IFY | PENULIS

1K 131 5
                                    

Gabriel, beberapa komposer, penulis dan puluhan wartawan dikumpulkan disebuah ruangan yang cukup besar di Agensi penulis lagu yang biasa ia gunakan.

Hari ini Diphylleia cymosa secara mendadak mengirimkan semua relasinya sebuah Email untuk mengadakan pertemuan.

Setelah memakan waktu yang cukup lama ia mencari tahu tentang penulis handal itu akhirnya hari ini semua terbayarkan. Karya-karya yang selama ini seolah tak bertuan itu akhirnya memperkenalkan tuannya.

Suasana mendadak riuh ketika seluruh lampu ruangan itu dimatikan, konsep yang cukup mewah menurut Gabriel, tunggu saja beberapa saat lagi pasti penjualan nilai saham perusahaan ini pasti akan melonjak.

Perlahan sebuah Spot light menyala diujung ruangan, seorang pembawa acara kondang berdiri disana.

"Selamat malam dan terimakasih sudah datang di Acara pengenalan Diphylleia cymosa yang bertajuk This is me."

Suara riuh tepuk tangan merata diseluruh penjuru ruangan ini, Gabriel tidak menyangka jika acara itu akan semeriah ini, ia juga tidak menyangka jika Diphylleia cymosa memiliki karya yang benar-benar besar. Beberapa novel mega best seller, dan lagu-lagu yang memiliki standards berbeda disetiap penjualannya.

Ia tidak berfikir jika ia bekerja sama dengan orang sebesar ini, untuk lagu-lagu yang ia beli saja tidak sampai harga ratusan juta. Sedikit heran ketika menyadari mengapa orang itu menjual lagu yang ia ciptakan untuk seorang Gabriel dan Mario.

"Katanya Diphylleia cymosa itu cantik banget sih." Suara itu membuat Gabriel tersenyum, secantik apa gadis yang memiliki nama samaran Diphylleia cymosa itu.

"Iel.." Gabriel terkejut, Rio yang sudah ia tunggu sedari tadi itu tiba-tiba saja duduk disampingnya.

"Kemana aja sih?"

"Tadi gw ada urusan dulu. Kenapa sih lo ngebet banget ngajak gw kesini?"

"Siapa tahu lo jodoh sama dia." Jawaban Gabriel yang sekenanya itu membuat Rio melengos.

"Gak minat gw."

"Gaya lo, awas aja ntar jatuh cinta."

Mereka berdua kembali diam, menyimak pembawa acara yang sedari tadi sibuk memuji ke cantikan orang yang akan ia panggil.

Semua orang disana tidak terlalu peduli dengan hal itu, mengingat nama cantik tidak selalu cantik. Dan nama Diphylleia cymosa terkenal cantik karena karyanya. Bukan karena wajahnya.

"Langsung saja, mari kita sambut. Bintang kita malam ini, Diphylleia cymosa..."

Semua manusia disana kembali bertepuk tangan dengan riuhnya, mereka benar-benar antusias dan tidak ingin menyianyiakan kesempatan ini semua kamera yang ada ditempat itu sudah dalam posisi siap mengambil gambar.

Seorang gadis perlahan melangkahkan kakinya menaiki panggung, gaun yang ia kenakan benar-benar terlihat cocok ditubuhnya.

Beberapa orang disana bisa melihat betapa gadis itu menyembunyikan rasa takutnya, senyum gadis itu terlalu tipis untuk rasa percaya diri yang ia miliki.

"Iel, gak salah nih?" Tanya Rio heran.

- - -

Ify sekali lagi melakukan hal gila, ia benar-benar ingin membuka identitas yang selama ini ia tutup dengan rapat. Ia memiliki tujuan baru untuk saat ini.

Kini ia sudah berdiri dengan rasa takut yang ia coba hilangkan, berada didepan orang banyak, apakah ia sanggup? Ia tidak mengenal siapapun diluar sana. Ia hanya mengenal beberapa orang yang memang bertransaksi dengannya secara langsung. Itupun hanya melalui foto di akun media sosial mereka.

[END] Umbrella plant : Story About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang