13

4.6K 197 2
                                    

"Kakak" ayana memeluk akenzi yang sudah menunggunya di bandara, ayana memang baru sampai di bandara.

"Adik kecil kakak udah pulang" akenzi mengacak rambut ayana gemas.
"Ih kakak jangan perlakuin aku kayak anak keci" kesal ayana yang selalu melakukannya seperti anak kecil.

"Kamu kan emang adik kecil kakak" goda akenzi.
"Eh tunggu bentar kayaknya ada yang nelfon nih" akenzi pergi begitu saja dan lebih memilih mengangkat telponnya.

"Iis kan lebih mentingin hp daripada aku,kesel ah" ayana merogoh saku celananya dan mengetik sesuatu di hp nya.

"Yuk kita pergi" ajak hanz langsung menarik tangan ayana.

"Yu" ayana melirik kembali kebelakang sebelum dia pergi.

"Biarin deh kakak aku bikin kesel" batin ayana dengan senyum senangnya,membayangkan kakaknya akan pulang dengan wajah kesal karena sudah di tinggalkan.

"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri, terus sekarang kamu mau langsung pulang ke rumah atau mau nginep dulu di apartemen aku" ayana bergidik ngeri membayangkan dia menginap di apartemen han, maka ia akan di buat tidak bisa tidur oleh hanz

"Pulang ke rumah deh, takutnya kakak nyariin" hanz tertawa dalam hatinya,dia tau apa yang di pikiran ayana saat ini.

"Ya udah tuh rumah kamunya udah sampai" hanz menunjuk rumah ayana dengan dagunya.

"Eh kok udah sampai aja sih" kaget ayana.

"Kenapa,belum mau turun ya,masih kangen sama aku" goda hanz.
"Iih gr ya,malah aku jadi takut ketemu sama kamu" hanz tertawa mendengar ucapan ayana.

"Kenapa kau takut padaku hah" tanya hanz dengan senyum devilnya.

"Takut bibir aku jadi korban kamu lagi" ayana turun dari mobil dan langsung berlari masuk ke dalam rumah dengan kunci duplikat yang ia miliki.

Ayana melihat mobil hanz yang sudah menjauh,buru-buru dia masuk ke dalam rumahnya takutnya akenzi akan segera pulang. Benar saja dugaannya saat ayana masuk ke dalam kamarnya,suara mobil akenzi terdengar masuk ke garasi.

"Aku akan hitung mundur ah" ucap ayana.

"1 2 3"
"Ayana" teriak akenzi dari bawah,sedangkan ayana hanya tersenyum menang dengan aksinya.
Akenzi sangat kesal dengan kelakuan ayana,bagaimana tidak tadi saat dia di bandara dia mendapat sms dari ayana kalau dia pulang duluan padahal sebelumnya dia menelpon ingin di jemput di bandara.

                                         *****
Ayana sedang berkutat dengan pekerjaannya,pekerjaannya menumpuk saat dia baru kembali dari malaysia,bahkan di tidak punya waktu makan karena hal itu.

"Ah lapar sekali tapi jika aku makan maka pekerjaan ku ini tidak akan selesai" gerutu ayana sambil memegang perutnya yang sudah berisik minta di isi,ayana kembali berkutat dengan pekerjaannya sampai dia tidak mengetahui kalau ada yang masuk ke ruangannya.

"Huaaa setan" teriak ayana terkejut saat ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

"Apa ada setan setampan aku hah" ayana mengelus dadanya,dia memanyunkan bibirnya kesal.

"Ayang kenapa gak ngetuk pintu dulu sih masuknya" kesal ayana yang sudah duduk di sofa.

"Oh ya,padahal dari tadi aku sudah mengetuk pintu sampai tanganku ini pegal" ucap hanz sambil memegangi tangan kanannya.

"Oh maaf ya mungkin aku terlalu fokus tadi jadi aku tidak mendengar" hanz selalu di buat takjub dengan perubahan sikap ayana yang bisa berubah kapan saja.

