5

5.5K 259 2
                                    

"Dimana ayana,kenapa dia belum datang" tanya hanz pada yuni,sejak pagi dia menunggu ayana datang tapi yang di tunggu tak kunjung datang.

"Maaf dok hari ini adalah hari libur dokter ayana" jawab yuni,
"Libur,bukannya sekarang baru hari kamis,bukannya biasanya libur itu hari sabtu dan minggu" ayana memang mengambil libur di hari kamis dan minggu.

"Maaf dok tapi dokter ayana memang mengambil hari liburnya di hari kamis dan minggu,dan itu juga atas seijin pak rizal dok" hanz mengacak rambutnya frustasi,padahal hari ini dia sangat butuh ayana untuk menghiburnya.

"Baiklah hari ini saya ada jadwal operasi kan" tanya hanz lagi.

"Iya dok" setelah itu yuni pamit pergi.
"Sepertinya aku harus mengubah semuanya agar dia tidak bisa lepas dariku" gumam hanz dengan setingai mautnya.

Di lain tempat ayana sedang tertawa terbahak-bahak melihat akenzi memakai baju badut atas permintaannya.

"Wah kakak cocok sekali jadi badut" ucap ayana saat akenzi selesai mengganti pakaiannya.

"Sepertinya kamu bahagia sekali,ya sudah sekarang kita pergi kemana lagi" tanya akenzi sambil mencolek hidung ayana.

"Mmm bagaimana kalau sekarang kita ke taman bunga" usul ayana karena dia sangat ingin pergi ke sana.

"Baiklah" jawab akenzi sambil memeluk pinggang anaya posesif, tidak akan ada yang mengira kalau mereka adalah adik dan kakak,selama ini banyak sekali yang menganggap mereka berdua iti adalah sepasang kekasih ,bahkan banyak yang bilang kalau mereka berdua itu cocok,yang satu cantik dan yang satunya lagi tampan.

"Kakak kita duduk di sana yu" ajak ayana sambil menunjuk bangku yang ada di taman.

"Ayo" mereka berjalan menuju kursi tersebut ,namun tiba-tiba...

PLAK
Seorang wanita tiba-tiba datang dan langsung menampar wajah mulus ayana dengan sangat keras hingga wajah ayana memerah.

"Hei apa yang kau lakukan hah" bentak akenzi sambil merangkul ayana kedalam pelukannya.

"Jadi ini wanita yang sudah membuat mu meninggalkan aku hah" teriak wanita itu sambil menjambak rambut ayana, dengan cepat akezi menarik tangan wanita itu.

"Gea hentikan,apa yang kau lakukan hah" bentak akenzi,sekarang mereka sudah menjadi tontonan pengunjung taman.

"Apa sih kurangnya aku hah,lihat aku ini seksi,aku cantik dan aku sangat mencintai kamu dan kamu lihat dia ken,dia hanya wanita kumel,kucel murahan dan perebut lelaki orang"

Akenzi melayangkan tangannya siap menampar wajah gea mantan kekasihnya dulu,namun ayana memegangnya sambil menatap akenzi lekat.

"Kakak dia ini siapa" gea menegang saat mendengar ayana memanggil akenzi dengan panggilan kakak.

"Dan kenapa dia menampar aku kak" akenzi meredam amarahnya karena dia tidak ingin menampar seseorang di depan adiknya.

"Entahlah mungkin dia itu orang gila, lebih baik sekarang kita pulang ya ke rumah" ajak akenzi,namun dengan cepat gea menahannya.

"Apa lagi hah" bentak akenzi kembali emosi saat gea menahan tangannya.
"Maafkan aku ken,aku tidak tahu kalau dia itu adik mu,dan kau gadis manis maafkan kakak ya" ucap gea lirih dan terlihat ketakutan.

