DUA

48 15 2
                                    

"Pepper sayang, kita akan sampai di rumah nenek sebentar lagi...."

"Sungguh?" Peppermint tampak bersemangat, ia yang sebelumnya bersandar di kursi belakang segera duduk tegak. "Aku tak sabar bertemu Nenek!" serunya riang, matanya menyipit ketika sudut bibirnya naik.

Namun di detik berikutnya, ia merasa tubuhnya terdorong ke samping.

"Ayah! AWAS!"

Ckiiiiit...

BRAK!

Peppermint rasa dunia jungkir balik saat mobilnya berbelok tajam untuk menghindari anjing di jalan. Rasa sakit yang tak tertahankan segera menyerang ketika kepalanya terhempas dengan cukup kuat ke pintu mobil.

Kaca mobil pecah, belum lagi teriakan ibu dan ayahnya yang lambat laun tak lagi dapat Peppermint dengar. Pintu mobil belakang terlepas, Peppermint terlempar ke luar, badannya remuk ketika menghantam tanah, terlebih kaki kanannya yang terantuk batu besar. Bunyi 'krek' yang ngeri membuatnya menjerit sekuat tenaga.

Di ujung kesadarannya, ia dapat mendengar suara sang ibu yang memanggil-manggil namanya.

"I-ibu ... A-ayah...."

Tangannya mencoba untuk menggapai, yang ia lihat hanyalah warna merah. Matanya melebar seiring api mulai melahap mobil. Tidak! Ayah ibunya ada di sana! Tapi kenapa Peppermint tak bisa mendengar apa-apa?

IBU! AYAH!

***

Bangau Hijau [COMPLETED]Where stories live. Discover now