18

3.9K 166 1
                                    

"Akenzi apa kau melihat ayana" tanya hanz panik karena dari tadi dia belum menemukannya,bahkan dia juga sudah menyuruh orang suruhannya untuk mencari ayana namun nihil ayana tidak di ketahui keberadaannya.

"Bukankah dari tadi dia bersama mu" jawab akenzi yang semakin membuat hanz bingung,hanz pikir ayana akan bersama dengan akenzi.

"Itu dia,tadi aku pergi ke toilet dulu tapi saat aku kembali dia sudah tidak ada" wajah akenzi mulai cemas,dia mulai takut akan terjadi sesuatu pada ayana.

"Ada apa dokter hanz,kenapa wajah anda terlihat khawatir" tanya yuni yang melihat ke khawatiran di wajah hanz.

"Ayana dia menghilang" jawab hanz.
"Apa" yuni mulai mengingat sesuatu, tadi dia sempat melihat ayana di bawa oleh seorang perempuan.

"Bagaimana nak apa kau sudah menemukannya" tanya rizal yang juga baru menghampiri mereka,tadi rizal sudah menyuruh para agennya untuk mencari ayana,akenzi mengedarkan pandangannya berusaha mencari ayana,namun nihil dia tidak bisa melihatnya,apalagi dengan banyaknya orang yang ada di gedung ini yang begitu banyak.

"Hei dengarkan aku dulu" intruksi yuni karena semua orang hanya sibuk dengan kegiatan mereka mencari ayana.

"Apa yang ingin kau katakan" tanya hanz sambil berharap yuni akan memberinya kabar baik.

"Tadi aku sempat melihat ayana pergi dengan seorang wanita tapi kemudian mereka berdua hilang di balik kerumunan orang" emosi hanz mulai memuncak,dia bersumpah akan menghancurkan orang yang sudah membawa ayana pergi.

"Maaf tuan saya sudah menemukan nona ayana,dia ada di lantai paling atas gedung ini tuan" lapor salah satu orang suruhan hanz.

"Baik ayo kita ke sana sekarang" mereka berlari menuju satu-satunya lift menuju lantai paling atas.

"Tunggu,kita tidak boleh ke sana secara bersamaan,itu sangat berbahaya,jadi biar aku dan akenzi saja yang duluan ke sana" rizal,yuni dan beberapa orang suruhan hanz hanya mengangguk mengerti.

"Tidak hanz,kau tidak boleh membukanya dulu" sergah akenzi saat hanz akan membuka pintu keluar gedung,

"Maksud mu apa,nyawa ayana dalam kau tau itu" bentak hanz tak percaya dengan perkataan akenzi.

"Aku tau,tapi mungkin ini saatnya kau tau sisi lain ayana" hanz tak ingin mendengarkan ucapan akenzi,dia tetap berusaha membuka pintu namun dengan cepat akenzi mencegahnya.

"Apa lagi"bentak hanz.
"Baik,kau boleh membukanya tapi itu hanya untuk mengintip saja,selama ini kau hanya tau sisi polos ayana saja kan tapi kau belum tau sisi iblis yang si miliki ayana" hanz mengerutkan keningnya tak mengerti.

"Maksud mu apa" tanya hanz
"Maka dari itu kita lihat sekarang"
"Baiklah tapi jika terjadi sesuatu maka aku akan langsung membuka pintu ini" ucap hanz karena dia sangat penasaran dengan apa yang di ucapkan akenzi,hanz membuka pintu itu sedikit dan benar saja ayana ada di sana sedang mengobrol dengan seorang wanita yang sangat hanz kenali.

"Oh jadi mbak ini pacarnya ayang ya" ucap ayana,rambutnya sudah berantakan karena jambakan wanita yang mengaku pacarnya akenzi

"Iya,tapi kau sudah merebutnya dari ku" bentak wanita itu sambil melayangkan tangannya hendak menampar ayana tapi dengan cepat ayana menepisnya sampai membuat wanita hampir jatuh.

"Denger ya mbak,dari tadi saya bilang jangan memulai mencari masalah dengan saya,atau mbak akan menerima akibatnya tapi mbak tetep ngeyel" ayana mencengkeram tangan wanita itu kuat sampai wanita itu meringis kesakitan.

"Dia mungkin pacar anda tapi saya adalah tunangannya sekarang jadi berhenti mengganggu ku" ayana menghempaskan tangan wanita itu dan kini dia benar-benar terjatuh.

"Kau lihat itu kan,itulah sisi lain dari seorang ayana yang lugu dan polos, dia tidak sepolos dan selugu itu tapi aku benci sikapnya itu karena itu bukanlah sikap aslinya,itu hanya sikap iblisnya yang bisa datang kapan saja" jelas akenzi tapi hanz masih sibuk dengan pemandangan yang ada di depannya yang menurutnya baru pertama kali dia lihat

"Dan satu lagi,kau itu sangat jahat bukan dan bisa melakukan apapun tapi asal kau tau saja aku bisa lebih jahat dari dirimu" tatapan ayana sangat tajam,bahkan wanita itu saja sampai tak berani menatap matanya.

"Sekarang kau pergi dari sini atau aku akan melempar mu dari gedung ini sekarang juga" wanita itu berlari mendengar ancaman ayana.

"Aku akan kembali lagi,ini semua belum selesai bodoh" ucap wanita itu kemudian membuka pintu dan betapa terkejutnya saat dia melihat hanz dan akenzi berdiri di sana.

"Kau yang akan selesai dengan ku delisa" hanz mencengkram leher wanita yang bernama delisa itu.

"Hanz sakit" ringis wanita itu sambil berusaha melepaskan cengkeraman hanz di lehernya.

"Ayana" pekik akenzi melihat ayana yang jatuh pingsan dan hanz juga langsung berlari menuju ayana,merasa ada kesempatan delisa langsung berlari menuju lift.

"Hei ayana ayana ayana bangun ayana jangan buat aku khawatir kaya gini ayana" ,hanz menepuk-nepuk pipi ayana.

Akenzi merasa senang melihat rasa ketakutan dan kecemasan hanz melihat ayana pingsan begitu dan sekarang dia bisa percaya menyerahkan ayana padanya,hanz memang playboy kelas kakap tapi akenzi tau hanz tidak pernah sepeduli ini pada seorang wanita.

"Hanz udah gak papa kok,dia akan baik-baik aja tapi dia akan lupa sama kejadian ini dan lo juga gak boleh ngasih tau kejadian ini kalau nanti dia sadar,anggap semuanya yang lo liat dan terjadi sama ayana itu gak pernah terjadi,ngerti" hanz hanya mengangguk saat ini tapi nanti dia akan menanyakan apa yang sebenarnya di katakan akenzi tapi sekarang dia harus membawa ayana ke rumah sakit dulu.

                                  

Love A Crazy DoctorWhere stories live. Discover now