"Tak masalah" hanz mengambil kantong belanjaan yang tadi ia bawa dan mengeluarkan semuanya.

"Wah kau membawa makanan banyak sekali" ayana menggigit bibir bawahnya menahan hasrat untuk mengambil makanan yang di bawa hanz,rasa laparnya sudah kembali.

"Kenapa kau mau hah" ayana menggeleng cepat yang membuat hanz bingung,padahal hanz tau kalau ayana sangat kelaparan.

"Kau yakin tidak mau,kau tau ini rasanya sangat enak sekali" goda hanz dengan senyum jahilnya.

"Ambillah" timpal hanz lagi.
"Tidak jangan menggoda ku seperti itu,kau tau kemarin kakak bilang jangan menerima makanan dari siapapun,dia sudah tau kalau aku kemarin alergi,jadi kakak melarang ku" tolak ayana meskipun dia sangat kelaparan.

"Kakak mu tidak membolehkan mu menerima makanan dari siapapun karena dia takut kau akan sakit lagi tapi kakak mu itu akan membuat mu mati sekarang juga karena kelaparan" ayana tersenyum bodoh,dia baru kepikiran soal itu.

"Benar juga ya" ucap ayana sambil duduk di sebelah hanz.
"Dasar kau ini bodoh atau bagaimana sih,cepat makan" hanz memasukkan roti ke dalam mulut ayana.

"Makan yang banyak agar tubuh kurus mu itu terisi penuh" ayana tak mendengarkan perkataan hanz ,dia hanya sibuk dengan semua makanan yang di berikan hanz,hingga dering hp menghentikan kegiatannya.

"Ah siapa sih yang nelfon ganggu aja; kesel ayana sambil mengambil hpnya yang ada di atas meja.

"Halo kakak ada apa" ayana sedikit berteriak karena kesal kegiatan makannya di ganggu.

"Hei yang sopan bicara dengan kakakmu" kata akenzi tak kalah berteriak.

"Hehe maaf kakak,habisnya kakak ganggu aja sih" hanz menggelengkan kepalanya melihat tingkah ayana, dia sangat ingin tau rahasia apa yang dimiliki ayana sampai dia bisa merubah suasana hatinya dalam sekejap saja.

"Apa kamu sudah makan,kakak ke sana ya sekarang buat nganterin makanan kamu" ayana melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 5 sore.

"Tidak perku,aku sudah makan,lagian sebentar lagi aku pulang kok" tolak ayana

"Kamu yakin bigi" tanya akenzi.
"Bigi yakin kakak,sudah tidak perlu repot-repot" akenzi menghela napas lega karena adiknya itu sudah makan.

"Jadi begini cara kakaknya itu mempermalukan ayana,pantas saja ayana sangat sulit jauh darinya" batin hanz melihat interaksi ayana dan kakaknya meskipun hanya lewat telpon tapi setidaknya dia jadi tau bagaimana caranya mendapatkan hati ayana.

"Ya sudah,bye kakak,sampai jumpa di rumah" ayana memutuskan sambungannya dan kembali duduk di sebelah hanz.

"Kenapa ayang menatapku seperti itu" tanya ayana karena dari tadi hanz terus memperhatikannya.

"Tidak,lanjutkan saja makan mu,tidak perlu banyak bicara" ayana menghabiskan semua makanan yang di bawa hanz,padahal makanan itu dalam jumlah banyak.

"Ah kenyang" hanz menyodorkan air mineral kepada ayana.
"Terimakasih ya,kau ini sangat baik" ucap ayana sambil memegang tangan ayana erat.

"Kau pikir itu gratis" ayana mengerutkan keningnya.

"Maksud mu aku harus bayar,tapi baiklah,ini ambil" ayana menyerahkan uangnya.

"Aku tidak butuh uang mu,aku akan menagih bayarannya besok saja" ayana hanya terdiam pasrah,dia tau pasti hal yang aneh-aneh yang akan di minta hanz padanya.

Love A Crazy DoctorWhere stories live. Discover now