Chapter 6 💖 Cold man

96.6K 6.8K 133
                                    

UPDATE!!

Semuanya, ayo merapat kesini ya! Chapter yang kalian tunggu up juga akhirnya nih 😁 siapa yang udah nunggu chapter ini? Coba mana suaranya! Haha

Oke langsung aja kita ke cerita ya, semoga kalian suka dan enjoy reading 😊

Vote


Comment


Share


Follow


Recommend

Recommend

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



You don't know what it's like to be like me. To be hurt, to be lost, to be left out in the dark

-Welcome To My Life, Simple Plan-






Aku tidak percaya ini.


Aku dibawa pergi ke Alaska dengan cara paksa. Bukannya aku tidak bersyukur, aku ingin sekali pergi keluar negeri apalagi Alaska, tapi bukan dengan cara seperti ini.

Aku menatap jendela kabin dengan tatapan kosong. Sepanjang mata memandang hanya ada awan putih yang mengisi langit. Aku tidak tahu sudah berapa lama jet ini mengudara setelah lepas landas dari bandara JFK.

Pria Alpha yang semula menggendongku, langsung meletakkanku di salah satu sofa di dalam jet dan pergi ke belakang kabin dimana sebuah pintu berada. Aku tidak tahu ruangan apa yang ada dibalik pintu itu, tapi meneliti dari kemewahan Jet, aku berani bertaruh kalau ruangan itu adalah kamar tidur yang memang biasa disediakan di pesawat private semacam ini.

Beberapa pramugari yang memang bertugas didalam jet ini selalu melirik kearah pintu itu dengan tatapan yang sangat sulit dijelaskan.

Aku melirik sekilas ketika seorang pria berdiri dari salah satu kursi dan berjalan kearah pramugari yang berdiri didekat bar.

Pramugari itu terbilang cantik karena memiliki rambut pirang bergelombang dan wajah rupawan. Tubuhnya tinggi semapai dan memiliki lekukan tubuh yang sempurna.

Jangan tanya aset yang dimilikinya, intinya wanita pramugari itu akan membuat semua wanita lain iri dengan tubuh sempurnanya.

Pria yang menghampiri pramugari cantik itu melirikku selama beberapa saat sebelum berbisik ditelinga wanita pramugari itu. Sang pramugari mengangguk antusias dan berjalan kearah belakang kabin dengan langkah cepat. Wajahnya terlihat merekah dan senyum lebar terpampang jelas dibibirnya.

Aku mendengus dalam hati.

Mataku kembali terfokus ke arah jendela dan tidak lama setelah pramugari itu menghilang ke belakang kabin, aku merasakan rasa  sakit di perutku. Aku tidak tahu apa penyebabnya, tapi rasanya begitu sakit.

The True Queen ✔Where stories live. Discover now