambil satu potong. "Hm, apa yang kurang ya?"

Aku juga ikutan mengambil sepotong.

Hari ini aku ke rumah Nora sebab Nora memintaku demikian. Katanya, dia baru saja mencoba resep baru brownies kukus.

"Lain kali aku ingin membuat brownies cream cheese, insyaaAllah," kata Nora ketika satu gigitan mendarat dalam mulutku.

"It's great," ucapku sambil mengunyah brownies. Ini memang benar enak.

"Alhamdulillaah," kata Nora. "It's delicious, right?"

Nora tertawa, dan aku hanya menarik sudut bibir kananku sebelum kembali menggigit brownies di tanganku.

"What's wrong, Queen?" tanya Nora. Tawanya perlahan melenyap. "Ini benar enak atau bagaimana? Wajahmu memperlihatkan sebaliknya."

Sukses membuatku gelagapan.

"Uh?"

Haduh, aku harus bilang apa...

Nora kembali menggigit brownies yang masih tersisa di tangannya, lalu keningnya mengernyit.

"Apa memang tidak enak ya? Tapi kenapa bagiku enak?" gumamnya.

"No, it's not like what you think, dear Nora," ucapku cepat.

Jangan sampai Nora salah paham.

"Brownies-nya benar enak, sungguh..."

"Tapi kenapa kau tidak bersemangat memakannya?" tanyanya.

Mataku membola, dan aku lekas melahap brownies di tanganku setelah terkesiap beberapa detik.

"It's great, really," kataku lagi.

"Kau sedang tidak enak badan?" tanya Nora, meneliti wajahku perlahan. Punggung tangannya mendarat di keningku. "Mau kuambilkan obat?"

"T-tidak."

"Lantas kenapa? Wajahmu terlihat bingung. Kau tidak merasa terpaksa memakan brownies ini kan?"

Nora tertawa. Aku juga.

"Tentu saja tidak, dear Nora. Aku hanya sedang memikirkan sesuatu."

"Nah, itu maksudku. Kau memikirkan sesuatu."

"Yeah..."

"Mau cerita?"

Aku mengangkat bahu. Bingung juga apakah hal ini harus kuceritakan padanya atau tidak.

"Ini hal sepele, sungguh..."

"Tapi cukup penting sampai kau terlihat kebingungan begitu, Queen."

[✓] Best FriendsWhere stories live. Discover now