"Kau sudah menyakiti adikku jadi tidak akan ada maaf untukmu" akenzi menepis tangan gea sampai membuatnya terjatuh ke tanah.
                                           ****

Ayana berjalan santai sambil melepaskan sarung tangan operasinya karena dia baru selesai menjalankan operasi yang cukup besar bersama yuni dan lainnya.

"Kau darimana saja hah" ayana menjatuhkan sarung tangannya saat hanz tiba-tiba ada di belakangnya.

"Hei sayang,kenapa kau datang tiba-tiba aku kan jadi kaget" ucap ayana sambil duduk di salah satu kursi rumah sakit.

"Jawab pertanyaan ku" ucap hanz dingin sambil berdiri di depan ayana.

"Aku kan habis ada operasi" jawab ayana polos.
"Maksudku kemarin,kau kemana hah" kini hanz mulai menunjukkan sikap dinginnya yang sangat menakutkan bagi orang lain tapi bukan ayana jika dia ketakutan.

"Wah apa tidak ada yang memberi tahumu ya kalau kemarin aku libur, tapi ada apa sayang menanyakan itu, jangan bilang sayang rindu padaku ya" ayana menoel-noel perut sixpack hanz yang berhasil meluluhkan kemarahan hanz.

"Kau ini benar-benar,sekarang ikut aku keruangan ku" titah hanz.

Ayana menatap wajah hanz aneh karena wajah hanz kini terlalu dekat dengannya.
"Apa kau sedang bercermin ya di mataku,padahal kan ada cermin di sana tapi kenapa kau terus menatap mataku,apa cermin itu rusak ya" hanz mengacak rambut ayana gemas,entah kenapa gadis yang ada di depannya itu sangat polos sekali.

"Bagaimana kalau aku belikan sayang cermin yang baru agar mataku tidak pegal karena harus menatap mu juga, bagaimana ideku sangat baguskan" hanz tak mengerti apakah ayana itu bodoh atau polos,tapi jika ayana bodoh tidak mungkin dia bisa menjadi seorang dokter bedah tapi kalau polos apakah ada manusia polos sepertinya yang malah terlihat bodoh, tapi menurut hanz itulah daya tarik yang ayana miliki yang sudah membuat hanz sangat tertarik padanya.

"Tunggu,kenapa pipimu lebam hah" hanz mengelus pipi ayana yang membiru.

"Oh itu,kemarin aku pergi ke taman bunga bersama kakak,tapi tiba-tiba ada wanita yang datang dan langsung menamparku dan dia mengatakan ini, ehemm" anaya berdehem sebelum melanjutkan kembali perkataannya.

"Jadi ini wanita yang sudah membuat mu meninggalkan aku hah, apa kurangnya aku ken,aku ini seksi,aku cantik dan aku sang mencintaimu dan kamu lihat dia ken,dia hanya wanita kumel,kucel,murahan dan perebut lelaki orang" ayana menirukan perkataan gea plus suara gea. Namun tanpa di ketahui ayana kini hanz sudah mengepalkan tangannya karena mengetahui ayana di hina seperti itu.

"Ken itu siapa" tanya hanz.
"Ken itu kakak tampan ku" jawab ayana sambil duduk di pangkuan hanz yang langsung membuat hanz menegang karena ulah ayana,walau bagaimanapun dia itu seorang pria normal yang akan bereaksi jika berdekatan dengan wanita apalagi sampai seintim ini.

"Apa yang kau lakukan hah" tanya hanz dengan suara serak menahan sesuatu yang bergejolak dalam dirinya.

"Perutku sakit,aku tidak kuat" dengan cepat hanz melihat wajah ayana dan ternyata benar wajahnya sudah sangat pucat

"Hei kau kenapa hah,ayo aku akan memeriksa mu sekarang" ayana menggeleng pelan

"Biarkan seperti ini,aku sedang datang bulan dan aku selalu melakukan ini pada kakak saat aku merasa sakit" cegah ayana sambil mengeratkan pelukannya,dengan ragu hanz membalas pelukan ayana.

Love A Crazy DoctorWhere stories live. Discover now