Chapter 8 💖 Conversation

91.8K 6.5K 189
                                    

UPDATE!!!

Semuanya hayuuu merapat kesini, siapa yang sudah menunggu chapter ini? Mana suaranya!!

Oke langsung aja cuss, semoga kalian suka dan happy reading 😀



Vote




Comment



Share




Recommend




Follow

Follow

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


I am not afraid anymore
Standing in the eye of the storm
Ready to face this, dying to taste this, sick sweet warmth.

-Not Afraid Anymore, Halsey-



One week later




Bangun, sarapan, pergi ke taman, lalu ke perpustakaan, makan siang, pergi ke perpustakaan lagi, lalu makan malam, dan pergi tidur.

Itulah kegiatanku selama seminggu ini. Aku tidak boleh melakukan apapun, bahkan mengupas buah untuk diriku sendiri saja tidak boleh.

Awalnya aku masih diperbolehkan untuk membantu para staff dapur menyiapkan makanan, apalagi bibi Judy, kepala koki di mansion ini yang berbaik hati mau mengajariku cara memasak dan memberikan beberapa tips rahasia, tapi secara tidak sengaja aku menggores jari dengan pisau hingga terluka dalam dan ketika Eirik tahu akan hal ini, dia langsung melarangku untuk menginjakkan kaki didapur.

Semua pelayan dan staff di mansion ini begitu takut pada Eirik dan mereka tidak bisa melakukan apapun selain menuruti perintah atasan mereka. Aku mencoba memohon pada Eirik, tapi yang dia berikan justru kata-kata pedas hingga akhirnya aku memilih untuk mengalah.

Setiap malam, rasa sakit diperutku yang pernah aku rasakan ketika di jet terkadang hadir hingga membuatku tidak bisa tidur dan berkeringat. Aku bersyukur kamar yang aku tempati kedap suara, jadi ketika rasa sakitnya begitu intens dan aku tidak bisa menahan suara teriakan, semua penghuni tidak akan terganggu karena hal itu.

Edward dan Joshua selalu mengunjungiku setiap jam makan siang untuk menanyakan keadaanku. Bahkan aku dikenalkan oleh pria pirang yang aku lihat tempo hari. Namanya adalah Jaxon Knight dan tiga pria lagi bernama Alastair Grey, Gabriel Devin, dan Delluca Angelo. Aku baru tahu kalau mereka bertiga termasuk Edward, Malcolm, dan Joshua merupakan tim 'Elite' yang di komando langsung oleh Eirik.

Aku pernah bertanya pada Joshua apakah mereka bagian dari mafia dan Joshua hanya tertawa sambil berkata, "itu sangat lucu Em, dan kami bukan bagian dari mafia. Kami lebih berbahaya dari itu"

The True Queen ✔Where stories live. Discover now